“Berdamai” dan “Teramini” Mengantarkan Pesan Penerimaan Diri

19

Berdamai…

Kata itu sepertinya indah dan mudah, tapi ternyata cukup sulit ya untuk kita lakukan di kehidupan nyata.

Sebagai seorang manusia pada umumnya, pasti masing-masing dari kita punya keinginan yang ingin dicapai. Tapi kalau ternyata hal itu bukan untuk kita, disitulah kata “berdamai” seharusnya berperan penting menutup rasa kecewa yang sudah terlanjur meluap.

Kamu pasti punya proses “berdamai” versi diri kamu sendiri. Bagi aku, berdamai sama dengan ketenangan, meski banyak hal yang terjadi diluar ekspektasi dan keinginan, akhirnya aku cuma pengin tenang untuk menghadapi hari-hariku setiap harinya.

Tapi sampai saat ini, aku pun juga masih harus banyak belajar. Kata orang, jalan hidup sama dengan berenang di laut lepas, kadang pasang, kadang juga surut, kadang kita juga dihadapkan dengan ombak tinggi yang bisa bawa kita naik atau justru semakin tenggelam.

Alih-alih terlalu fokus memikirkan ombak seperti apa lagi yang akan datang, justru kita seharusnya bisa belajar bagaimana harus bersikap ketika ombak itu akan datang.

Dengan kata lain, jalan hidup seseorang mungkin enggak bisa kita pastiin akan seperti apa, tapi masing-masing dari kita punya pilihan akan bersikap seperti apa untuk menghadapi setiap jalan hidup tersebut.

Aku sendiri memutuskan untuk selalu berjalan, tentunya dengan “berdamai”. Sebagai musisi, aku memiliki sebuah privilege untuk menceritakan seluruh isi hati dan pikiranku ke dalam sebuah lagu. Seluruh keluh kesahku, dan semua rasa sakit yang pernah aku rasakan, saat ini sudah bisa kamu dengar lewat album terbaru-ku “Berdamai”.

“Berdamai” rasanya seperti buku diary yang setiap hari aku tulis, semoga bisa menyentuh dan menemani kamu yang sedang merasakan rasa yang sama, semoga bisa membantu kamu dalam proses merelakan.

Tenang, hidup memang enggak selalu sesuai sama apa yang kita inginkan. Tapi, ketika kamu sudah berdamai, maka keajaiban dan hal yang selama ini kamu inginkan pasti akan Teramini.

Hal yang perlu kamu ingat, ternyata menerima, mengerti, berdoa, dan bertahan harus selalu ada di setiap perjalanan hidup, begitu juga dengan mengapresiasi. Apresiasi atas semua usaha yang sudah kamu lakukan, apresiasi atas langkah yang sudah kamu usahakan setiap harinya.

Terima kasih sudah bertahan, aku tau kamu sudah berjuang. 

Ghea Indrawari