Mengenal Sejarah Wayang, Sebuah Kesenian yang Menyampaikan Pesan dan Pelajaran

Sebagian orang percaya bahwa asal usul wayang sudah hadir sejak abad ke-15 sebelum masehi. Kala itu, wayang hanya terbuat dari rerumputan yang diikat.

472
0

Wayang merupakan sebuah seni pertunjukan Indonesia yang dikemas sedemikian rupa untuk menarik perhatian penonton dengan alur cerita memukau yang dieksekusi oleh dalang.

UNESCO telah menobatkan wayang sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity atau warisan mahakarya dunia yang tak ternilai dalam seni bertutur asli Indonesia, tepatnya pada 7 November 2003.

Sebagian orang percaya bahwa asal usul wayang sudah hadir sejak abad ke-15 sebelum masehi. Wayang lahir dari para cendekia nenek moyang suku Jawa di masa silam.

Kala itu, wayang hanya terbuat dari rerumputan yang diikat, sehingga bentuknya masih sangat sederhana.

Wayang sendiri berasal dari kata โ€˜Ma Hyangโ€™ yang artinya menuju kepada roh spiritual, para dewa, atau sang kuasa. Tapi, ada juga yang percaya kalau wayang berasal dari kata โ€˜wayanganโ€™ dalam Bahasa Jawa, yang artinya bayangan.

Kesenian ini sudah dimainkan sejak zaman dulu, tepatnya di era kerajaan Hindu-Buddha, di mana sebagian besar masyarakat masih memiliki kepercayaan terhadap dewa-dewa, sehingga akhirnya menjadi kebanggaan tersendiri.

Setelah pengaruh Islam masuk Indonesia, wayang kulit juga digunakan oleh para wali sebagai media penyebaran agama di Pulau Jawa lewat bidang kesenian.

Guru Besar Ilmu Pedalangan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Prof. Kasidi Hadiprayitno mengatakan, wayang sudah ada jauh sebelum abad ke-9. Dia juga menjelaskan, wayang sudah berkembang sejak masa Majapahit, meski dari segi bentuk belum seperti sekarang ini.

Enggak cuma itu, Indonesia juga punya berbagai jenis wayang yang berbeda-beda di tiap daerah. Mulai dari Jawa, Bali, Lombok, Kalimantan, hingga Sumatra memiliki jenis wayang yang berbeda.

Wayang Purwa

Di Pulau Jawa, ada wayang beber, wayang gedog, wayang golek, wayang golek, wayang jemblung, wayang kalithik (klithik), wayang karucil (krucil), wayang langendria, wayang lilingong, wayang lumping, wayang madya, wayang pegon, wayang purwa, wayang puwara, wayang sasak, wayang topeng, dan wayang wong atau wayang orang.

Di Bali, ada juga wayang gambuh, wayang parwa, dan wayang ramayana. Sedangkan di Lombok ada wayang sasak, di Kalimantan ada wayang banjar, dan di Sumatra ada wayang Palembang.

Meski dulu digunakan sebagai media dalam menyebarkan agama mulai dari Hindu sampai Islam, wayang juga memiliki fungsi sebagai media efektif dalam menyampaikan pesan, informasi, dan pelajaran.

TIRA
WRITTEN BY

TIRA

Fashion and sport enthusiast!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *