UNESCO baru saja menetapkan empat situs geopark Indonesia ke dalam jaringan UNESCO Global Geoparks (UGG). Hal ini tentu menjadi kabar positif bagi masyarakat mengingat penetapan tersebut akan berimbas kepada promosi wisata dan ekonomi kreatif daerah setempat.
Keempat geopark itu adalah Ijen UNESCO Global Geopark, Maros Pangkep UNESCO Global Geopark, Merangin Jambi UNESCO Global Geopark, dan Raja Ampat UNESCO Global Geopark. Penetapan keempat situs geopark ini sudah berdasarkan kepada putusan Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-216 di Paris, Prancis, pada Rabu (24/5).
Geopark Maros Pangkep
Geopark Maros Pangkep adalah sebuah kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi terkemuka, termasuk nilai arkeologi, ekologi, dan budaya yang ada di dalamnya. Masyarakat setempat pun diajak berpesan untuk melindungi dan meningkatkan warisan alam di sekitar kawasan ini.
Geopark ini berada di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkajene Kepulauan. Daya tarik Geopark Maros Pangkep adalah keanekaragaman geologinya. Kawasan ini juga terdiri atas keanekaragaman bumi, kenekaragaman hayati, dan keanekaragaman budaya.
Kawasan ini juga memiliki banyak sekali potensi alam yang bisa dikembangkan. Geopark Maros Pangkep memiliki puluhan situs warisan geologi yang menjadi daya tarik. Oleh karenanya, UNESCO memasukkan Maros Pangkep ke dalam daftar UNESCO Global Geopark.
Geopark Merangin
Geopark Merangin terdapat di provinsi Jambi, Pulau Sumatra. Menurut UNESCO, Geopark Merangin adalah rumah bagi fosil unik flora Jambi. Flora ini satu-satunya tumbuhan fosil yang terekspos dari jenisnya di dunia saat ini.
Nama Flora Jambi mengacu pada fosil tanaman yang ditemukan sebagai bagian baru dari formasi batuan yang berasal dari peresmian awal pada 296 juta tahun. Tumbuhan yang memfosil itu termasuk lumut, tumbuhan runjung primitive, dan pakis biji.
Bentang alam geopark ini menyatu padu dengan dataran rendah di sisi timur, dan dataran tinggi di sisi barat. Pucuk tertingginya juga mencapai 2.900 m dpl di Gunung Masurai.
Geopark Ijen
Geopark Ijen terletak di dua wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Banyuwangi dan wilayah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Nama Ijen kemudian diambil dari Gunung Ijen yang menjadi dasar pembentukan cerita geologi di keseluruhan kawasan geopark ini, serta hubungannya dengan unsur biologi maupun budaya yang ada di sekitarnya.
Geopark ijen juga dikenal sebagai situs geologi yang mempunyai fenomena luar biasa, yakni Kawah Ijen, yakni danau kawah dengan api biru yang khas.
Geopark Raja Ampat
Geopark Raja Ampat merupakan kawasan yang cukup istimewa berupa gugusan kepulauan karst yang terletak tepat di garis khatulistiwa. Keunikan geologisnya berskala internasional dengan ditemukannya batuan tertua yang tersingkap di dunia berusia 360-436 juta tahun.
Baca juga: “Geopark Maros Pangkep Masuk UNESCO Global Geopark, Apa yang Unik?“
Ekosistem marine dan terestrial Raja Ampat menjadi habitat bagi ratusan jenis satwa unik, langka, dan terancam punah. Geopark Raja Ampat juga menjadi rumah bagi satwa dan tumbuhan endemik yang tak bisa ditemukan di belahan bumi mana pun.