Memang enggak bisa dipungkiri, kehadiran internet kini memberikan kemudahan bagi orang-orang, termasuk dalam dunia kerja. Kamu bisa mencari dan melamar kerja dari mana pun dan kapan pun secara online.
Melamar kerja via online bisa dilakukan lewat e-mail ataupun media sosial seperti LinkedIn yang banyak memberikan informasi mengenai lamaran kerja.
Satu hal yang perlu kamu tahu, mengirim lamaran kerja lewat e-mail itu nggak bisa dilakukan sembarangan, gengs. Perlu diketahui juga, bahwa ada beberapa standar umum dalam melamar kerja.
Selain mengirim berkas riwayat hidup atau CV (Curriculum Vitae), kamu juga perlu melengkapi hal lainnya seperti semacam pengantar yang meliputi identitas, tujuan, melamar kerja, atau pengalaman singkat. Selain itu, berikut ini tips melamar kerja secara online.
1. Siapkan seluruh berkas yang dibutuhkan
Langkah pertama yang bisa kamu lakukan adalah dengan mempersiapkan seluruh berkas yang dibutuhkan. Berkas syarat lamaran kerja biasanya juga berbeda-beda, tergantung permintaan dari perusahaan.
Well, biasanya berkas yang diminta adalah surat lamaran kerja dan CV. Di samping itu, enggak menutup kemungkinan juga perusahaan akan meminta salinan kartu identitas, sertifikat pengalaman kerja, pas foto, dan sebagainya.
2. Buatlah CV yang ATS-friendly
Biasanya, perusahaan yang mencari kandidat via online menggunakan applicant tracking system (ATS). FYI gengs, ATS sendiri adalah software yang berfungsi memilih CV kandidat.
Jadi, kamu harus membuat CV yang ATS-friendly, sehingga aplikasi ini bisa memberikan penilaian dengan baik hingga akhirnya kamu dipanggil untuk interview.
By the way, ada beberapa ciri CV yang “disukai” ATS, antara lain:
- Formatnya PDF
- Minim gambar, grafik, atau table
- Desainnya minimal dan urutannya jelas
- Memakai bullet point yang simpel
3. Membuat CV dan cover letter yang spesifik
Ketika melamar kerja secara online, biasanya kamu diminta untuk menuliskan atau melampirkan CV dan cover letter atau surat lamaran kerja.
Beberapa kandidat terkadang memakai satu CV dan cover letter saja. Padahal, lowongan kerja dan perusahaan yang mereka apply berbeda-beda.
Karena ini merupakan salah satu kesalahan yang sering dijumpai, kamu harus hati-hati dan sebisa mungkin menghindari hal ini, ya, gengs. Sesuaikan CV dan cover letter kamu dengan posisi dan perusahaan yang dilamar, sehingga perusahaan bisa yakin kalau kamu adalah kandidat yang tepat.
4. Susun body e-mail secara terstruktur dan gunakan bahasa formal
Bagi kalian yang belum tahu, body atau badan e-mail adalah bagian yang memuat isi dari e-mail sendiri. Nah, ketika melamar kerja, usahakan kamu menyusun body e-mail secara terstruktur, yaitu berisi paragraph pengantar, isi, dan penutup.
Jangan membuat paragraf di badan e-mail terlalu banyak, cukup isi dengan 4 sampai 5 paragraf saja, gengs. Lalu, dalam satu paragraf, buat sekitar 2-3 kalimat sudah cukup.
Untuk paragraf pengantar bisa disusun dengan menggunakan salam pembuka, penjelasan sumber informasi lowongan kerja, pengenalan identitas secara singkat, dan penjelasan soal ketertarikan untuk melamar kerja.
Next, di paragraf isi bisa kamu susun mulai dari menerangkan pengalaman kerja secara singkat, berikut kesesuaiannya dengan posisi pekerjaan yang ingin dilamar.
Terakhir, paragraf penutup di body e-mail bisa kamu isi dengan informasi kontak pelamar dan salam penutup yang memuat harapan terhadap proses lamaran kerja. Kamu juga harus make sure semua kalimat dalam paragraf disusun dengan menggunakan bahasa formal.
5. Cek kembali sebelum mengirim
Sebelum mengirim e-mail, kamu harus pastikan isinya telah benar-benar sesuai, termasuk juga memeriksa tata bahasa yang digunakan dan berkas yang dilampirkan.
Kemajuan di era teknologi seperti sekarang ini memang memudahkan kita dalam banyak hal, tak terkecuali di dunia kerja. Buat kalian ingin melamar kerja secara online, semoga langkah-langkah tersebut bisa membantu kalian, ya, gengs!
