Ini yang Bisa Dilakukan Kalau Kamu Menjadi Korban atau Melihat Pelecehan Seksual di Ruang Publik

Stay safe, gengs!

52

Tindak pelecehan seksual masih sering terjadi di masyarakat, dengan mayoritas penyintas adalah kaum perempuan. Banyak tindakan pelecehan seksual terjadi di luar rumah, seperti di transportasi umum, sekolah, kantor, trotoar, bahkan hingga tempat perbelanjaan. Meski begitu, pelecehan seksual juga bisa terjadi di dalam rumah sendiri.

Hal tersebut jelas menjadi ironi bagi penyintas, yang seringkali malah menjadi pihak yang disalahkan saat ada kasus pelecehan seksual, semisal alasan gaya berpakaian. Padahal, hasil survei yang dilakukan oleh KRPA (Koalisi Ruang Publik Aman) menyebutkan, enggak ada hubungannya antara pakaian perempuan sebagai penyebab terjadinya aksi pelecehan seksual.

Survei tersebut juga menunjukkan bahwa 17 persen korban pelecehan seksual di antaranya adalah perempuan berhijab yang seperti kita tahu pakaiannya tertutup.

Lalu, apa yang bisa dilakukan jika kamu menjadi korban tindakan pelecehan seksual di ruang publik? Semoga tips di bawah ini bisa membantu, ya.

1. Lindungi diri

Tindakan Pelecehan Seksual
Ilustrasi melindungi diri/pexels

Melansir beautynesia.id, tips pertama yang penting dan bisa dilakukan adalah melindungi diri dari adanya kemungkinan yang lebih membahayakan. Nah, salah satu bentuk perlindungan yang bisa kamu lakukan adalah bersikap lebih tegas untuk melawan pelaku.

Tapi, apabila hal tersebut nggak memungkinkan untuk dilakukan, kamu bisa berteriak sebagai tanda untuk meminta pertolongan pada lingkungan sekitar dan mencari tempat yang lebih aman.

Selain itu, hal yang bisa kamu lakukan dalam melindungi diri dari predator pelecehan seksual adalah menyimpan nomor darurat di smartphone kamu. Simpanlah selalu nomor-nomor penting seperti sahabat dan keluarga.

2. Dokumentasi sebagai bukti kejadian

Tindakan Pelecehan Seksual
Ilustrasi dokumentasi sebagai bentuk perlawanan terhadap tindakan pelecehan seksual/pexels

Kita pasti ingin sekali melaporkan pelaku tindakan pelecehan seksual kepada pihak yang berwajib, sehingga hal penting yang dibutuhkan adalah barang bukti.

Dokumentasi yang bisa kamu lakukan antara lain dalam bentuk rekaman video atau suara di ponsel, hingga mengambil gambar dan video.

3. Jangan salahkan diri sendiri

Nggak sedikit korban pelecehan seksual sering menyalahkan dirinya sendiri atas kejadian tersebut, misalnya gaya berpakaian, perilaku, dan lain sebagainya. Menurut Anastasia Sari Dewi, founder pusat konsultasi Anastasia and Associate, seperti dilansir dari detikHealth, penting untuk memastikan bahwa tidak menggeneralisasi tindakan pelecehan seksual yang diterima sebagai bentuk kesalahan diri sendiri, harga diri, dan nilai diri. Ingat, pelecehan seksual adalah kesalahan pelaku dan bukan penyintas.

4. Ceritakan ke orang terdekat

Tindakan Pelecehan Seksual
Ilustrasi cerita ke orang terdekat/unsplash

Sulit untuk mengontrol rasa shock, takut, dan trauma yang pastinya menyerang kita saat mengalami tindakan pelecehan seksual. Tapi, jangan biarkan hal-hal tersebut berlarut dan tersimpan sendiri oleh kamu.

Kamu bisa menceritakan kepada orang terdekat yang bisa kamu percaya dan bikin kamu nyaman untuk menceritakannya. Pasalnya, pemulihan rasa trauma dari kejadian itu membutuhkan orang lain untuk bisa meringankan beban emosi serta psikis korban.

Melansir MS Magazine, cara ini juga bisa membantu untuk menghilangkan stigma negatif tentang korban.

Cara-cara di atas bisa kamu lakukan kalau kamu menjadi korban pelecehan seksual. Lalu, bagaimana kalau kita melihat secara langsung adanya tindakan pelecehan seksual di hadapan kita?

Dialihkan

Jika kamu melihat aksi pelecehan seksual di hadapanmu, alihkanlah dengan berpura-pura untuk menjadi teman korban, menanyakan waktu, atau bisa juga dengan mengajaknya ngobrol dan membawanya ke tempat yang lebih aman.

Dengan cara seperti ini, biasanya pelaku akan merasa gentar karena korban nggak sendirian.

Dilaporkan

Kamu bisa melaporkan kejadian tersebut dengan seseorang yang berwenang, misalnya guru, security dan lainnya, serta minta mereka untuk membantunya. Jangan lupa, sebelum melapor, ada baiknya kamu menyiapkan juga barang bukti untuk membantu laporan korban.

Ditegur

Tips selanjutnya kamu bisa berbicara dan menegur pelaku. Jika pelaku meresponsnya dengan kasar, abaikan saja, jangan memperkeruh situasi. Cukup gunakan metode “ditegur” sebagai upaya terakhir untuk mencegah terjadinya tindakan kekerasan. Perlu diingat, keamanan kita dan korban pelecehan harus diutamakan.

Ditenangkan

Tenangkan korban pelecehan seksual setelah pelecehan seksual terjadi, dan akui bahwa perilaku pelaku itu salah. Posisikan juga diri kita sebagai seorang teman bagi korban. Kalau mereka ingin bercerita, dengarkan saja tanpa memotong atau melemparkan terlalu banyak pertanyaan.

Demikian penjelasan mengenai apa yang harus dilakukan kalau kamu mengalami tindakan pelecehan seksual dan apa yang harus kita perbuat jika kita melihat adanya pelecehan seksual di hadapan kita.

Be safe and sound, gengs!

TIRA
WRITTEN BY

TIRA

Fashion and sport enthusiast!