Ragam Selera Musik Indonesia

Terkadang kita jadi lebih bisa memahami sifat seseorang lewat lagu yang ia dengarkan.

291
0
Star Editor Nino

Akhir tahun biasanya menjadi momen untuk kontemplasi diri terhadap apa pun yang sudah dilalui selama setahun terakhir. Mulai dari keberhasilan dalam mencapai goals, resolusi-resolusi yang belum tercapai, sampai musik apa saja yang sudah menemani perjalanan kita selama 365 hari ke belakang.

Mungkin bukan saya saja yang lini masa media sosialnya dipenuhi oleh rangkuman data terkait lagu-lagu yang sering kita dengar di tahun ini melalui platform digital streaming. Saya yakin, teman-teman yang sedang membaca tulisan ini juga mengalami hal yang sama.

Oh ya. Sebelum melanjutkan tulisan ini, saya mau berterima kasih untuk teman-teman yang sudah mendengarkan karya saya dan teman-teman musisi lainnya lewat platform digital streaming yang legal. Karena dengan streaming secara legal, kamu sudah membantu kami para musisi untuk lebih semangat berkarya. Masa sudah mau 2023 masih dengar musik bajakan? Hehe.

Baca tulisan Nino soal memaknai musik

Mari kita kembali ke fenomena rangkuman musik tahunan yang lagi marak di media sosial. Dari banyaknya jumlah unggahan soal rangkuman musik tahunan ini, timbul satu pertanyaan. Kenapa sih, orang ingin sekali memberi tahu dunia apa musik favoritnya?

Sampai artikel ini ditulis, cuma satu jawaban yang bisa saya pikirkan. Manusia butuh pengakuan. Kita butuh acknowledged oleh manusia lain. Kita ingin diakui keberadaannya oleh orang lain, dan menginginkan orang lain mengetahui bahwa kita adalah orang yang pantas dan penting untuk berada di lingkungan mereka. Dalam sudut pandang ini, kita ingin diakui bahwa kita punya selera musik yang bagus.

Nah, ini yang menarik. Lewat kecanggihan teknologi, rangkuman musik tahunan memberikan wawasan tentang kebiasaan sehari-hari kita dalam mendengarkan musik. Bahkan di tahun ini, Spotify mengelompokkan penggunanya ke dalam kolom-kolom tipe pendengar berdasarkan habit mereka mendengar lagu. Ada yang suka mendengar playlist berisi musisi yang lebih variatif, ada juga yang setia mendengar lagu atau musisi favorit.

Tapi, kadang sentimen negatif muncul menanggapi unggahan rangkuman musik ini. “Halah sok-sokan dengar lagu itu, kayak ngerti aja!”.

Lalu, apakah tren ini semata-mata jadi ajang keren-kerenan saja?

Kalau kamu sempat berpikir seperti ini, tolong sisihkan pikiran tersebut jauh-jauh, ya. Karena enggak selamanya orang yang membagikan rangkuman musiknya punya maksud seperti itu. Justru, terkadang kita jadi lebih bisa memahami sifat seseorang lewat lagu yang ia dengarkan.

Apakah mungkin seorang pria berwajah garang dan berdandan serba hitam most played song-nya lagu Mariah Carey? Mungkin saja. Atau, apakah kutu buku dengan dandanan serba rapi ala karyawan teladan di waktu senggangnya teriak-teriak sambil mendengarkan musik hardcore? Mungkin banget.

lngat, tidak semua yang terlihat mata adalah pandangan menyeluruh tentang kepribadian seseorang. Dan riset akhir tahun ini menjadi pegangan yang baik bagi kami para musisi untuk mendata sejauh mana musik kami bisa didengar (thanks Spotify ❤️).

Saya pun tidak menyangka, ternyata berdasarkan #spotifywrapped2022, karya saya berhasil didengar sebanyak 233,1 juta kali oleh 11,3 juta pendengar di 182 negara. Come on!

Kalau ditantang menyebut nama-nama negara tersebut, saya pun gak sanggup menyebut nama negara sebanyak itu, hehehe. Sungguh luar biasa betapa musik yang tadinya hanya rencana di kepala, bisa berkunjung ke banyak hati di banyak tempat.

Mengharukan sekali buat saya melihat besarnya apresiasi yang saya dapatkan terhadap karya-karya RAN & laleilmanino tahun ini. Semua rangkuman akhir tahun yang teman-teman unggah menambah keyakinan saya bahwa peran musik besar sekali untuk dunia.

Baca juga tulisan Nino soal budaya membaca credits

Unggahan kalian adalah radar bagi para musisi: Bahwa di luar sana karya mereka dihargai. Karya mereka berarti. Musik adalah salah satu cara bagi kita untuk mengenal satu sama lain. Musik adalah bahasa universal.

Satu tambahan fakta menarik terakhir yang harus kamu tahu. Menurut sebuah riset, Jakarta adalah kota dengan pendengar musik terbanyak di dunia. Jadi ingat, yang paling penting, jangan pernah menghakimi atau merasa lebih keren karena selera musikmu berbeda. Mari kita bersama-sama jadi pendengar merdeka agar dunia nada akan selalu indah seperti taman bunga penuh aneka warna.

Love,

Nino.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *