Selain Mae Klong Railway Market, Samut Songkhram punya tempat belanja lainnya yang tak kalah menarik: Damnoen Saduak Floating Market. Kalau Pasar Mae Klong membuat adrenalinmu berpacu cepat karena harus menawar harga selagi menunggu kereta api lewat, maka Damnoen Saduak punya daya tarik yang berbeda. Di floating market tersebut, kamu bisa berbelanja dan menawar dari atas perahu yang didayung oleh warga lokal.
Seperti yang disebutkan di atas, Damnoen Saduak terletak di provinsi Samut Songkhram, barat daya Kota Bangkok. Perjalanan menuju Damnoen Saduak sendiri bisa ditempuh dengan rental car bersama driver dari Bangkok. Jika tidak ada kendala, perjalanan bisa ditempuh dalam kurun waktu sekitar 2 jam. Ada baiknya kamu berangkat sedari pagi karena pasar ini biasa tutup setelah jam makan siang.
Floating market ini buka setiap hari kecuali hari Senin, mulai dari pukul 07.00 hingga sekitar pukul 12.00. Saat hujan turun, floating market biasanya akan ditutup, karena perahu yang digunakan tidak memiliki kanopi penutup di bagian atas.
Untuk bisa menikmati sensasi berbelanja sambil berkeliling dengan perahu, biaya per boat (untuk 4-5 orang) adalah sekitar 800 baht atau Rp360.000,-. Meski begitu, kadang beberapa turis asing akan diminta untuk membayar sekitar 2000 baht per boat. Jika kamu diminta membayar dengan harga yang lebih mahal, kamu hanya perlu menawar dengan pihak penjual tiket hingga mendapatkan harga yang sesuai. Durasi berkeliling dengan perahu sendiri sekitar satu jam.
Psst, sedikit bocoran, kalau kamu memutuskan untuk berbelanja pernak-pernik atau pakaian sambil berkeliling dengan perahu, biasanya para pedagang akan memberikan harga yang lebih mahal dibandingkan kamu berbelanja dengan berjalan kaki di sepanjang pasar. Meski begitu, kamu tetap bisa menawar produk yang ditawarkan.
Tim redaksi OPPAL sendiri memutuskan untuk membeli makanan dari atas perahu. Kami sempat membeli Thai boat noodle, dan harga yang ditawarkan cukup murah, yaitu 60 baht atau sekitar Rp27.000,- saja dan tidak bisa ditawar. Thai boat sendiri tersedia dalam beberapa varian, yaitu kering dan basah, serta pilihan mi kecil dan mi besar. Saat itu, OPPAL mencoba varian mi kecil kering.
Isian dari Thai boat noodle tersebut adalah vermicelli noodle (ya, bukan mi yang biasa kita temukan di Indonesia), taoge yang sudah direbus, bakso ikan berukuran kecil, daging ayam cincang, daging ayam rebus yang dipotong tipis, potongan tahu goreng, serta telur ayam rebus, lengkap dengan taburan daun bawang dan kacang yang sudah ditumbuk kasar. Thai boat noodle dihidangkan di atas mangkok kertas.
Rasanya? Cukup menarik. Kalau mi ayam di Indonesia biasanya disiram kuah daging kecap sehingga rasanya gurih dan asin, Thai boat noodle rasanya cukup manis dengan hint rasa asam khas Thailand yang cukup nendang sebagai after taste-nya. Selain itu, Thai boat noodle juga mengandung rasa pedas meski tidak ditambahkan sambal. Overall, hidangan ini sangat fresh dan tidak greasy.
Selain mencoba Thai boat noodle, OPPAL juga membeli hidangan yang tentunya tak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Thailand: apalagi kalau bukan mango sticky rice. Harganya juga ternyata lebih murah dibandingkan di pasar Joddโs Fair atau local street market biasanya, yaitu hanya 60 baht atau Rp27.000,- saja!
Mango sticky rice sendiri terdiri dari ketan dengan taburan kacang di atasnya, potongan mangga, serta kuah santan. Ketan yang diberikan di floating market ini sedikit berbeda dari biasanya, karena terdiri dari beberapa potongan kecil dengan berbagai warna, mulai dari merah, biru dan hijau. Pewarna yang diberikan untuk ketan sendiri berasal dari pewarna alami. Warna merah didapat dari buah bit, warna biru keunguan dari bunga telang, dan warna hijau dari pandan.
Cara makannya sendiri cukup mudah, kamu hanya perlu menuang kuah santan ke atas ketan yang sudah ditaburi potongan kecil kacang, lalu nikmati potongan ketan dengan sepotong kecil mangga. As you can guess, it tastes sooo sweet and yummy! Slurp.
Sejarah singkat Damnoen Saduak Floating Market
Di masa lalu, transaksi dagang sehari-hari di Thailand kebanyakan dilakukan di tepi sungai atau kanal. Bisa dikatakan, jaringan air di Thailand cukup ramai, sehingga sempat disebut sebagai โVenice of the Eastโ oleh para pendatang dari Eropa.
Nah, dari sekian banyak floating market, Damnoen Saduak di daerah Ratchaburi ini merupakan salah satu yang paling terkenal. Hingga kini, setiap harinya banyak warga lokal dan turis asing yang datang kemari untuk berkunjung, berbelanja, menikmati hidangan dari atas perahu, dan mempelajari banyak hal soal pasar air Thailand.
Damnoen Saduak juga merupakan kanal paling panjang di Thailand. Kanal ini dibangun atas perintah Raja Rama IV yang ingin menghubungkan Sungai Mae Klong dengan jalur sungai Tiongkok untuk mendukung transportasi dan perdagangan. Pembangunan kanal ini sendiri selesai di bawah pemerintahan Raja Rama V dengan panjang sekitar 32 kilometer dan lebih dari 200 cabang kecil.
Buat kamu yang ingin mencoba berbelanja dan makan dari atas perahu kecil (dengan sedikit goyangan sesekali yang bikin semuanya jadi lebih seru), wajib banget mencoba berbelanja di Damnoen Saduak Floating Market. You wonโt regret it!