Dalam balutan outfit berwarna hitam yang sleek, heels tinggi, serta sebuah mahkota di atas kepala, Laksmi DeNeefe Suardana melenggang masuk ke kantor OPPAL dengan segala keanggunannya. Ia tampak serasi dengan selempang bertuliskan “Puteri Indonesia 2022” yang bersandang di sebelah bahunya. Dengan senyumnya, ia kemudian menyapa tim Oppal yang memang sudah menunggunya sedari pagi.
Di balik seluruh kemolekan yang ia miliki, perempuan yang dipanggil dengan nama Laksmi tersebut sangat ramah. Ia tak berhenti mengobrol dengan tim OPPAL secara bergantian, dan dengan hangat ia tertawa serta melempar canda pada siapa pun yang ia ajak bicara. Ia tahu bagaimana cara mencairkan suasana, dan tak pernah segan untuk membuka pembicaraan terlebih dahulu.
Perkenalkan, inilah Puteri Indonesia 2022, Laksmi Shari De-Neefe Suardana. Puteri Indonesia pertama yang berasal dari Bali. Juga yang pertama yang mengenakan Borobudur Crown. Yang pertama yang akan memenangkan Miss Universe? Bisa jadi. Laksmi punya segala yang ia butuhkan untuk maju ke babak baru yang penuh tantangan dalam hidupnya, dan ia tak ragu untuk berlayar mengarunginya.
Perjalanan penuh evolusi dan evaluasi
Ya, dengan sebuah agenda besar untuk melaju ke perlombaan Miss Universe 2022 pada Januari 2023 mendatang, perempuan berumur 26 tahun tersebut kini semakin vokal menyuarakan pesan egaliter, serta misi personalnya untuk memupuk literasi pada anak-anak Indonesia.
Setiap kali berbincang, Laksmi kerap menyisipkan pesan tersebut pada lawan bicaranya, seakan sadar bahwa dengan memanggul titel โPuteri Indonesiaโ, Laksmi merasa lebih empowered untuk memberikan pengaruh lebih pada masyarakat.
Padahal, sebelum ini, Laksmi selalu merasa bahwa ia hanyalah seorang perempuan biasa, yang menyampaikan aspirasinya secara perlahan namun pasti lewat hal-hal yang ia lakukan sehari-hari. Namun, ajang pageantry yang ia ikuti mengubah segalanya.

โSaya mendapatkan rumus baru, bahwa dengan memahami tujuan personal, menyadari apa yang membuat kita istimewa, dan memercayai diri sendiri sepenuhnya, ternyata memiliki dampak yang sangat kuat yang membuat saya mampu melewati masa-masa sulit yang menantang di tengah kompetisi yang ketat,โ ujar Laksmi.
Perempuan yang tumbuh besar di Ubud, Bali, tersebut mengaku bahwa momen yang ia habiskan kala berkompetisi di Puteri Indonesia memang memiliki up and down-nya sendiri, โAwalnya seakan saya bingung apa yang saya lakukan di sana. Sebagai catatan, saya belum pernah menjadi model, jadi saya tak banyak tahu mengenai cara mengambil foto, saya kurang tahu cara berpose, dan saya tidak tahu apakah saya senang bisa tampil sebagai seseorang as-if-Iโm-not.โ
โAt the beginning I felt insecure. It was all about my physical appearance, whether I’m beautiful enough or supermodel enough or whatnot, you name it. Those were some little insecurities that I’ve overcame when I figured out who I really am as a person and believing that that person is great,โ ujarnya pada tim OPPAL.
โDengan memahami diri sendiri dan memercayai diri sendiri, saya jadi tahu bahwa ini adalah satu-satunya kesempatan bagi saya untuk melakukan sesuatu yang luar biasa bagi tempat yang saya cintai, yaitu Bali,โ terang Laksmi.
Ia menjelaskan bahwa kekuatan untuk memercayai diri sendiri adalah suatu daya yang luar biasa, yang bisa membawanya sampai sejauh ini. โBelieving in yourself is something powerful. You donโt need a permission to believe in yourself, you donโt need to ask anyone, and you donโt need to wait. You just start believing in yourself, and thatโs the switch.โ
OPPAL mengangguk mendengar ia berkata demikian. โSesungguhnya, no matter what the outcome was, it didnโt matter. Karena begitu kamu percaya pada dirimu sendiri, you just do yourself proud automatically,โ tambahnya.

Selain kekuatan percaya pada diri sendiri, ada banyak pelajaran yang juga Laksmi dapatkan dari ajang Puteri Indonesia. โIโve learned that people kinda think that pageantry is maybe a superficial thing, while in reality thereโs so much more than that. Ada banyak tantangan yang harus kami overcome, dan saya selalu melihat diri saya sebagai kompetitor terbesar bagi saya sendiri,โ jujurnya.
โI learned not to sabotage myself, being kind to myself, trusting my capabilities, understanding that Iโm a strong woman, and knowing that you must be courageous and take risks in life.โ ujarnya tegas.
Laksmi juga mengaku bahwa ia belajar untuk tidak menahan diri atau berusaha untuk terlihat tegar sepanjang waktu. Menurutnya, sebagai sosok yang menginspirasi, Puteri Indonesia juga seorang manusia yang punya sisi vulnerable yang nyata. โI learned that to be someone who has a great influence, is to be someone who can also show their vulnerable. Ini adalah salah satu hal yang saya sadari, to be vulnerable,โ ungkapnya.
โSo itโs definitely not something superficial. All these things are very hard, but they are also very important lessons for me to learn as a young woman, who has a role to inspire other people,โ tegas Laksmi.
Makna Perempuan
Bagi Laksmi, menjadi seorang Puteri Indonesia membuatnya memiliki keuntungan tersendiri. Laksmi mampu memanifestasikan peranan perempuan yang ia yakini seutuhnya. โBagi saya, perempuan adalah makhluk yang spesial. I was surrounded by strong, powerful women when I was growing up, and I realized that women not just doing things for themselves, but also for the community. Saya turut menjadi saksi bahwa perempuan saling melindungi dan menjaga satu sama lain,โ katanya.
Bicara mengenai peran perempuan dalam kehidupan, Laksmi menuturkan bahwa sudah saatnya kita mengelevasi para perempuan untuk memberikan mereka lebih banyak kesempatan dan akses dalam mencapai kesetaraan, โFor me, women are guardians, they guide me, they protect me, they shaped me into a person that I am today, who cares about not just herself but the world around. Women are educators, they are really what we need in this world,โ lanjut Laksmi.

Salah satu sosok perempuan yang ia kagumi selain ibunya adalah rekan roommate saat ia mengikuti kompetisi Puteri Indonesia 2022 lalu. โSaya sangat dekat dengan teman sekamar saya. Ia seperti saudara perempuan bagi saya. Actually, finding all these girls [para kontestan Puteri Indonesia] that I can find friendship with, and closeness to, and inspiration from, are really nice because we all have different backgrounds and grew up from different cities,โ cerita Laksmi.
โSisterhood and girls supporting each other are real, dan dengan kehadiran mereka saya jadi terbantu untuk bisa turut membangun versi terbaik dari diri saya,โ lanjutnya. Laksmi juga merasa beruntung bahwa teman sekamarnya adalah seorang Gen Z. Ia jadi belajar banyak hal soal TikTok dan bagaimana cara dancing untuk membuat video TikTok. โSheโs so Gen Z, and Iโm new to TikTok. Hahaha. We laughed a lot, and for me she was like a blessing. Because instead of dealing with the whole pageant as a serious competitive thing, she uplifts me through friendship,โ ungkapnya.
โWith her, things seem fun and light, which is what pageantry should be about. It should be fun, and I really appreciate what she did with me,โ ujar Laksmi.
Misi Utama Laksmi
Laksmi telah jatuh cinta pada dunia literasi semenjak lama. Hal ini mungkin ia dapatkan dari ibunya, pendiri festival literasi ternama Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) yang bertujuan untuk menghidupkan kembali minat baca Indonesia lewat acara yang menghadirkan sastra, buku, film, dan puisi, serta untuk menumbuhkan kembali Bali sebagai daerah wisata. Siapa sangka, festival tersebut kini dikenal secara internasional. Bahkan, di tahun 2020, The Telegraph, sebuah media asal Inggris Raya, menyebut UWRF sebagai satu dari lima festival literasi terbaik di dunia.
Kecintaannya pada membaca buku inilah yang membuat Laksmi kian menggemakan pentingnya literasi bagi anak-anak di Indonesia setelah berhasil menjadi Puteri Indonesia 2022. โSaya berusaha sebaik mungkin untuk tidak hanya mengadvokasi lewat media sosial, tapi juga dalam kegiatan keseharian. Semoga saja lewat hal ini saya bisa menginspirasi banyak generasi muda untuk mau menulis dan rajin membaca. Itโs something that is so underrated as an issue that I want to bring light on,โ ujarnya.
Laksmi juga menyarankan untuk membaca lebih banyak penulis lokal, atau bahkan penyair Indonesia. โSaat ini saya sedang mencoba untuk masuk lebih dalam ke sastra Indonesia. Terakhir saya membaca buku puisi dari Ibu Toeti Heraty yang berjudul Encounters, dan buku itu sangat menginspirasi saya. Bagi para pembaca baru, kamu tak mesti memulai dari buku puisi, bacalah sesuatu sesuatu yang kamu sukai dan mudah dibaca,โ ucapnya.
Laksmi percaya bahwa untuk mendukung kemajuan sebuah negara, diperlukan literasi yang baik di dalam masyarakatnya. โAlso, besides literacy, another thing that I’ve adopted from my parents is the importance of culture. My hope is that I can be a part of the younger generation who promotes our culture through the platform of Puteri Indonesia and social media,โ terang Laksmi.

Pada akhirnya, Laksmi berhasil mengerahkan kekuatan versi terbaik dirinya untuk mendukung apa yang penting baginya. Ia tak hanya menanamkan gagasan mengenai kekuatan believe in yourself, namun juga wawasan mengenai literasi, serta peran penting perempuan dalam mendukung komunitas dan dunia.
Mungkin saja Laksmi baru menyadari kemampuan influence yang ia miliki. Namun satu hal yang pasti, bahwa ke depannya, lewat kekuatan believe in herself, maka dengan atau tanpa mahkota di kepalanya, ia akan terus mengembangkan sayapnya untuk memperluas advokasinya, dan ia tak akan menahan pengaruhnya lagi.