Pets Are Not Toys

Binatang peliharaan juga punya keinginan dan kebutuhan yang sama layaknya makhluk hidup lainnya.

528
0

One little fact about me: Saya suka dengan binatang. Lebih tepatnya, saya dan keluarga merupakan penyayang binatang. I grew up in a household with lots of pets. Bahkan, ada satu masa di mana kami memelihara 13 kucing, yang menurut saya seluruhnya menggemaskan. Saya juga pernah memelihara hamster, marmot, sampai kelinci yang sangat penurut.

Maka dari itu, ketika anak saya, Zalina, mengatakan bahwa ia ingin memelihara binatang, saya langsung menyambutnya dengan senang hati. Menurut saya, ini bisa jadi kesempatan yang tepat bagi Zalina untuk melatih rasa tanggung jawab, mendapatkan banyak pelajaran mengenai makhluk hidup, juga menumbuhkan kebiasaan taking care of others.

Zalina merupakan seorang penyayang binatang, sama seperti kami. Tapi untuk memelihara binatang, menurut saya butuh hal-hal yang lebih dari sekadar rasa sayang. Saya tak mau kami memelihara seekor binatang, kemudian menganggapnya sebagai “mainan” yang bisa kami mainkan dan tinggalkan begitu saja. It’s a huge responsibility to adopt a pet. Maka dari itu, Zalina juga harus tahu dan mempelajari apa saja kebutuhan binatang yang akan kami pelihara.

Saya dan Zalina pun mengobrol banyak soal hal ini, serta mencari tahu terlebih dahulu binatang apa saja yang bisa kita pelihara dengan baik. Apakah kami akan memelihara binatang yang berukuran besar, atau yang kecil. Kami menghabiskan waktu yang lama untuk “research” ini, termasuk membuat daftar binatang apa saja yang cocok untuk kami adopsi.

Ya, adopsi, bukan sekadar membeli. Karena binatang juga merupakan makhluk hidup.

Pilihan kami saat itu tertuju pada chinchilla, sugar glider, dan guinea pig. Tapi setelah menonton banyak video mengenai cara merawat dan mengadopsi binatang-binatang tersebut, pada akhirnya pilihan jatuh pada guinea pig, yang menurut kami paling cocok dengan keadaan household saat ini. Plus, saya yakin kebutuhan-kebutuhan guinea pig bisa kami penuhi dengan baik, dan secara age-spent, menurut saya guinea pig sesuai bagi Zalina.

Guinea Pig

Pada masa-masa awal adopsi, saya dan Zalina terkadang bertengkar sedikit. Saya ingin peliharaan kami beristirahat dan masuk ke dalam kandangnya, sedangkan Zalina ingin sekali membawa peliharaannya ke mana-mana. Untungnya, semakin lama ia semakin mengerti, bahwa binatang peliharaannya tersebut bukanlah mainan. Binatang peliharaan juga punya keinginan dan kebutuhan yang sama layaknya makhluk hidup lainnya. Sejak itu, Zalina jadi semakin paham mengenai cara merawat peliharaan.

Kalau kamu sedang mempertimbangkan untuk mengadopsi binatang bersama anak-anak, ada beberapa poin penting dari saya yang bisa menjadi masukan sebelum kalian memutuskan untuk adopsi.

Tulisan Raisa soal Self-care: Self-care is the New Beauty Code

Pertama, kamu dan seluruh keluarga harus sama-sama setuju untuk mengadopsinya bersama-sama. Karena let’s be honest, anak-anak tak bisa memeliharanya seorang diri. Kalian harus taking care of it together, termasuk keeping track for their food, their well-being, serta kebersihan tempat tinggalnya.

Kedua, please please do research. Animals are not TOYS, kesejahteraan mereka bergantung pada bagaimana cara kita merawat dan membesarkan mereka. Please consider, kalau kamu merasa belum bisa memenuhi kebutuhan dasar binatang tersebut, lebih baik bersabar dahulu sebelum memutuskan untuk mengadopsi mereka. Pelajari dan praktekkan bersama-sama cara merawat mereka dari tulisan-tulisan serta video-video di internet.

Berikutnya, pelajari masa hidup binatang tersebut. The death of a beloved pet could be tough on your kids. Maka dari itu, masa hidup juga perlu jadi bahan pertimbangan yang penting.

Next, get your kids excited. Buat proses belajar ini menyenangkan bagi mereka. Ingat, kalian sama-sama belajar membesarkan makhluk hidup, jadi jangan hanya sekadar memberi tahu ini-itu, tapi coba lakukan segala sesuatunya bersama. Dengan begini, ketika kalian mengadopsi, anak sudah aware dan paham kalau adopting pet bukan sesuatu yang impulsif layaknya membeli mainan.

Lihat juga tulisan Raisa ini: Make Time for Me Time

Terakhir dan yang tak kalah penting, get their habitat ready. Cari tempat yang sesuai dan pantas untuk peliharaan yang akan kita rawat bersama selama bertahun-tahun ke depan. Setelah itu, barulah melanjutkan ke proses adopsi.

After all, having pets around definitely brings joy to our household. I would like to encourage you to adopt one. Namun ingat, jangan lupa untuk bertanggung jawab terhadap kebutuhan dan kebahagiaan mereka, ya. Let’s spread our love and positivity to our pets, too.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *