Merasa Anxiety dan Butuh Healing? Ini Gejala dan Cara Mengatasinya

Healing lebih dari sekadar berjalan-jalan atau traveling untuk mengusir rasa bosan dan stres.

248
0
Anxiety

Merasa cemas ketika menghadapi situasi atau mendengar berita yang menimbulkan kekhawatiran dan ketakutan adalah suatu hal yang normal. Terlebih kalau kamu masih bisa mengendalikannya, atau kamu mengetahui faktor pemicunya sehingga bisa mengatasinya dengan baik.

Tetapi, kalau sudah sampai menganggu kehidupanmu, berarti kamu mengalami anxiety disorder.

Sebenarnya, apa sih anxiety itu?

Anxiety merupakan jenis kondisi kesehatan mental. Cleveland Clinic mengungkapkan, anxiety juga membuat kamu sulit untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Beberapa gejalanya antara lain perasaan gugup, panik dan takut, sampai jantung yang berdetak cepat.

Sebenarnya normal saja ketika seseorang punya kecemasan. Misalnya kamu mungkin cemas atau gugup saat menghadapi masalah di tempat kerja, ketika sedang wawancara kerja, mengerjakan tes, atau membuat keputusan yang penting.

Dibalik seluruh pengaruh kurang baik yang diberikan, perasaan cemas terkadang memberikan manfaatnya sendiri. Contohnya, rasa cemas (dalam kadar yang sedikit, ya) dapat membantu kamu sadar akan situasi yang berbahaya dan memfokuskan perhatian, sehingga kamu tetap aman.

Anxiety
Ilustrasi Anxiety: shutterstock

Akan tetapi, kalau gangguan kecemasan yang kamu alami sudah melewati rasa gugup yang biasa dan kamu merasakan ketakutan berlebihan dari waktu ke waktu, maka ini perlu diwaspadai, gengs. Nah, beberapa gangguan kecemasan yang perlu kamu waspadai di antaranya:

  1. Kecemasan yang mengganggu kemampuan kamu buat berpikir dan bertindak.
  2. Sering bereaksi berlebihan saat ada sesuatu yang memicu emosi kamu.
  3. Enggak bisa mengontrol respons kamu terhadap situasi. Gangguan kecemasan yang membuatmu sulit menjalani hari.

Sementara itu, anxiety juga dapat terjadi kepada seseorang karena campuran faktor genetik dan lingkungan. Kamu harus lebih berhati-hati lagi jika memiliki kondisi di bawah ini:

  1. Ciri-ciri kepribadian tertentu, kayak rasa malu atau hambatan perilaku, merasa enggak nyaman dan menghindari orang, situasi, atau lingkungan yang enggak dikenal.
  2. Peristiwa yang menyebabkan stres atau traumatis di masa kecil atau dewasa awal.
  3. Punya riwayat kecemasan keluarga atau kondisi kesehatan mental lainnya.
  4. Kondisi fisik tertentu, termasuk masalah tiroid dan aritmia jantung atau irama jantung yang enggak biasa.

Menurut berbagai riset, gangguan kecemasan lebih sering terjadi pada perempuan. Salah satu penyebabnya dapat berasal dari hormon perempuan, khususnya yang befluktuasi sepanjang bulan.

Anyway, berikut beberapa ciri-ciri anxiety (dilansir dari Mayo Clinic) yang perlu kamu ketahui, gengs:

  • Merasa gelisah, gugup, atau tegang.
  • Punya rasa bahaya yang nggak akan datang, panik atau malapetaka.
  • Punya detak jantung yang meningkat.
  • Napas yang cepat (hiperventilasi)
  • Berkeringat.
  • Gemetaran.
  • Merasa lemah atau Lelah
  • Sulit berkonsentrasi atau mikirin hal lain selain kekhawatiran saat ini.
  • Susah tidur.
  • Mengalami masalah gastrointestinal (GI)
  • Mengalami kesulitan mengendalikan rasa khawatir
  • Punya dorongan buat menghindari hal-hal yang memicu kecemasan.

Tapi, kamu jangan khawatir gengs, karena anxiety bisa diatasi dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan menyempatkan waktu untuk healing.

Sebelum membahas arti healing, kata healing sendiri biasanya digunakan dalam bahasa pergaulan hingga akhirnya jadi tren tersendiri. Sedangkan kalau dari sisi psikologi, kata healing punya makna yang lebih mendalam, bukan sekadar jalan-jalan saja, gengs.

Arti Healing

Menurut Cambridge Dictionary, healing merupakan proses menjadi sehat kembali, terutama setelah mengalami luka fisik. Sementara, pengertian secara umumnya, Asosiasi Psikologi Amerika (APA) mengungkapkan, healing itu proses untuk meringankan beban mental lewat kekuatan pikiran.

Kalau kamu melakukan sesuatu untuk menyembuhkan atau memulihkan dirimu sendiri, itu bisa disebut self healing, gengs.

Psychology Today mengungkapkan, tubuh kita sebenarnya berusaha membantu kita untuk menyembuhkan diri sendiri dengan mengirimkan sinyal. Sebagai contoh, ketika kamu makan makanan yang enggak sehat, kamu mungkin langsung mengalami masalah pencernaan, dan nantinya memilih untuk minum teh atau sup yang lebih ringan untuk perut. Makes sense.

Di sisi lain, enggak cuma fungsi organ tubuh saja yang bisa menyembuhkan diri gengs, tapi juga dari perspektif fisik, fisiologis, dan spiritual.

Menurut Verywell Mind, kamu bisa melakukan beberapa cara untuk menerapkan healing. Berikut tips selengkapnya:

1. Pusatkan perhatian untuk diri sendiri

Kamu mungkin punya pengalaman pahit di masa lalu. Untuk menyembuhkannya, kamu perlu sadar nih mengenai apa yang terjadi dengan diri kamu sendiri sekarang ini, sehingga kamu enggak terpaku pada kejadian masa lalu.

Nah, dengan cara yang biasa disebut dengan istilah mindfulness ini, kamu bisa melihat masalah dari kacamata yang lebih lebar, dan sadar bahwa kamu baik-baik saja saat ini.

2. Membuat jurnal

Menulis jurnal menjadi cara yang sering direkomendasikan oleh psikolog dan banyak dilakukan orang-orang secara pribadi saat mengalami gangguan emosional. Menulis tentang perasaan dalam bentuk jurnal pribadi memungkinkan kamu lebih memahami emosi negatif yang kamu rasakan, sekaligus membuat kamu mampu melepaskan berbagai emosi dan pikiran negatif itu sendiri.

3. Menggerakkan badan

Menggerak-gerakkan badan saat mengalami emosi negatif ternyata bisa membantu seseorang memproses emosi tersebut. Cukup lakukan gerakan ringan, seperti mengibaskan tangan, menggoyangkan kaki, atau bisa juga gerakan yang agak berat seperti berlari.

Cara seperti ini justru menjadi bagian dari trauma release exercise (TRE), yang meyakini bahwa dengan menggerakkan badan bisa menurunkan tingkat stres.

4. Rasakan emosi negatif yang muncul

Ketika ada emosi atau pikiran negatif yang muncul menghampiri kamu, sebaiknya jangan dilawan secara berlebihan, gengs. Justru dengan merasakan emosi dan pikiran negatif yang muncul, kamu bisa tahu cara menghadapinya.

Dalam jurnal American Academy of Neurology, emosi dan pikiran biasanya cuma bertahan selama 90 detik. Kemudian, resapi emosi dan pikiran tersebut selama 90 detik sebelum menunjukkan reaksi.

5. Terapi

Healing
Ilustrasi Healing: shutterstock

Terapi juga menjadi salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk healing. Terapi yang dilakukan dengan bantuan profesional bisa membantumu lebih mudah mengenali emosi dan pikiran negatif, serta bagaimana menghadapi dan mengatasinya.

FYI (for your information) juga nih gengs, healing ternyata memiliki berbagai manfaat, lho! Dalam situs The Human Condition dan Verywell Mind, manfaat yang bisa kamu dapatkan dari healing antara lain meningkatkan kepercayaan diri, meningkatkan ketahanan dan kesimbangan dalam diri, mengurangi gejala depresi, lebih mengenal diri sendiri, menjaga kualitas hubungan, dan lebih sehat secara jasmani.

Bagaimana, gengs? Sebentar lagi kita menuju pergantian tahun, nih. Kamu ada rencana healing enggak?

TIRA
WRITTEN BY

TIRA

Fashion and sport enthusiast!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *