Brand sepatu olahraga asal Britania Raya, Reebok, berkolaborasi dengan brand dari Belanda yang beroperasi di Paris tahun 2017, Botter. Mereka bekerja sama menciptakan sneakers yang unik dan eksperimental dengan menggabungkan teknologi, seni, dan visi sustainability.
Sneakers Reebok x Botter ini dipamerkan ke publik untuk pertama kalinya ketika dipakai oleh model-model Botter dalam Paris Fashion Week koleksi Autumn/Winter 2023. Untuk proses produksinya sendiri memakan kurun waktu 15 hari, mulai dari proses pembahasan pertama sampai akhirnya jalan ke catwalk.
Anyway, duo desainer sekaligus pemilik Botter, Lisi Herrebrugh dan Rushemy Botter lagi-lagi sukses mencuri perhatian dengan merilis sneakers 3D Print yang nyentrik.
Bagian bawah pada sepatu ini memiliki bentuk seperti insang yang terinspirasi dari legenda Romawi, murex shell, yang dipakai sebagai sisir oleh dewi Venus, serta bagian badan sepatu mengikuti siluet Reebok Football yang ikonik.
Well, sepatu yang dinamakan “Venus Comb Murex Shell” ini dibuat oleh tim 3D Printing dari HP di Barcelona dengan menggunakan bahan TPU. Bahan ini bisa dipakai kembali meskipun sudah didaur ulang, gengs.
Dari sisi performa dan daya tahan, tim HP mengusung teknik finishing khusus. Saat sepatu selesai pada tahap printing, selanjutnya proses pewarnaan dilakukan di Amsterdam oleh Dynamic Polyester Center BV dengan tim Botter dan Reebok.
Sneakers 3D Print ini hadir dengan berbagai pilihan varian warna, mulai dari putih hingga ombre. Sepatu Reebok x Botter ini bisa dibilang sukses menerapkan teknologi dan filosofi berkelanjutan lewat desain yang futuristik dan fungsional.
Akun media sosial Botter pun dibanjiri komentar warganet yang antusias akan perilisan sepatu ini. Tapi, sayangnya belum ada kabar dari Reebok atau Botter soal kapan sepatu ini akan diluncurkan.
Akan tetapi, sepatu Reebok x Botter ini diperkirakan bakal diluncurkan pada musim semi atau musim dingin 2023.
Dilihat dari shape dan warnanya, sneakers ini bisa memberikanmu gaya yang nyentrik dan futuristik. Apalagi proses produksinya juga menggunakan printer 3D yang jauh lebih cepat dibandingkan produksi sepatu pada umumnya.
