RUU KIA: Cuti Ayah 40 Hari, Ini 5 Manfaat Suami Dampingi Istri Usai Lahiran

184
0

Belakangan ini tengah ramai mengenai pembahasan Rancangan Undang-undang (RUU) Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA) agar menjadi undang-undang.

Salah satu kebijakan pada RUU KIA itu mengatur kebijakan cuti ayah selama 40 hari.

Rencana tersebut langsung mendapatkan penolakan dari kalangan pengusaha.

Kebanyakan karyawan pria harus mengambil jatah cuti tahunan untuk menemani istri saat masa awal kelahiran.

Kondisi inilah yang membuat Indonesia sebagai negara yang tidak ramah pada karyawan pria. Padahal, beberapa negara maju sudah memberlakukan cuti ayah selama tiga bulan, seperti di Inggris, Kanada, Norwegia, Amerika Serikat, dan Swedia.

Sebenarnya, hasil riset lembaga konsultan internasional McKinsey mengungkapkan banyak manfaat cuti ayah untuk karyawan pria.

Tak hanya untuk si karyawan yang bersangkutan, cuti ayah juga memiliki efek baik untuk perusahaan.

Simak 5 manfaat cuti ayah yang dapat menguntungkan karyawan, keluarga, dan perusahaan:

Meningkatkan energi dan kebahagiaan karyawan

Pria yang menghabiskan waktu bersama anak-anak mereka melaporkan peningkatan kebahagiaan dan kepuasan kerja yang tinggi.

Dalam satu studi tahun 2018, 60 persen pria menggambarkan waktu mengasuh anak sebagai waktu yang sangat berarti. Studi juga mengungkapkan bahwa kepuasan kerja karyawan pria dua kali lipat setelah menyelesaikan cuti ayah.

Namun, lebih kurang 20 persen responden mengaku ada risiko kemunduran karier adalah kerugian utama, tetapi sebagian besar mengatakan manfaat cuti ayah lebih besar dibanding risiko.

Menguatkan hubungan seumur hidup ayah dan anak

Cuti ayah dapat membantu membawa hubungan yang sangat kuat dengan anak-anak dari waktu ke waktu semenjak sang buah masih berusia 0 tahun.

Dalam beberapa kasus, menurut mayoritas responden, para ayah bisa mengembangkan ikatan khusus dengan anak yang bertahan lama.

Hubungan anak dengan ayah yang terjalin baik bisa membuat si kecil sebagai sosok dengan rasa percaya diri yang tinggi.

Finansial keluarga

Cuti ayah bisa membuat kedudukan ibu yang bekerja dan mengurangi kesenjangan upah berbasis gender.

Hasil studi mengungkapkan bahwa cuti ayah meningkatkan performa kerja sehingga potensi kenaikan penghasilan lebih tinggi.

Selain itu, kala ibu mampu meningkatkan pendapatan mereka, kesejahteraan finansial jangka panjang keluarga dapat meningkat.

Distribusi tanggung jawab

Studi menunjukkan cuti ayah bisa memengaruhi keputusan orangtua tentang bagaimana mengalokasikan sumber daya untuk pengasuhan anak, pekerjaan rumah tangga, dan pekerjaan lainnya.

Selain itu, suami juga merasa menjadi bagian dari tanggung jawab yang lebih seimbang dengan anak di masa depan.

Kesejahteraan Mental Suami dan Istri

Studi di Spanyol, berdasarkan laporan Parents, wanita yang suaminya segera mengambil cuti cenderung tidak mengalami depresi tiga bulan setelah melahirkan. Sebuah studi tahun 2014 dari National Academy of Sciences menemukan bahwa memiliki pasangan di rumah meningkatkan kadar hormon prolaktin dan oksitosin ibu, merangsang produksi dan penurunan ASI.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *