Dalam rangka menyambut Hari Pahlawan pada 10 November 2022, NFT Save Komodo Dragon (SKD) merilis koleksi Hari Pahlawan secara eksklusif melalui platform SerMorpheus. Alasan SKD memilih SerMorpheus karena kemudahan platform-nya untuk para pengguna non-NFT/web 3 (early adopter) bisa membeli NFT dan menikmati kepemilikan NFT tersebut.
NFT SKD sendiri merupakan sebuah cara untuk memperkenalkan intellectual property (IP) SKD dan NFT ke Generasi Z di Indonesia maupun luar negeri. Berdasarkan hasil riset, Gen Z sedang mengikuti NFT, baik sebagai koleksi maupun instrumen investasi.
Di sisi lain, hampir semua brand dan pelaku industri kreatif juga sudah mulai mengadaptasi Web 3.0 ke dalam bisnis mereka. NFT dan Metaverse (bagian dari Web 3.0) juga merupakan media yang tepat dalam memperkenalkan IP SKD secara global.
Bicara soal desain, NFT SKD menggabungkan estetika superhero ala pahlawan-pahlawan komik barat serta budaya-budaya Asia Tenggara secara subtil. Hal itulah yang menyatukan para penggemar pop culture, terutama IP-IP superhero, di festival seperti Comic Con, menjadi momen yang pas untuk memperkenalkan NFT SKD, karakter-karakternya, serta kisah di baliknya yang bertajuk Komodo: The Last Dragons.
Untuk pemilihan karakter Komodo Dragon pun bukan tanpa pertimbangan. Keresahan Gen Z yang mulai lupa akan tradisi, budaya, dan hal-hal yang dilindungi di Indonesia menjadi pertimbangan pertama. Pasalnya, Komodo adalah salah satu hewan yang dilindungi di Indonesia, terlebih hewan itu juga hanya ada di Indonesia.
Sosok Komodo yang gagah juga memberikan kemudahan untuk menyematkan atribut atau elemen budaya-budaya Indonesia ke wujudnya. Koleksi ini menghadirkan berbagai NFT Komodo dengan beragam atribut tradisional Indonesia, mulai dari pakaian khas Dayak ataupun Bali. Semuanya juga telah didiskusikan dan dipelajari bersama pakar IP dari industri kreatif.
“Tidak sampai di situ saja, bahkan karakter-karakter lain yang berada di dunia Komodo: The Last Dragons juga dibuat dengan dasar-dasar tradisi dan budaya Indonesia seperti cerita rakyat, hewan langka di Indonesia, atau mitos-mitos di Indonesia. Ini demi menghadirkan nuansa immersive dari IP SKD dan turunannya, termasuk NFT,” kata Andri Guna Santoso, selaku Product Manager dari SKD.
“Dengan cara inilah kami bisa dengan mudah untuk memberikan kesadaran dan urgensi untuk melestarikan tradisi dan budaya Indonesia ke Generasi Z, bahkan ke skala internasional,” tambah Andri.
Memanfaatkan momentum Hari Pahlawan, SKD menyampaikan pesan bahwa mereka ingin memperkenalkan semangat perjuangan dan mengingatkan kembali, kalau Indonesia punya kisah sejarah yang perlu diperingatkan secara spesial agar anak-anak muda di Tanah Air mulai peduli kembali dengan sejarah Indonesia.
NFT SKD koleksi Hari Pahlawan sudah bisa dibeli lewat platform SerMorpheus dengan harga Rp150.000. Selain itu, para pemegang NFT SKD koleksi Hari Pahlawan juga berhak mendapatkan merchandise, bergabung di acara komunitas yang dibuat oleh SKD secara eksklusif, dan turut mendukung kegiatan sosial yang akan digelar oleh SKD.
SKD bakal merilis 10 NFT untuk koleksi Hari Pahlawan, di mana jumlah itu disesuaikan dengan tanggal perayaan Hari Pahlawan di Indonesia.
“Kami menggandeng KitaBisa sebagai rekan kegiatan sosial dalam menyalurkan dana (hasil penjualan NFT) kepada Lembaga Non-Pemerintah untuk melanjutkan aktivitas-aktivitas sosial pelestarian Pulau Komodo,” ungkap Andri.
SKD memiliki visi yang besar, bahwa IP SKD tidak hanya NFT saja, tetapi juga berkembang menjadi komik, serial animasi, merchandise, video game, brand-collaborationa, hingga menjadi perwakilan Wonderful Indonesia di Web 3.0.
Penasaran pengen cobain, cuss langsung yuk Oppal Gengs!
