Semua yang Perlu Kamu Ketahui Soal SPF dan PA Pada Produk Sunscreen

Sebelum beli sunscreen, cek dulu soal SPF dan PA, yuk!

820
Perempuan menggunakan sunscreen di taman

Sunscreen is now becoming the HOTTEST product ever, apalagi di tengah cuaca panas dan terik matahari yang begitu kuat seperti sekarang ini. Bahkan, BMKG juga menyarankan agar masyarakat yang beraktivitas di luar menggunakan sunscreen atau lotion antiultraviolet dengan SPF minimal 30+. “Oleskan cairan pelembap tabir surya dengan SPF30+ setiap dua jam, bahkan saat cuaca berawan, setelah berenang, atau saat berkeringat,” tulis keterangan di akun Instagram @infobmkg. Well noted!

Tak hanya bagi para perempuan, para pria juga wajib, lho, memakai sunscreen di saat-saat seperti ini. It’s a-must for all gender! Bahkan, para pria sebenarnya lebih rentan terhadap pengaruh buruk dari sinar matahari, sehingga penggunaan sunscreen sangat disarankan.

Buat kamu yang kini sedang sibuk membaca artikel ini sambil mencari produk sunscreen atau mengaplikasikan ulang sunscreen dan bertanya-tanya, “Apa sih, bedanya SPF dan PA dalam sunscreen, dan berapa besar kadar SPF dan PA yang sebenarnya kita butuhkan?” Well, OPPAL sudah menyiapkan artikel berikut untuk menjawab rasa ingin tahumu. Simak!

Apakah Kita Tidak Boleh Terpapar Sinar Matahari Sama Sekali?

Foto ilustrasi bekerja di pantai/Shutterstock

Bukan begitu, sinar matahari sebenarnya bermanfaat dalam merangsang pembentukan vitamin D alami oleh tubuh. Jadi berjemur di bawah sinar matahari pagi (ingat, saat pagi hari, ya!) sebenarnya baik bagi tubuh.

Meski begitu, paparan sinar matahari yang berlebihan tidak baik bagi kesehatan kulit, apalagi saat matahari sedang bersinar terik di atas kepala. Pasalnya, sinar matahari menghasilkan sinar ultraviolet A (UVA) dan ultraviolet B (UVB) yang dapat menyebabkan masalah kulit. Paparan sinar ultraviolet yang berlebihan inilah yang nantinya dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit.

Nah, untuk melindungi kulit dari berbagai bahaya tersebut, kamu perlu menggunakan tabir surya atau sunscreen yang dapat menangkal bahaya buruk dari UVA dan UVB.

Hmm, Apa Itu UVA dan UVB?

UVA UVB Sunscreen
Ilustrasi UVA dan UVB / Shutterstock

Singkatnya, paparan sinar UVA dan UVB dapat merusak kulit dengan cara yang berbeda. Di satu sisi, sinar UVA menembus lebih dalam pada kulit (lebih tepatnya pada bagian dermis) dan dapat menyebabkan kerutan, bercak gelap, serta tanda-tanda penuaan diri lainnya.

Di sisi lain, sinar UVB berpengaruh langsung pada bagian epidermis atau bagian teratas kulit yang menyebabkan kulit kemerahan dan sunburn. Uh-oh!

Lalu, Bagaimana Sunscreen Melindungi Kulit dari UVA dan UVB?

UVA UVB SPF PA Sunscreen
Ilustrasi pengaruh SPF dan PA dalam melindungi kulit dari UVA dan UVB / Shutterstock

Sunscreen memiliki kandungan SPF dan PA yang dapat melindungi kulit dari bahaya buruk sinar ultraviolet, yaitu UVA dan UVB. Secara singkat, SPF melindungi kulit dari UVB yang menyebabkan sunburn, sedangkan PA melindungi kulit dari UVA yang menembus lebih dalam pada kulit dan menyebabkan penuaan dini.

Wow, Apa sih SPF dan PA Ini?

Sunscreen
Ilustrasi Sunscreen / Shutterstock

SPF sendiri merupakan singkatan dari Sun Protection Factor (Faktor Perlindungan Matahari), dan merupakan sistem paling umum dalam mengukur seberapa baik kulitmu terlindungi dari sinar UVB. Inilah mengapa, penulisan SPF pada sunscreen biasanya diikuti dengan angka yang menunjukkan berapa lama tabir surya mampu melindungi kulitmu dari paparan sinar matahari. Semakin tinggi angkanya, perlindungannya akan semakin lama.

Secara rata-rata, dibutuhkan 10-20 menit setelah kulit terpapar sinar matahari untuk mulai menunjukkan tanda-tanda sunburn. Semisal kamu menggunakan sunscreen dengan SPF 15, produk tersebut akan melindungi kulitmu dari sunburn sebanyak 15 kali lebih lama, yang berarti SPF 15 memberi perlindungan menjadi 150-300 menit sampai kamu mengalami sunburn. Sebelum waktu tersebut habis, kamu butuh menerapkan kembali sunscreen agar kulit tetap aman dari sunburn.

Selain menyatakan lama waktu perlindungan, SPF juga menunjukkan berapa banyak sinar UVB yang bisa diblokir oleh sunscreen. Let’s say, kamu sedang menggunakan produk sunscreen dengan SPF 15. Produk tersebut dapat menyaring sekitar 93 persen paparan sinar UVB.

Lalu bagaimana dengan SPF yang lebih tinggi? SPF 30 misalnya, dapat memblokir hingga 97 persen paparan sinar UVB, sedangkan SPF 50 dapat memblokir hingga 98 persen sinar UVB.

Ilustrasi seorang sedang menggunakan sunscreen / Shutterstock

On the other hand, PA adalah kependekan dari Protection Grade of UVA. Dengan kata lain, kalau SPF melindungi kulit dari sinar UVB, PA melindungi kulit dari sinar UVA. Bahaya dari sinar UVA sendiri baru diketahui di tahun 1990-an, inilah mengapa tidak banyak orang yang tahu soal PA dan lebih banyak memperhatikan SPF saat membeli produk sunscreen. Padahal, UVA inilah yang menjadi salah satu faktor penyebab kanker kulit.

Melansir dari thebrightside.supergoop.com, pengukuran PA sendiri pertama kali ditemukan di Asia sekitar tahun 1996, dan baru banyak dilampirkan pada berbagai produk sunscreen sekitar tahun 2013.

Melisa Lekus, seorang ahli kecantikan asal Los Angeles, mengatakan, “Sistem peringkat PA awalnya ditemukan di Jepang sebagai metode untuk memberi tahu masyarakat tentang tingkat perlindungan yang diberikan oleh sebuah sunscreen. Tanda plus yang mengikuti di belakang kata PA menunjukkan tingkat perlindungan yang diberikan. Semakin banyak tanda plus, maka semakin baik perlindungannya.”

FYI, PA+ menunjukkan perlindungan rendah pada UVA, sedangkan PA++ menunjukkan perlindungan sedang pada UVA. PA+++ menunjukkan perlindungan tinggi pada UVA dan PA++++ sejauh ini adalah yang terbaik dalam melindungi kulit dari UVA.

Tanda + pada PA sendiri juga berkolerasi erat dengan PPD, yaitu Persistent Pigment Darkening yang mengacu pada berapa lama waktu yang dibutuhkan bagi kulit untuk tanning (kulit menjadi kecokelatan) dan muncul flek hitam. PA+ biasanya memberikan PPD 2 sampai 4, yang artinya waktu perlindungan yang diberikan pada kulit 2 hingga 4 kali lebih lama, sedangkan PA++ memiliki PPD antara 4 sampai 8. Di sisi lain, PA+++ memberikan PPD antara 8 sampai 16, dan PA++++ mengandung PPD di atas 16 alias 16 kali lebih lama.

Hal penting lainnya yang perlu kamu ketahui, SPF dan PA membutuhkan waktu untuk bisa terserap kulit. Normalnya, dibutuhkan 10 sampai 20 menit sampai SPF dan PA dapat membantu melindungi kulit dari bahaya sinar UVA dan UVB. Inilah mengapa, kamu butuh mengaplikasikan sunscreen setidaknya 15 menit sebelum kamu beraktivitas di luar ruangan.

Oke, Jadi Berapa Kandungan SPF dan PA yang Kita Butuhkan di Sunscreen?

Beda Sunblock dan Sunscreen
Ilustrasi kandungan SPF pada sunscreen / Shutterstock

SPF dan PA sama-sama dibutuhkan untuk memberikan perlindungan ganda bagi kulit. Melansir dari Fimela, menurut Dr. Fredy Setyawan, founder dari Natasha Skincare, bagi kita yang berada di negara tropis dan tidak banyak beraktivitas di bawah terik matahari, sunscreen dengan SPF30 PA+++ sudah cukup digunakan untuk keseharian.

Sedangkan bagi kamu yang sering terpapar langsung di bawah terik matahari (atau semisal kamu akan berjemur di pantai), kamu membutuhkan perlindungan ekstra minimal SPF50 PA++++.

Yang terpenting, pastikan untuk selalu menggunakan tabir surya sebelum kamu beraktivitas di bawah sinar matahari. Ingat, dibutuhkan waktu sampai akhirnya kandungan SPF dan PA dapat terserap oleh kulit, jadi selalu gunakan sunscreen sekitar 15 menit sebelum kamu beraktivitas di luar ruangan.

Dan jangan lupa, penggunaan sunscreen perlu diulang setiap 2 jam sekali supaya kulitmu tetap aman dari bahaya sinar UVA dan UVB.

Buat kamu yang sedang mencari produk sunscreen untuk menghadapi teriknya matahari di luar, berikut rekomendasi 12 sunscreen di bawah Rp250.000,- yang bisa kamu intip. Bagaimana, sudah siap menghadapi terik matahari yang panas di luar, gengs?

Alvin
WRITTEN BY

Alvin

Lifestyle and Entertainment Editor at Oppal, who mainly obsesses over all things pop culture, pizza, and boba drinks with equal enthusiasm. Covering everything from celebrities profile to the best TV shows.