Para Pria! Jangan Malas Pakai Sunscreen Karena Kamu Lebih Rentan Kena Kanker Kulit

Untuk para pria di luar sana yang malas menggunakan sunscreen atau tabir surya, berhati-hati karena kamu lebih berisiko terkena kanker kulit!

292
0

Kebanyakan pria merasa tidak perlu menggunakan krim tabir surya (sunscreen) karena produk tersebut dianggap sebagai perawatan kulit atau skincare.

Pria memandang skincare hanyalah kebutuhan perempuan, padahal merawat kulit demi kesehatan jangka panjang tidaklah memandang gender.

Setiap perempuan dan pria tentunya akan mengalami penuaan, kulit kita akan mengendur dan tak lagi kencang seiring usia. Oleh karena itu, perempuan dan juga pria sama-sama membutuhkan produk untuk merawat serta menjaga kesehatan kulit.

Namun, ada satu hal yang membedakan soal kesehatan kulit pria dan perempuan. Menurut data Centers for Disease Control and Prevention, kaum pria dua kali lipat lebih rentan terkena kanker kulit dengan tingkat mortalitas rendah dibandingkan perempuan.

Lian Mack, dokter kulit bersertifikat dan direktur medis sekaligus pemilik Gramercy Laser and Medical Dermatology di New York, Amerika Serikat, melihat langsung perbedaan risiko kanker kulit pada pria dan perempuan berdasarkan data para pasiennya.

“Jumlah perempuan yang datang ke kantor kami untuk pemeriksaan kulit jauh melebihi jumlah pasien pria,” kata dr Mack.

Dia menambahkan bahwa perempuan berusia pertengahan 20-an hingga akhir 50-an merupakan demografi yang dominan. Kondisi tersebut juga terlihat pada kebanyakan klinik kesehatan dan kecantikan kulit.

“Pria tampaknya membutuhkan lebih banyak motivasi untuk melakukan perawatan dan pemeriksaan kulit,” kata Luke Maxfield, dokter kulit bersertifikat kepada Huffington Post.

“Setiap tahun saya memiliki setidaknya dua atau tiga pasien pria yang terpaksa datang ke klinik karena pasangan mereka, hanya untuk memastikan diagnosis melanoma. Secara harfiah, pasangan sering menyelamatkan nyawa pria,” urainya.

Menunda pemeriksaan kulit atau mengabaikannya sama sekali, menjadikan bercak pada kulit, tahi lalat, atau bintik-bintik yang mencurigakan tidak akan terdeteksi sampai kondisi semakin buruk. Alhasil, perkembangan melanoma (tumor kanker kulit) semakin kronis sehingga meningkatkan tingkat kematian pada pria.

Tidak melakukan pemeriksaan kulit secara rutin bukan satu-satunya faktor. Perilaku, gaya hidup, dan bahkan lokasi lesi kanker juga bisa memicu kondisi kesehatan menurun. 

“Perempuan lebih rajin memakai krim tabir surya, lebih mungkin untuk menghindari sinar matahari, dan perempuan muda lebih mungkin untuk melakukan pemeriksaan diri terkait pencegahan kanker kulit dan juga lebih mungkin menemui dokter untuk apa pun yang berkaitan dengan kesehatan,” kata Maxfield.

“Kecenderungan ini sangat penting mengingat lebih dari setengah melanoma mungkin pertama kali diperhatikan oleh orang-orang yang memeriksa kulit mereka sendiri di rumah,” imbuhnya.

Tanpa pemeriksaan diri yang tepat, bintik-bintik yang terkait bisa sulit ditemukan dan mendapatkan penanganan, terutama pada area yang sulit terlihat.

“Pada pria, sebagian besar melanoma terjadi di area yang tidak dapat mereka pantau, seperti bahu atau punggung,” jelas Mack.

Dr Mack dan dr Maxfield menegaskan bahwa kanker kulit dapat dicegah dengan rutin memakai krim tabir surya. Sebab, krim tersebut terbukti mengurangi risiko melanoma dan jenis kanker kulit lainnya.

Namun, kebanyakan orang hanya menerapkan tabir surya saat pergi ke pantai, padahal menjadikannya kebiasaan sehari-hari sangatlah penting karena paparan UV bersifat akumulatif dari waktu ke waktu.

“Sebagian besar pasien pria saya perlu terus diingatkan tentang pentingnya tabir surya dan peran penggunaannya dalam pencegahan kanker kulit dan penuaan dini. Kebanyakan pria tidak percaya bahwa mereka membutuhkan tabir surya, apalagi saat cuaca dingin atau mendung,” kata dr Mack.

Tekstur krim tabir surya yang lengket pada kulit, kata dr Mack, membuat banyak orang terutama pria merasa tidak nyaman dan akhirnya berhenti sama sekali.

Efek kerusakan radiasi UV memang tidak langsung terlihat, kebanyakan penyakit baru terdeteksi saat pasien pria sudah berusia lanjut. Kondisi seperti itu jarang terjadi pada perempuan. Pasalnya, para kaum hawa rajin menggunakan krim tabir surya sedari remaja untuk mencegah penuaan dini.

Mack mengingatkan bahwa krim tabir surya SPF 30 atau lebih tinggi sangat ideal untuk wajah.

Cara terbaik mengaplikasikan krim tabir adalah dengan metode dua jari dan pulaskan pada seluruh wajah dan leher, lakukan setiap hari meskipun kamu banyak beraktivitas di dalam ruangan.

“Saya memberi tahu pasien saya untuk meletakkan beberapa produk itu di telinga dan leher mereka juga,” jelasnya.

Jangan lupa untuk mengoleskan tabir surya pada tubuh, terutama jika kamu akan lebih sering berada di luar ruangan dan langsung terkena sinar matahari.

“Jika kamu sedang berada di pantai, oleskan krim tabir surya ke seluruh tubuh, setidaknya sebanyak dua ons 20 menit sebelum terkena paparan sinar matahari. Lalu, aplikasikan kembali setiap 80 menit,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *