Yuk Move On! Mempersiapkan Hidup yang Lebih Baik Pasca-pandemi

168
0
move on

Dari awal tahun 2020 hingga sampai saat ini, kita masih belum berhenti berjuang menghadapi pandemi Covid-19. Meski demikian, selalu ada harapan untuk menikmati kehidupan yang lebih baik, nyaman, dan menyenangkan. 

Pandemi Covid-19 memang telah mengubah berbagai aspek kehidupan, dan bisa jadi banyak di antaranya tidak akan kembali ke kondisi seperti sedia kala. Bekerja atau sekolah dari rumah, atau melakukan pertemuan virtual dengan sahabat atau keluarga yang semakin jamak, membuktikan bahwa terkoneksi tanpa berinteraksi secara fisik telah resmi menjelma sebagai suatu kelaziman. 

Di sisi lain, kita juga ditempa oleh rasa kehilangan. Mulai dari kehilangan akan kehangatan berkomunikasi secara tatap muka, hingga kehilangan orang tercinta yang menjadi korban keganasan Covid-19. Yang terakhir ini tentunya sangat mengoyak emosi dan mental. 

Bisa jadi kita lupa atau tidak menyadari bahwa saat ini kita menjadi lebih peduli terhadap orang-orang di sekitar yang sebelumnya mungkin kita acuhkan. Kita lebih banyak menghabiskan waktu bersama pasangan dan buah hati di rumah. Kita lebih memerhatikan kesehatan fisik dan mental. Kita membuktikan bahwa diri kita lebih kuat dari yang dibayangkan, bisa beradaptasi dalam situasi yang sulit, dan bisa bangkit dari keterpurukan. 

Untuk membuat kehidupan setelah pandemi menjadi lebih nyaman dan menyenangkan, berikut langkah-langkah yang perlu kamu lakukan.

Hidup Berkecukupan

Ada ungkapan yang berpijak pada ajaran Konfusius, yaitu hara hachi bu, yang kerap diterjemahkan menjadi “Makanlah hingga Anda kenyang 80%”. Orang-orang yang tinggal di Pulau Okinawa mempraktekkan prinsip ini dengan mengonsumsi makanan yang mengandung sekitar 1.800 kalori per hari. Hasilnya, jumlah penderita kanker, penyakit jantung, dan demensia di pulau tersebut jauh lebih rendah dibandingkan mereka yang tinggal di Barat. Banyak penduduk Okinawa yang usianya lebih dari 100 tahun. 

Para psikolog berpandangan bahwa tekanan-tekanan akibat pandemi memicu orang-orang untuk melihat kembali dan mengevaluasi nilai-nilai yang mereka anut. Hal ini memunculkan sebuah peluang untuk kembali ke awal, mengatur ulang, dan secara sadar memilih gaya hidup yang berkecukupan dan tidak berlebih-lebihan. 

Lebih Dekat dengan Orang-orang Tercinta

Mengurus anak di rumah sambil berjibaku dengan pekerjaan kantor memang bukan perkara yang mudah. Namun bagaimanapun juga, keluarga yang menghabiskan lebih banyak waktu bersama secara fisik adalah suatu hal yang tak ternilai. Di sisi lain, kita juga terus berupaya untuk bisa bekerja lebih efektif dan produktif sesuai dengan kondisi yang kita jalani. 

Lebih Memprioritaskan Kesehatan Mental

Pandemi membuat banyak orang memberikan lebih banyak ruang dan kesabaran dalam menghadapi kelemahan diri. Ini adalah suatu upaya untuk bertahan dalam situasi yang sulit. Dengan berfokus pada kesehatan mental, maka akan membantu diri kita untuk terus bertumbuh, mengenali diri secara lebih baik, berani menghadapi hal yang terus menghantui pikiran, dan melakukan self-improvement

Mengeksplorasi Peluang

Kondisi terisolasi di rumah memaksa kita untuk mencoba hal-hal baru. Yang tadinya dianggap kemustahilan ternyata bisa berubah menjadi kemungkinan, dan ini membuat kita memperoleh perspektif yang berbeda mengenai kemampuan kita. Dari sekadar mencoba, kemudian berlanjut menjadi hobi baru, hingga akhirnya tidak hanya berakhir sebagai hobi, tetapi juga mendatangkan penghasilan yang menjanjikan. 

Mempererat Kebersamaan

Selama masa pandemi, kita merasa semakin bersyukur bahwa kita tidak sendirian. Hidup berdampingan, saling menguatkan satu sama lain, dan membantu orang lain yang membutuhkan menjadi kebahagiaan tersendiri yang menenteramkan jiwa. 

Pandemi sudah perlahan membaik, meski kenangan kelam masih terlintas tapi saatnya kita move on dan memperbaiki hidup kita, yuk kita mulai.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Post