Bangga Banget! Beatrice Consolata Akhirnya Debut di Carnegie Hall New York City

Carnegie Hall sendiri merupakan gedung konser kelas dunia yang sudah jadi tempat pentas berbagai musisi dari seluruh dunia.

260
0
Beatrice Consolata

Siapa sih, yang enggak pengin membawa harum nama bangsanya sendiri? Apalagi di tempat yang bersejarah dan legendaris kelas dunia. Kita harus berbangga nih gengs, karena salah satu anak muda berbakat asal Indonesia, Beatrice Jean Consolata Gobang, melakukan penampilan debutnya di Carnegie Hall New York City di penghujung tahun 2022.

Beatrice Consolata
Beatrice Consolata debut di Carnegie Hall

Debutnya ini juga menggambarkan hal yang diucapkan seorang pemain sekaligus edukator biola terkenal, Isaac Stern.

Isaac mengatakan “Sebuah pengalaman yang tidak bisa tergantikan momennya, pentasnya, dan pembelajarannya. Pencapaian ini adalah salah satu buah ketekunannya berlatih termasuk berlatih pentas”.

Carneige Hall
Carneige Hall: nytimes.com

Carnegie Hall sendiri merupakan gedung konser kelas dunia yang sudah jadi tempat pentas berbagai musisi dari seluruh dunia, mulai dari musisi kelas dunia yang legendaris sampai anak-anak yang sedang mendalami berbagai instrumen musik.

Gedung yang dibangun pada tahun 1891 ini juga telah menjadi situs bersejarah sejak 1964 dan menjadi landmark kota New York sejak 1967.

By the way, kesempatan Beatrice Consolata yang tampil di New York City ini seakan ikut merayakan experience bermusiknya sejak dini, langkah demi langkah pentas, dan pembelajaran.

Beatrice Consolata
Beatrice Consolata

Bahkan, berkat latihan dan terus belajar, Beatrice berhasil membawa penghargaan American Protégé Romantic Music International Competition 2020 dan Golden Classical Music Awards International Competition 2021. Selain itu, Beatrice juga berhasil melakukan pentas apresiasi di Weill Recital Hall, Carnegie Hall.

Pada Desember 2021, Beatrice pernah mengikuti London Young Musician Awards (LYM) musim kompetisi 2021-2022. Nah, di kesempatan ini, Beatrice mendapatkan lebih dari tiga penghargaan kategori pentas vokal untuk empat lagu yang ditulis oleh para komposer dari era musik klasik, romantis, dan modern.

Untuk lagu era modern, Beatrice membawakan tembang puitis Indonesia yang berjudul Gita Malam (Badjuri, Djauhari). Ini juga merupakan pertama kalinya tembang puitis Indonesia hadir di London Young Musician Awards.

Penampilan Beatrice menyanyikan Gita Malam melengkapi sajian Ave Verum Corpus (Mozart), Lachen und Weinen (Schubert), dan Nel cor piú non mi sento (Paisiello). Penampilan tersebut juga menutup musim kompetisi LYM 2021-2022, di mana Beatrice menempati posisi lima besar World Top 50 Musicians Award.

Beatrice Consolata
Beatrice Consolata

FYI gengs, Beatrice yang dikenal dengan nama panggung Beatrice Consolata sudah mengenal dunia musik sejak usia di bawah 5 tahun. Beatrice pertama kali belajar alat musik biola di Community Music Center Jakarta. Saat itu ukuran biolanya masih 1/16, namun sekarang ia bermain biola berukuran 4/4.

Di usia 5 tahun, Beatrice yang didampingi orangtuanya mengikuti Konferensi Musik Internasional di Taipei, Taiwan (5th Asian Suzuki Music Conference). Ia aktif mengikuti resital, konser, konferensi, dan masterclass yang diadakan oleh Suzuki Music Association of Indonesia.

Sebelum menginjak usia 9 tahun, Beatrice sudah mengikuti konferensi internasional 10th European Suzuki Music Convention di Davos Swiss 2015 dan 6th Asian Suzuki Music Convention di Denpasar Indonesia 2016.

Beatrice dinilai memiliki suara jernih seperti kristal yang khas. Ia juga memiliki perhatian penuh pada apa yang sedang dikomunikasikan.

Beatrice kini belajar bermusik lewat instrumen suara (vokal), biola, dan piano. Ia juga berterima kasih kepada guru-guru yang telah membimbingnya sejak usia dini. Tapi, untuk pengenalan pada vokal klasik, Beatrice belajar di The Resonanz Music Studio (TRMS) yang dibimbing oleh Valentina Nova. Tapi, sekarang Beatrice berguru vokal dengan Aning Katamsi di TRMS.

Enggak cuma vokal, Beatrice juga mempelajari instrumen biola dibawah bimbingan Giovani Biga, dan juga piano dibimbing oleh Harimada Kusuma di Jakarta Conservatory of Music.

Sejak 2018, Beatrice telah menjadi anggota The Resonanz Children’s Choir (TRCC) yang dibimbing oleh pelatih Luciana Oendoen, David Chendra Hartono, dan Rainier Revireino. Beatrice juga mengikuti ajang Bali International Choir Festival 2022 bersama TRCC, dan berhasil meraih gelar juara pertama untuk dua kategori.

Kesempatan debut Beatrice di Carnegie Hall akhirnya berlangsung pada 19 Desember 2022 ini, dalam resital penghargaan Golden Classical Music Awards Ceremony. Penampilannya merupakan penghargaan untuk Beatrice sebagai penerima “First-Prize & Exceptional Young Talent Special Prize of 2021 Golden Classical Music Awards”.

Dalam penghargaan tersebut, Beatrice menyanyikan tembang puitis berbahasa Jerman berjudul Schwanenlied yang diciptakan oleh Fanny Mendelssohn-Hansel. Tembang ini berbasiskan lirik puitis penyair dan kritikus sastra Jerman bernama Heinrich Heine.

Keren banget, Beatrice! Semoga semakin sukses untuk karier ke depannya.

TIRA
WRITTEN BY

TIRA

Fashion and sport enthusiast!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Post