Cara Bijak Main Media Sosial Agar Kesehatan Mental Terjaga dengan Baik

Hal ini bisa dimulai dengan menjelaskan bahaya dari media sosial.

215
0
Mental

Media sosial rasanya tidak bisa dilepaskan dari kehidupan remaja sekarang ini. Pendapat ini juga dibuktikan oleh sebuah riset dari Pew Research Center yang mengatakan bahwa media sosial hampir tidak bisa dipisahkan dari kehidupan remaja.

Keberadaan media sosial bisa membantu para remaja untuk mengembangkan keterampilan komunikasi, berteman, mengejar bidang minat, berbagi ide dan pemikiran, dan lain. Tapi, di sisi lain, media sosial juga bisa meningkatkan risiko gangguan mental pada remaja usia 18-25 tahun (laporan dari National Institute of Mental Health).

Ilustrasi kesehatan mental / Shutterstock

Ada beberapa platform media sosial yang paling sering digunakan para remaja saat ini, YouTube digunakan sebanyak 86 persen remaja (survei Pew Research Centre tahun 2018) dan Instagram sebanyak 72 persen.

Menurut laporan dari GlobalWebIndex, orang yang berusia 16-24 tahun menghabiskan rata-rata tiga jam menggunakan media sosial setiap hari. Melihat laman dari halodoc.com, sebuah penelitian dari JAMA Psychiatry menemukan bahwa remaja yang menggunakan media sosial lebih dari tiga jam per hari memiliki risiko tinggi terhadap masalah kesehatan mental, terutama masalah citra diri.

Cara Menjaga Kesehatan Mental Sambil Berselancar di Media Sosial

Sesungguhnya ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mental para remaja ketika ber media sosial. Hal ini bisa dimulai dengan memberikan kepada mereka bahaya dari media sosial itu.

Salah satu cara paling efektif lainnya adalah memastikan penggunaan media sosial pada remaja berdampak positif kepada dirinya. Penelitian dari Journal of Social and Clinical Psychology mengatakan bahwa para siswa yang membatasi penggunaan media sosial mereka hingga 30 menit sehari, lebih sedikit depresi dan kesepian selama tiga minggu.

Selain itu, ada pula peningkatan mood bagi mereka yang melakukan hal tersebut, sehingga hal ini akan mengurangi rasa depresi yang ingin muncul.

Para remaja ini pada umumnya menganggap media sosial adalah pembanding diri dengan orang lain. Ini dapat merusak citra diri yang sehat. Banyak perempuan merasa penampilannya buruk saat melihat penampilan orang-orang di media sosial.

via GIPHY

Jangan oversharing atau berbagi secara berlebihan juga bisa membuat kamu lebih sehat secara mental. Dengan begini, kamu akan jauh dari kritik orang lain yang bisa memperburuk kecemasan. Alasan lainnya adalah untuk melindungi data pribadi dari orang asing.

Misalnya saja pengguna secara tidak sengaja meninggalkan detail dari tiket penerbangan atau data lain seperti alamat pribadi pada foto liburan yang memberikan kesempatan bagi para penipu untuk menggunakan data pribadi kamu.

Kamu juga bisa menghapus komentar negatif, melaporkan komentar, atau bahkan menonaktifkan komentar jika diperlukan. Bantuan tambahan berupa istirahat dan detoks digital untuk menjauhkan diri dari jejaring sosial pun bis dilakukan, sehingga kamu bisa santai dan fokus pada diri sendiri.

Baca Juga: “Jaga Kesehatan Mental Ternyata Bisa Lewat Fitur Instagram Ini!

Selain itu, ketika kamu mengunggah konten di media sosial, bisa saja orang-orang yang membenci kamu mengomentari unggahan kamu dengan cara yang ekstrem. Para ahli pun menyarankan kamu untuk tidak menanggapi komentar buruk atau memasukkannya ke dalam hati.

Itu lah tadi beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menjaga mental saat berjelajah di media sosial. Yuk, di tahun yang baru ini kita lebih memperhatikan kesehatan mental ๐Ÿ˜Š

Rio
WRITTEN BY

Rio

Menulis seakan sudah menjadi kebiasaan untuk saya sejak kuliah. Skill ini terus berkembang sampai saat ini. Dimulai dari Liputan6.com sampai sekarang pekerjaan yang saya geluti seputar menulis artikel. Dan saat ini, Oppal Media adalah tempat saya untuk kembali belajar dan membuktikan yang terbaik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *