Hari Raya Idul Fitri sudah tinggal beberapa hari lagi, dan biasanya umat Islam di Indonesia menyambut hari kemenangan itu dengan tradisi malam takbiran. Menjelang Idul Fitri, tepatnya pada malam 1 Syawal, umat Islam beramai-ramai mengumandangkan takbir secara serentak.
Mungkin yang paling sering kita lihat dan dengar adalah takbiran di masjid. Tapi, tradisi ini ternyata bukan itu saja, ada beragam cara yang dilakukan di malam takbiran di berbagai daerah di Indonesia untuk menyambut hari kemenangan setelah berpuasa selama 30 hari.
Mau tahu apa saja tradisinya? Yuk, langsung saja cek beragam tradisi malam takbiran yang unik dari berbagai daerah di Tanah Air!
1. Meugang – Aceh
Kita semua tahu kalau Aceh dikenal sebagai daerah dengan ajaran Islam yang sangat kental. Aceh punya tradisi tersendiri dalam mengisi malam takbiran, yaitu Meugang. Tradisi ini merupakan kegiatan bagi-bagi atau mengirim daging kepada orang-orang yang kurang mampu.
Bagi masyarakat Aceh, menyambut bulan suci Ramadan atau Idul Fitri tanpa Meugang bakal terasa enggak lengkap. Walaupun Meugang bukan hal yang wajib untuk dilakukan, tapi ini sudah mengakar di masyarakat setempat secara turun-temurun, sehingga menjadi sebuah keharusan.
Kalau kamu berada di daerah yang dijuluki Kota Serambi Mekah ini, enggak ada salahnya kamu coba ikut merasakan tradisi Meugang untuk merayakan kemenangan menyambut Lebaran, gengs.
2. Tumbilotohe – Gorontalo
Di Gorontalo, warga setempat menggelar tradisi Tumbilotohe setiap malam takbiran. Tumbilotohe sendiri artinya “saatnya memasang lampu”.
Tradisi warga Gorontalo dalam merayakan malam lebaran adalah dengan cara memasang lampu minyak yang jumlahnya bisa mencapai ribuan. Pemasangan lampu minyak ini pun diadakan di berbagai area yang luas atau tanah lapang.
Yang unik dari tradisi ini, lampu minyak nantinya disusun dalam berbagai bentuk, sehingga terlihat indah dan menerangi kota.
3. Ronjok Sayak – Bengkulu
Masyarakat Bengkulu punya tradisi unik dalam perayaan malam takbiran. Tradisi bernama Ronjok Sayak ini juga sudah banyak diketahui oleh masyarakat di luar Bengkulu.
Dalam tradisi Ronjok Sayak, masyarakat mengumpulkan atau menumpuk batok kelapa sampai berbentuk mirip sebuah menara. Nah ,tumpukan batok kelapa ini diletakkan di halaman rumah. Kemudian, gunungan batok kelapa tersebut dibakar. Dari sanalah masyarakat setempat menyebutnya sebagai tradisi bakar gunung dan sudah ada sejak puluhan tahun lalu.
Batok kelapa yang dibakar juga menjadi simbol rasa syukur kepada Sang Pencipta, sekaligus wujud doa bagi para leluhur.
4. Menyulut Meriam – Pontianak
Menjelang Hari Raya Idul Fitri, masyarakat Pontianak biasanya melakukan tradisi menyulut meriam. Tradisi ini cukup unik karena bertujuan supaya enggak ada roh jahat yang mengganggu menjelang masa kemenangan.
Menurut laman Pemerintah Kota Pontianak, tradisi ini disebut juga sebagai meriam karbit yang ditembakkan di Sungai Kapuas. Meriam ini dibuat menggunakan kayu meranti atau mabang berdiameter 50 sampai 70 cm, dengan panjang sekitar 5 sampai 6 meter.
5. Grebek Syawal – Jawa Tengah
Tradisi Grebek Syawal sering dilakukan oleh keraton setempat. Pada acara ini, keraton menyusun gunungan hasil dari perkebunan dan pertanian. Lalu, gunungan tersebut akan dibawa keliling keraton sampai ke Masjid Agung.
Gunungan akan didoakan di Masjid Agung dan dibawa keluar ke hadapan masyarakat untuk dibagikan.
6. Pawai Obor – Sulawesi
Di Sulawesi, setiap malam takbiran, warga biasanya melakukan pawai obor keliling sambil menggemakan takbir. Selain sebagai simbol malam takbir, tradisi ini juga dianggap sebagai simbol kebersamaan dan toleransi.
Pawai obor dilakukan dengan tujuan sebagai sarana edukasi bagi anak-anak soal pentingnya mengumandangkan takdir di malam Lebaran.
Itu dia 6 tradisi unik perayaan malam takbiran di berbagai daerah di Indonesia. Apa tradisi unik saat malam takbiran di tempatmu, gengs?
