Menjadi animator tentu bukanlah hal yang mudah. Meski kini sudah didukung oleh teknologi canggih yang mumpuni, tetapi membuat film animasi tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Apalagi film-film berkualitas tinggi yang masuk dalam jajaran film Hollywood.
Namun bukan berarti animator Indonesia tidak bisa menjawab tantangan tersebut. Buktinya, beberapa animator tanah air turut terlibat dalam pembuatan film-film animasi Hollywood yang beredar di bioskop. Berikut ini nama beberapa animator asal tanah air yang perannya juga dilibatkan dalam pembuatan film-film Hollywood:
1. Wawan Ichwandardi
Pria yang lebih dikenal Pinot ini lahir di Surabaya, Jawa Timur, 29 Oktober 1969. Pinot memulai karieernya sebagai news graphic designer di salah satu stasiun televisi swasta di Tanah Air pada tahun 1994.
Jenjang karirnya terus merangkak naik hingga pada 2001 ia menjabat sebagai Head of Promotion Creative Service. Lalu, di tahun 2004, tanggung jawab Pinot semakin luas karena menjadi seorang Art Director.
Di tahun 2007, Pinot bekerja di sebuah stasiun televisi Kuwait, Al Watan, sebagai motion graphic designer. Dengan berbagai pengalamannya, Pinot pun digaet agensi digital di New York, Amerika Serikat, pada 2014. Ketika berkarier di Grape Story, nama Pinot semakin bersinar karena ia dipercaya Walt Disney Pictures untuk mengerjakan artwork salah satu intellectual property Disney, Cars.
Pinot berhasil mengharumkan nama Indonesia karena meraih beberapa penghargaan dalam industri kreatif di kancah internasional. Di antaranya adalah juara kategori Vineography untuk Shorty Awards (2014), finalis kategori animasi Tribeca Film Festival (2014), Audience Award Fast Film Fest (2013), dan peraih kategori animasi di Fast Film Fest (2013).
Pada tahun 2018, Pinot memenangkan Media Branded of The Year oleh Snackable Content Award atas hasil kolaborasi uniknya dengan National Geographic. Bukan hanya animasi saja, Pinot juga pernah membuat desain gelas Starbucks yang bertemakan natal.
Saat ini, Pinot dikabarkan sedang mengalami strok. Oppal mendoakan yang terbaik agar Pinot dapat segera sembuh dan kembali berkarya. Cepat sembuh, Pinot!
2. Christiawan Lie
Christiawan Lie atau Chris Lie merupakan alumni ITB jurusan Arsitektur Institut yang sejak kecil hobi menggambar. Chris Lie menjadi salah satu animator asal Indonesia yang terlibat dalam proyek film animasi terpopuler.
Proyek tersebut mungkin tidak asing buat kamu, di antaranya Transformers 3, GI: Joe, Spiderman, Star Wars hingga Lord of The Rings.
Chris Lie juga merupakan jebolan Devil’s Due Publishing, perusahaan penerbitan ternama yang memegang lisensi komik G.I Joe di Chicago, Amerika Serikat. Lie juga saat ini dipercaya menangani proyek dari Marvel, Lego, Hasbro, Mattel, dan Sony Online Entertainment.
3. Ronny Gani
Sosok Ronny Gani ini bisa menjadi inspirasi semua orang, terutama untuk yang memiliki cita-cita jadi seorang animator, tapi tak punya keahlian menggambar.
Ronny Gani yang merupakan lulusan Arsitektur UI menekuni dunia animasi secara otodidak. Dirinya memulai karir di industri animasi setelah lulus dari UI dengan bekerja di PT Mitra Integrasi Komputindo sebagai graphic designer.
Kemudian, Ronny pun hengkang ke perusahaan animasi Industrial Light & Magic (ILM) asal Singapura. Sejumlah film sudah ia kerjakan, salah satunya Star Wars: The Clone Wars. Setelah sukses dengan film itu, Ronny pun kembali dipercaya untuk mengerjakan film lainnya, seperti Transformers: Age of Extinction, The Avengers: Age of Ultron, dan Ant-Man.
4. Marsha Chikita Fawzi
Siapa sangka ternyata film animasi Upin dan Ipin melibatkan animator asal Indonesia. Kisah dua anak kembar itu dibuat oleh tangan dingin dari seorang Marsha Chikita Fawzi atau lebih akrab disapa Chiki.
Chiki terlibat dalam film animasi yang berasal dari Malaysia tersebut saat dirinya magang di Las Copaque Production, Malaysia. Dinilai piawai dalam bekerja, Chiki pun diangkat menjadi karyawan tetap dan ditugaskan untuk mengerjakan film Upin dan Ipin.
5. Rini Sugianto
Rini Sugianto menjadi salah satu sosok di balik suksesnya film-film box office Hollywood seperti The Adventures of Tintin, The Avengers serta Avengers: Age of Ultron, The Hobbit: The Desolation of Smaug, dan Teenage Mutant Ninja Turtle.
Melihat latar belakang akademiknya, Rini merupakan lulusan S1 Universitas Parahyangan, Bandung, Jawa Barat. Dirinya mengambil gelar Master di Academy of Arts di San Fransisco, California, Amerika Serikat.
6. Andre Surya
Animator Indonesia berikutnya dengan yang karyanya mendunia adalah Andre Surya. Sosok Andre bahkan berbeda dengan animator lain yang hobi menggambar sejak kecil. Andre lebih hobi bermain game, dan dari game-game yang dimainkan, dia pun jatuh hati dengan visual effect.
Oleh karena itu, Andre memutuskan untuk mengambil studi dengan konsentrasi film dan special effect di Vancouver Institute of Media Arts, Kanada. Setelah lulus, ia bergabung dengan Lucas Animation dengan menangani sejumlah film ternama, seperti Iron Man, Indiana Jones, Star Trek, Terminator Salvation, Avatar, dan Transformers.
Kini, Andre sudah kembali ke Indonesia dan mendirikan Enspire School of Digital Art (ESDA) dengan tujuan untuk membantu Indonesia mengembangkan talenta muda di bidang animasi.
7. Wira Winata
Wira Winata adalah pria yang berprofesi sebagai ilustrator sekaligus animator. Dia juga merupakan lulusan ArtCenter College of Design. Kemampuan Wira dalam membuat film animasi dan ilustrasi pun tidak diragukan industri.
Wira terlibat dalam kesuksesan film-film besutan Disney dan Cartoon Network yang mendunia. Tak hanya itu, Wira juga terlibat dalam animasi film The Peanuts.
Kerennya lagi, Wira pernah bekerja di Netflix sebagai Character/Visual Development sebelum akhirnya ia berkarier di Sony Pictures Animaton pada 2018.
Indonesia sangat bangga memiliki 7 animator yang karyanya sangat luar biasa dan mendunia, hingga bisa meraih penghargaan. Semoga sosok mereka bisa memotivasi untuk menghidupkan animasi Tanah Air. Sukses terus untuk para animator Indonesia!
