Mengenal Minuman Nusantara Lewat Pameran “Kopi Togetherness”

Acara ini diselenggarakan untuk mengangkat kekayaan alam Indonesia.

253
0
Kopi Togetherness

Mendukung kegiatan Qatar Indonesia Year of Culture (QIYoC 2023), Museum Nasional menyelenggarakan pameran Kopi Togetherness yang merupakan Kick Off/Road to QIYoC 2023. Acara ini diselenggarakan untuk mengangkat kekayaan alam Indonesia yang telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat dunia.

Pameran Kopi Togetherness diselenggarakan mulai tanggal 18 November hingga 18 Desember 2022 sebagai sebuah rangkaian kegiatan yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, yang akan diselengarakan di ruang Sanken, Museum Nasional Jalan Medan Merdeka Barat No.12 Jakarta Pusat.

Pameran ini dikuratori oleh Handoko Hendroyono, Nusi Lisabilla Estudiantin, Daroe Handojo, serta Farah Wardani sebagai Exhibition Director. Menghadirkan kopi sebagai tema utama, pameran ini mengajak pengunjung menjelajahi dimensi sejarah dari masa kolonial, masa kemerdekaan hingga saat ini.

Tema Kopi Togetherness membawa pesan utama bagaimana budaya atau kultur kopi berkembang pesat di Indonesia dan berhasil membangun kedekatan dalam keseharian hidup masyarakat Indonesia.

Pameran ini dikemas dengan pendekatan historis dan seni, dengan menyajikan arsip dan koleksi dari Istana Kepresidenan Bogor, Museum Batik, Arsip Nasional Republik Indonesia, Museum Tanah dan Pertanian, Museum Multatuli, Rijksmuseum, Nationaal Museum van Wereldculturen, KITLV, Bakoel Koffie, Kopi Bah Sipit.

Berbagai isu-isu hangat yang berkembang di masyarakat terkait lingkungan global dan keberlanjutan disajikan melalui lima subtema, yakni: Kopi & Bumi, Kultur Kopi, Kopi & Kita, Kopi Kini dan Kopi Merdeka.

Menurut Handoko Hendroyono yang mengetuai kuratorial pameran, keterlibatan disiplin kearsipan dan unsur seni partisipatif dari publik memberi warna baru bagi Kopi Togetherness ini.

“Bahwa secara kultural kopi telah membawa semangat kebudayaan yang khas dan unik,” tutur Handoko Hendroyono melalui siaran pers yang diterima oleh redaksi OPPAL, pada 17 November 2022.

Baca Juga: “Balai Kota Bandung: Dulu Gudang Kopi, Kini Pusat Pemerintahan

Nusi Lisabilla Estudiantin yang penuh antusias mengumpulkan arsip-arsip sejarah kopi nusantara, meyakini bahwa Nusantara Indigenous Coffee memang memiliki narasi yang sangat luar biasa.

Dalam acara ini, pengunjung dapat pula menikmati pengkaryaan seni yang terinspirasi dari kopi. Menampilkan serangkaian instalasi dari sejumlah komunitas seniman, yaitu Paguyuban Gegerboyo, Komunitas Ugahari, Mahavisual, Komunitas Jenama Kopi, Bottlesmoker dan Indonesia’s Sketchers.

Kalau kamu termasuk penggemar kopi, jangan lewatkan acara ini, ya!

Rio
WRITTEN BY

Rio

Menulis seakan sudah menjadi kebiasaan untuk saya sejak kuliah. Skill ini terus berkembang sampai saat ini. Dimulai dari Liputan6.com sampai sekarang pekerjaan yang saya geluti seputar menulis artikel. Dan saat ini, Oppal Media adalah tempat saya untuk kembali belajar dan membuktikan yang terbaik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *