Pabrik Rendang Masuk Benua Eropa, Targetkan Produksi 18 Ton Sebulan di Bulgaria

Usai menjadi makanan terenak selama 8 tahun berturut-turut versi World’s 50 Most Delicious Food CNN International, makanan khas Minangkabau, rendang, siap dipasarkan ke pasar Eropa.

300
0
Rendang

Usai menjadi makanan terenak selama 8 tahun berturut-turut versi World’s 50 Most Delicious Food CNN International, makanan khas Minangkabau, rendang, siap dipasarkan ke pasar Eropa.

Langkah ini merupakan bagian dari program “Indonesia Spice Up the World” yang dicanangkan oleh pemerintah. Pabrik Bella Ltd. di kota Plovdiv, Bulgaria, pun dikabarkan telah melakukan uji coba produksi.

Tidak hanya itu, Duta Besar RI untuk Bulgaria, Iwan Bogananta, dan Ketua Asosiasi Halal Bulgaria juga turut menghadiri acara uji coba produksi tersebut. Iwan dalam keterangan tertulisnya mengapresiasi baik upaya Bulgaria yang telah memercayai Indonesia untuk bekerja sama dan berinvestasi dalam mendirikan pabrik khusus pengolahan rendang padang.

Proses negosiasi antara Indonesia dan Bulgaria ini sesungguhnya sudah dimulai sejak 2021 silam dan diluncurkan langsung oleh Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan tema Rendang Goes to Europe pada awal 2022.

Iwan juga mengatakan bahwa nantinya semua bumbu rendang akan dikirim langsung dari Indonesia, untuk kemudian diolah dengan menggunakan daging halal dari Bulgaria dan negara di sekitarnya. “Sukses bekerja sama produksi rendang, ke depannya pihak Bella berkomitmen akan memproduksi makanan khas Indonesia lainnya,” kata Iwan seperti dikutip dari antara.com.

Pakar kuliner William Wongso juga mengapresiasi langkah Dubes Iwan Bogananta dalam menjalankan program “Indonesia Spice up the World” yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi.

“Langkah Dubes Iwan Bogananta ini sangat konkret. Melalui proses negosiasi yang cepat, akhirnya rendang bisa diproduksi dengan teknologi canggih oleh perusahaan besar Bulgaria, Bella Ltd,” kata Om Will, sapaan akrab William Wongso.

COO Bella Ltd Dimitar Mitev juga menyampaikan keyakinannya bahwa rendang akan sukses di pasar global.

“Kami akan mengajarkan masyarakat Eropa bagaimana cara mengonsumsi rendang agar terasa nikmat mengikuti ala Eropa,” kata Dimitar Mitev.

Dalam ujicoba tersebut, Dimitar Mitev juga menyampaikan bahwa investasi tahap awal ini pihaknya akan menargetkan produksi lebih dari 18 ton per bulan ke seluruh Bulgaria dan Eropa. Jika pasarnya mulai melebar, pihak Bella Ltd akan menambahkan lagi mesin produksinya.

“Kami bisa pastikan rendang ini bisa dinikmati oleh masyarakat muslim karena telah kami lengkapi dengan sertifikat halal,” jelas Dimitar Mitev seperti dikutip dari detik.com.

Bella Ltd merupakan salah satu market leader produk makanan di Balkan, Bulgaria, yang memiliki rantai distribusi yang luas dan didukung dengan gudang logistik seluas 54 ribu meter dan 160 distributor yang tersebar di Bulgaria.

Semoga ke depannya makanan khas Indonesia lainnya bisa turut diproduksi dan dipasarkan di luar negeri, ya. Menurut Oppal gengs, makanan lokal apa lagi nih, yang cocok dipasarkan di Eropa?

Rio
WRITTEN BY

Rio

Menulis seakan sudah menjadi kebiasaan untuk saya sejak kuliah. Skill ini terus berkembang sampai saat ini. Dimulai dari Liputan6.com sampai sekarang pekerjaan yang saya geluti seputar menulis artikel. Dan saat ini, Oppal Media adalah tempat saya untuk kembali belajar dan membuktikan yang terbaik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Post