Belajar Menata Rasa dari Film, Kenapa Tidak?

1068
0

Meski bersifat fiksi, sinema menangkap hal-hal nyata dalam kehidupan dan menerjemahkannya menjadi dunia cerita yang terasa nyata. Beberapa film menunjukkan bahwa kisah cinta lebih dari sekadar hal-hal yang membuat kita mabuk kepayang. 

Ada film-film yang bisa membuatmu terpaku sepanjang cerita berjalan, mengaduk-aduk emosi, memicu tetesan air mata atau tersenyum lega. Meski mungkin tidak memberikan solusi atas masalah yang sedang dihadapi dalam hubungan kamu dan pasangan, menikmati sesuatu yang membuat kamu merasa terhubung (baca: “Ini gue banget”), akan menciptakan kenyamanan tersendiri. 

Lost in Translation (2003)

Ditulis dan disutradarai oleh Sofia Coppola, Lost in Translation adalah kisah tentang keterasingan dan diskoneksi yang berlatarkan denyut kultural Tokyo. Tokoh Bob Harris (Bill Murray) dan Charlotte (Scarlett Johansson) sama-sama mengalami disorientasi akan kehidupan. Mereka pun menjalin hubungan yang membaurkan pertemanan dan romansa. 

Apa yang Bisa Kita Pelajari?

Keterasingan, kegalauan, kehampaan. Hal-hal yang lumrah kita rasakan, bahkan ketika sudah memiliki pasangan. Pasangan memang yang utama, namun keberadaan teman akan membuat kita merasa lebih lengkap. Kita bisa mendapatkan sudut pandang baru dalam memahami permasalahan dari seorang teman. 

Eternal Sunshine of the Spotless Mind (2004)

Film yang naskahnya ditulis oleh Charlie Kaufman dan disutradarai oleh Michel Gondry ini mengeksplorasi tentang memori dan dampaknya terhadap hubungan. Sebuah film dengan cerita yang surealis mengenai cinta dan kehilangan. Dibintangi oleh Joel (Jim Carrey) dan Clementine (Kate Winslet). 

Apa yang Bisa Kita Pelajari?

Hubungan yang kandas memang dapat membuat perasaan hancur berkeping-keping. Kita berandai-andai kalau kita dapat menghapus kenangan apapun yang berkaitan dengan sang mantan. Namun, cinta dapat mencari jalan untuk membawa kita ke arah dan momen tak terduga.

Once (2007)

Guy (Glen Hansard) mengamen dengan gitarnya di Graton Street, Dublin, Irlandia, di mana ia berkenalan dengan Girl (Marketa Irglova) yang seorang pianis. Dimulailah perjalanan hubungan Guy dan Girl yang dipersatukan oleh kecintaan mereka akan musik.

Apa yang Bisa Kita Pelajari?

Dua orang yang terhubungkan secara instan oleh kesamaan minat dan hasrat. Namun, perasaan kuat yang terbentuk, harapan yang membumbung tinggi, memang tidak selalu berakhir sesuai harapan salah satu atau kedua karakter. Meski tidak bisa berjalan beriringan, itu bukanlah alasan untuk mengakhiri hubungan yang sudah terjalin dengan baik.

Her (2013)

Film yang ditulis dan disutradarai oleh Spike Jonze ini mengambil latar Los Angeles di masa depan. Theodore (Joaquin Phoenix) adalah seorang lelaki penyendiri, introvert, dan depresif yang bekerja sebagai penulis yang menulis surat sesuai pesanan orang lain. Ia menjalin hubungan dengan kecerdasan artifisial (AI) bernama Samantha (disuarakan oleh Scarlett Johansson). 

Apa yang Bisa Kita Pelajari?

Dalam kondisi tertentu, seperti kesepian dan depresif, kehadiran orang lain dianggap menjadi penyelamat yang menguatkan dan menyembuhkan. Membantu kita menemukan jalan dalam menyelesaikan masalah. 

Marriage Story (2019)

Dalam film yang ditulis dan disutradarai oleh Noah Baumbach ini, Charlie (Adam Driver), seorang sutradara teater di New York, dan Nicole (Scarlett Johansson), seorang mantan aktris film remaja, adalah pasangan suami istri yang menjalani masa-masa perceraian yang pahit dan sulit. 

Apa yang Bisa Kita Pelajari?

Perpisahan memang sesuatu yang tak terelakkan, betapapun kita berusaha keras menghindarinya. Apabila perpisahan atau perceraian itu datang, hendaknya kita menyikapi dan menjalaninya dengan bijak. Egois dan keras kepala bukanlah resep untuk menyelesaikan masalah-masalah yang timbul.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *