Ana Maria Markovic, seorang perempuan asal Krosia berumur 22 tahun, mendapatkan julukan sebagai pesepak bola paling cantik di dunia. Sempat menjajal profesi model paruh waktu, kini Ana Maria mengaku tidak akan meninggalkan lapangan hijau untuk melenggang di atas catwalk.
Prinsip melakukan hal yang membuat diri bersemangat menjadi tekad awal Ana meninggalkan modelling dan mengejar mimpi sekaligus cita-cita sebagai pesepak bola.
“Saya memilih menghasilkan uang dengan mengerjakan apa yang saya suka, yaitu sepak bola,” ujar perempuan kelahiran tahun 1999 tersebut kepada media Jerman, 20 min.
Sebenarnya, Ana bisa saja menambah pundi-pundi kekayaan dengan memanfaatkan penampilannya yang menawan, apalagi berbagai ajakan menjadi model datang silih berganti, tetapi ia menolaknya karena ingin fokus meraih sukses sebagai pesepak bola.
“Aku lebih memilih kontrak dengan klub Liga Premier Chelsea ketimbang menjadi model,” sebutnya.
Sepak bola, bagi Ana, seperti cinta pertama yang terus melekat dan teringat-ingat mulai dari pagi hingga malam hari.
Ia tidak memungkiri bahwa visualnya sering menarik perhatian banyak orang saat tengah bertanding. Bahkan, ia tidak keberatan ketika banyak media ramai memberitakan mengenai kecantikannya.
“Aku menyukai artikel yang menyebut aku pesepak bola cantik atau salah satu yang paling cantik, aku senang mendengarnya,” imbuhnya.
Namun, ia menegaskan satu hal yang membuat dirinya benar-benar terusik, ia tidak suka disebut seksi.
“Kemudian, ada surat kabar yang menuliskan aku sebagai pesepak bola paling seksi. Aku membencinya karena alasan keluarga,” tegasnya.
Oleh karena itu, Ana memberikan peringatan pada wartawan yang memberikan label seksi pada artikel profil mengenai perjalanan kariernya.
“Aku pikir kamu harus berhati-hati dengan apa yang kamu tulis mengenai orang lain. Terutama jika kamu tidak tahu apa-apa,” paparnya.
Luca Modric dan Cristiano Ronaldo adalah dua sosok inspiratif yang membuat Ana tidak cepat menyerah serta memiliki mental baja. Maklum, menjalani profesi yang didominasi oleh pria tidak selalu mudah.
“Modric jelas merupakan panutan hebat, ia adalah pesepak bola dunia dan mewakili Kroasia, tetapi pemain favoritku adalah Cristiano Ronaldo karena ia sangat disiplin. Aku pikir sangat penting bagi seorang atlet untuk memberikan segalanya dalam olahraga dan memiliki pola pikir yang baik seperti dia,” urainya.
Ana yang berkebangsaan Kroasia mengawali karier sebagai pemain bola perempuan pada tahun 2017 di tim FC Zurich, dia sempat berlaga di Liga Sepakbola Wanita Swiss. Namun, pengalaman yang masih minim membuatnya tidak mendapatkan banyak kesempatan bermain di pertandingan tersebut.
Pada tahun 2020, Ana memilih pindah ke Grasshopper hingga saat ini. Ia memegang posisi penyerang dan telah menghasilkan 3 gol dari 40 pertandingan.
Selain itu, Ana juga masuk timnas sepakbola Kroasia dan sudah bermain pada lima pertandingan dan mencetak satu gol.
