Wawancara Eksklusif dengan tricot, dari Album Baru hingga Keinginan Pergi ke Borobudur

OPPAL berkesempatan mewawancarai tricot yang banyak bercerita tentang album, musikalitas, rekomendasi di Kyoto.

574
0

Band math rock asal Jepang, tricot, sukses merilis album terbarunya, Fudeki, pada 14 Desember 2022 lalu. Album keempat ini dirilis dengan total 24 lagu – bukan jumlah yang sedikit tentunya – yang menunjukkan bahwa keinginan tricot untuk terus berkarya dan bertumbuh tak pernah redam.

Meski sempat diterpa pandemi hingga tak mampu tampil dan menunjukkan musikalitasnya, band beranggotakan empat orang: Ikkyu, Kida, Hiromi, dan Yoshida tersebut tetap berkreasi lewat menciptakan lagu dengan gaya khas mereka: tempo yang menderu, didampingi lirik yang sentimental.

Empat tahun setelah mereka terakhir menyapa para penggemar, tricot kini kembali lepas landas dengan mewujudkan tur luar negeri mereka. Simak wawancara eksklusif OPPAL dengan tricot berikut ini!

tricot

OPPAL (O): Hai, Tricot! Tahun 2023 hanya tinggal menghitung jari, seperti apa tahun 2022 bagi kalian?

Ikkyu: Ini adalah tahun yang berlalu dalam sekejap mata, dengan jenis pekerjaan yang lebih banyak dari biasanya. Aku bahkan belum sempat beres-beres rumah.

Kida: Ini bukan pertama kalinya, tapi ini adalah tahun dengan banyak tantangan, seperti memproduksi album Fudeki dan mewujudkan tur luar negeri pertama dalam empat tahun terakhir semenjak pandemi.

Hiromi: Betul, di awal tahun ada konser yang tidak bisa kami lakukan karena virus corona dan saya sempat merasa frustrasi. Tapi akhirnya kami bisa melakukan tur Eropa setelah sekian lama dan kami bisa kembali aktif di lingkungan baru, jadi tahun ini penuh dengan berbagai titik balik.

Yoshida: Singkatnya, ini adalah tahun yang sibuk tapi menyenangkan.

O: Bicara soal album Fudeki, selamat atas album baru kalian! Karena ini adalah album keempat, bisakah kalian menjelaskan perasaan kalian terhadap album tersebut dalam empat kata?

Ikkyu: Tak kenal rasa takut.

Kida: Sisi baru dari tricot.

Hiromi: Ini album yang lucu.

Yoshida: Bebas semau kami saja!

Ikkyu – tricot

O: Seperti apa kisah dan konsep di balik album keempat ini?

Ikkyu:Fudeki” (makna: gagal) berarti kebalikan dari album kita sebelumnya yaitu “Jodeki” (makna: baik) di mana kami merilis lagu yang kurang sempurna tapi tetap unik.

Selama pandemi ini, jumlah penampilan kami berkurang, dan lagu-lagu yang selama ini tidak bisa kami rilis dalam satu album karena jumlahnya terlalu banyak membuat kami ingin merilisnya dalam album “Fudeki”. Ini merupakan album di mana kami melakukan berbagai tantangan.

O: Dari 24 lagu yang ada di album terbaru ini, adakah lagu yang paling membekas di hati kalian?

Kida: Saya menyukai semua lagu di album ini, tapi favorit saya adalah “Fudeki” dan “Jodeki ~Fudeki Remix~”.

Kida – tricot

O: Dalam profil yang kalian tulis di laman website, kalian mengaku bahwa awalnya kalian tidak familiar dengan math rock. Bagaimana prosesnya hingga akhirnya kalian akrab dengan genre yang cukup tricky tersebut?

Ikkyu: Awalnya kami tidak menyadari bahwa ini adalah genre math rock. Ketika kami memulai band, lagu-lagu dengan ritme tidak teratur serta nada dan frase yang aneh cukup populer, namun belum banyak lagu dengan melodi dan lirik yang catchy.

Kida: Yup, saat tricot terbentuk, ada sedikit booming di musik math-rock, jadi waktu itu saya pertama kali mempelajarinya.

O: Meski musiknya keras, tricot dikenal sebagai band dengan lirik yang sentimental. Bagaimana kalian menggabungkan lirik tersebut dengan ritme yang menggebu-gebu?

Ikkyu: Pada dasarnya, saya memilih lirik dan melodi yang muncul di benak saya. Namun jika lagunya terpilih untuk tie-up atau semacamnya, maka ada kalanya saya membuatnya berdasarkan konsep yang ditentukan dan menulis bersamaan dengan ceritanya.

Hiromi – tricot

O: Dipimpin oleh seorang perempuan dalam genre yang didominasi oleh lelaki, bagaimana Anda menghadapi tantangan ini untuk menyebarkan pesan mengenai representasi perempuan dalam music rock?

Ikkyu: Jujur saja, saya tidak pernah memikirkan soal gender dalam genre ini.

O: Sebagai seorang musisi, kalian ingin dikenal sebagai musisi yang bagaimana?

Ikkyu: Aku akan senang jika bisa dikenang sebagai musisi yang menarik.

Yoshida: Saya ingin menjadi musisi yang bisa memainkan drum dengan lebih musikal.

Yoshida – tricot

O: Karena situasi pandemi sudah mulai mereda dan band tricot berasal dari Kyoto, adakah saran bagi para penggemar Indonesia yang ingin mengunjungi Kyoto untuk berlibur? Semisal, tempat makan favorit kalian atau kafe kawaii, atau mungkin hidden gem di Kyoto?

Ikkyu: MOJO live house, tempat kami tampil pertama kali, merupakan tempat yang menarik, jadi silakan datang dan nikmati musik Jepang yang bagus.

Kami juga merekomendasikan Toshoan, toko yang punya spesialisasi dalam pasta kacang merah. Kamu dapat menikmati manisan bebas gluten yang dibuat dengan pasta kacang tanpa menggunakan gandum.

Kida: Mitarashi Dango di toko manisan bernama Umezono sangat enak. Kalau ke Kyoto, coba deh!

Hiromi: Bicara tentang Kyoto, kamu pasti terpikir untuk mengunjungi kuil. Ada banyak kuil yang indah, tapi saya suka Kuil Kamigamo. Fushimi Inari juga menarik karena terdapat banyak gerbang torii.

Yoshida: Ramen di Kyoto enak, lho! Jadi jangan ragu untuk mampir dan mencobanya.

O: Kalau kalian memiliki kesempatan untuk berkolaborasi dengan musisi Indonesia, siapa yang ingin kalian ajak kolaborasi?

Ikkyu: Grrrl Gang. Saya pernah memutarnya di radio dan saya menyukai nuansanya yang santai.

O: Kalau kalian bisa mengunjungi Indonesia, adakah makanan atau tempat yang ingin kalian jelajahi?

Ikkyu: Saya ingin menginap di hotel di tepi laut seperti yang kita lihat di Instagram! Ada rekomendasi tempat yang seperti itu tidak?

Kida: Banyak hal yang saya minati, seperti reruntuhan dan candi, tapi saya ingin mengunjungi suaka orangutan di Kalimantan.

Hiromi: Saya ingin pergi ke Bali dan makan hidangan enak sambil melihat laut.

Yoshida: Saya ingin pergi ke Candi Borobudur.

O: Terakhir, adakah pesan bagi para penggemar di Indonesia?

Ikkyu: Setiap kali kami merilis karya baru, kami menerima banyak pesan dukungan dari Indonesia. Tahun ini, kami berhasil menyelesaikan tur luar negeri pertama kami, jadi saya harap tahun depan akan menjadi tahun di mana kami dapat bertemu penggemar kami di berbagai tempat sedikit demi sedikit. Jaga kesehatan kalian dan nantikan hari di mana kita bisa bertemu, jadi tolong sering-seringlah mendengarkan lagu kami!

Alvin
WRITTEN BY

Alvin

Lifestyle and Entertainment Editor at Oppal, who mainly obsesses over all things pop culture, pizza, and boba drinks with equal enthusiasm. Covering everything from celebrities profile to the best TV shows.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *