Anjing merupakan salah satu hewan yang sangat dekat hidupnya dengan manusia. Selain itu, anjing juga hewan yang memiliki indra penciuman sangat tinggi. Oleh karenanya, anjing kerap digunakan oleh polisi untuk menemukan benda terlarang, barang bukti, hingga mayat manusia. Lah, kok bisa?
Pada saat jasad manusia sudah mulai membusuk, setidaknya ada sekitar 478 senyawa yang dihasilkan dari bau-bau yang berbeda. Dilansir dari berbagai sumber, anjing yang sudah terlatih atau anjing Human Remains Detection (HRD), bisa membedakan 478 jenis bau yang ada pada jasad manusia itu.
Anjing pintar ini bisa membedakan mana jasad manusia dan jasad hewan. Dilansir dari merdeka.com, penelitian dari dr. Rosemary Claire Taylor, anjing memiliki 220 juta sensor pembau, jauh lebih banyak dari manusia yang hanya memiliki 5 juta sensor.
Untuk mampu mendeteksi jasad manusia itu, seekor anjing HRD biasanya sering berlatih dengan jasad dan tubuh manusia asli. Bahkan, anjing HRD dalam suatu waktu dibiarkan hidup dengan pengguna narkoba agar bisa mengingat bau manusia yang pernah atau sudah mengonsumsi zat-zat kimia terlarang itu.
Namun, untuk kasus tertentu seperti mutilasi, anjing harus memiliki kemampuan berkali-kali lipat untuk menemukan bagian tubuh itu. Karena masing-masing bagian tubuh mengeluarkan bau yang berbeda.
Baca Juga: “Kisah Coco, Anjing Pelacak Tim SAR Temukan 3 Korban Gempa Cianjur“
Seekor Anjing Temukan Jasad Pemiliknya
Kisah haru datang dari Thailand beberapa tahun lalu. Pasalnya, seekor anjing berhasil menemukan jasad pemiliknya yang sempat hilang di Provinsi Samut Songkram, Thailand. Pria yang biasa mencari pisang pada pagi hari itu, tak kunjung pulang sampai malam hari.
Alhasil, pada malam hari sang istri melepas seekor anjing miliknya. Tak disangka, anjing itu mengarah ke sebuah kanal dan pemiliknya pun mengikuti langkah anjing itu dari belakang. Di kanal tersebut, ternyata jasad sang suami ditemukan oleh anjing peliharaannya dengan posisi sudah tak bernyawa.