Floodway dan Kolam Retensi Diresmikan, Daerah Dayeuhkolot di Bandung Diharapkan Terkendali Banjirnya

Banjir di daerah Dayeuhkolot, Baleendah, Andir, dan sekitarnya diperkirakan akan cepat surut.

142
0
Banjir

Presiden Republik Indonesia Bapak Jokowi bersama dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bapak Basuki Hadimuljono meresmikan tiga infrastruktur pengendali banjir di Hulu Sungai Citarum, Minggu (5/3).

Tiga infrastruktur ini adalah Floodway Cisangkuy, Kolam Retensi Cieunteung, dan Kolam Retensi Andir.

Ketiganya ini merupakan bagian dari rencana induk sistem pengendalian banjir (flood control) Sungai Citarum dari hulu hingga hilir untuk mengurangi kerentanan banjir di kawasan Kabupaten Bandung.

“Sore hari ini kita resmikan kolam retensi untuk mengendalikan banjir. Kita tahu kalau hujan deras dari hulu di Bandung dan sekitarnya pasti banjir. Untuk itu, kita bangun tiga infrastruktur yang kita resmikan yakni Floodway Cisangkuy, Kolam Retensi Cieunteung, dan Kolam Retensi Andir,” ucap Bapak Presiden Jokowi, Minggu (5/3) dilihat dari laman pu.go.id.

Bapak Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa ketiga infrastruktur pengendali banjir ini merupakan bagian dari sistem penanganan banjir Sungai Citarum dari hulu, juga telah diselesaikan normalisasi Citarum, lima polder yang berada di daerah cekungan itu adalah Polder Cipalasari-1, Cipalasari-2, Cijambe Barat, Cijambe Timur, serta Polder Cisangkuy.

“Dengan infrastruktur yang ada sekarang sudah 81% area yang terkendali banjir, tersisa tanggal 72 hektare. Tahun ini, kita pindah ke wilayah Hilir Ciliwung, Insya Allah dikerjakan kolam dan pompa Cibugel serta kolam dan Pompa Cigede, termasuk nanti pembuatan tanggul di hilir,” ucap Pak Basuki di kesempatan yang sama.

Foto Presiden Jokowi saat meresmikan Floodway Cisangkuy/pu.go.id

Floodway Cisangkuy merupakan sodetan sepanjang 5,45 km untuk mengurangi beban yang ada di Sungai Citarum. Sodetan Cisangkut akan mengalirkan debit banjir sebesar 230 m3/detik yang pada awalnya bermuara di Baleendah-Dayeuhkolot menjadi bermuara ke Pameungpeuk (hilir).

Sehingga akan mengurangi lama genangan dan luas genangan di daerah Dayeuhkolot, Baleendah, Andir, dan sekitarnya.

Infrastruktur Floodway Cisangkuy mulai dibangun pada 2015 dan sudah selesai pada tahun 2020 kemarin. Sedang kolam Retensi Cieunteung sudah selesai dibangun pada tahun 2018 dengan volume tamping 190.000 m3 dan luas genangan 4,7 hektare yang mampu mereduksi banjir seluas 91 hektare.

Foto Floodway Cisangkuy/pu.go.id

Nantinya, infrastruktur ini akan mampu mengurangi banjir yang sering terjadi dan menggenangi jalur transportasi antara Banjaran-Baleendah menuju Kota Bandung. Tak hanya itu, infrastruktur ini juga dilengkapi dengan sarana memancing dan olahraga jogging track 1.357 meter.

Selanjutnya ada Kolam Retensi Andir dan 4 polder yang dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Ditjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR, bekerja sama dengan Pemprov Jawa Barat, bisa menanggulangi banjir musiman di Bandung Selatan sebesar 500 liter/detik.

Baca juga: “Mengenal Bendungan Kering, Infrastruktur Baru Cegah Banjir Jakarta

Kolam Retensi Andir dibangun di lahan seluas 4,85 hektare dengan luas genangan 3,4 hektare, serta volume tampungan hingga 160.000 m3. Banjir yang biasa menggenangi wilayah Dayeuhkolot dan Baleendah bisa dikendalikan dengan adanya kolam retensi ini.

Wahh, semoga sekarang warga Kabupaten Bandung udah engga kebanjiran lagi ya.

Rio
WRITTEN BY

Rio

Menulis seakan sudah menjadi kebiasaan untuk saya sejak kuliah. Skill ini terus berkembang sampai saat ini. Dimulai dari Liputan6.com sampai sekarang pekerjaan yang saya geluti seputar menulis artikel. Dan saat ini, Oppal Media adalah tempat saya untuk kembali belajar dan membuktikan yang terbaik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Post