Sinterklas atau Santa Claus merupakan sosok ikonik yang identik dengan perayaan Natal. Berbusana merah tebal, janggut putih, dan tubuh tambun menjadi ciri khas Sinterklas serta Santa Claus. Kehadirannya membuat anak-anak menjadi senang dan ceria. Maklum, para bocah memang mengaitkan Santa Claus atau Sinterklas dengan hadiah-hadiah Natal yang menarik.
Tapi, siapa sangka Santa Claus dan Sinterklas meskipun serupa, ternyata memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Penasaran? Baca terus.
Santa Claus
Santa Claus merupakan perpaduan karakter antara Sinterklaas, Saint Nick dan Father Christmas yang dahulu berkembang pesat di Inggris hingga Amerika Serikat (AS).
Mitos yang beredar mengenai kisah Santa Claus yang populer di AS merupakan pengaruh kepercayaan orang Belanda terhadap Sinterklaas. Maklum, kota New York di AS pada abad ke-17 memang merupakan area kekuasaan Belanda. Dahulu, New York bahkan lebih dikenal dengan sebutan New Amsterdam.
Busana Santa Claus memiliki ciri khas tersendiri, yakni jubah two piece merah trim putih, ikat pinggang hitam tebal, dan janggut putih panjang.
Sepasang sepatu bot menjadi identitas istimewanya, dia juga selalu membawa sebuah karung besar berwarna merah yang penuh dengan hadiah untuk anak-anak.
Selain penampilan, hari pembagian hadiah dari Santa Claus juga berbeda dengan Sinterklas. Santa Claus membagikan hadiah dengan mengendarai sembilan rusa tepat pada tanggal 24 Desember malam hari. Banyak yang berkata, rusa dan kereta luncur yang dikendarai Santa Claus terinspirasi dari legenda Dewi Artemis, yaitu Dewi Bulan bangsa Yunani Kuno yang gemar berkelana di malam hari dengan kereta tempurnya.
Sinterklas
Sinterklas merupakan perwujudan dari Saint Nicholas, seorang santo yang baik hati, penolong, dan pelindung anak-anak. Keberadaannya sangat dihormati dan menciptakan kebahagiaan pada banyak keluarga.
Pada Journal of Heritage Studies, berdasarkan penjelasan Rodenberg dan Wagenaar, Saint Nicholas adalah uskup yang berasal dari Myra dan hidup sekitar abad ke-3 masehi.
Kisah populer mengenai Sinterklas awalnya beredar di Belanda dengan sebutan Sinterklaas, tetapi warga lokal zaman dahulu sangat mempercayai bahwa sebenarnya Sinterklas berasal dari Spanyol.
Sosok Sinterklas identik dengan busana layaknya seorang uskup. Dia mengenakan jubah keuskupan, mitre (topi uskup), tongkat gembala uskup yang melingkar pada bagian atas, dan cincin rubi di jari tangan.
Alih-alih rusa dan kereta luncur salju, Sinterklas menggunakan kuda putih keabu-abuan bernama Amerigo dan berkelana seantero Belanda. Kuda Sinterklas dipercaya memiliki kekuatan fantastis dan bisa berjalan di atas atap ataupun melompat dari atap ke atap lainnya.
Hari pembagiaan hadiah dari Sinterklas jatuh pada tanggal 5 Desember setelah melakukan parade selama berminggu-minggu sebagai antusiasme menghadapi Hari Raya.
Bagaimana, sekarang kamu jadi lebih paham perbedaan antara kedua tokoh tersebut, kan?
