Thrifting Memang Murah tapi Ada Efek Buruk di Kesehatan dan Lingkungan

Di harga yang sama, kamu bisa beli di brand lokal loh, itung-itung mendukung usaha brand lokal.

121

Baru-baru ini kegiatan thrifting menjadi topik yang ramai diperbincangkan di kalangan masyarakat. Istilah thrifting ini pada dasarnya berasal dari Bahasa Inggris yakni “thrift” yang berarti hemat atau penghematan.

Sedangkan thrifting mengacu terhadap perilaku hemat terhadap uang yang akan dikeluarkan atau kegiatan untuk membeli barang bekas yang nantinya bisa kamu pakai atau dijual kembali. Oppal gengs pasti sudah sangat familiar dengan istilah kegiatan berburu pakaian atau barang bekas dengan harga yang terjangkau ini.

Mengenai ramainya kegiatan ini di kalangan anak muda, muncul berbagai macam pembahasan menarik di dalamnya gengs. Seperti pelarangan kegiatan thrifting di tanah air hingga dampak buruk yang akan terjadi terhadap kesehatan maupun lingkungan.

Ilustrasi thrifting/Via: Shutterstock

Bawa penyakit

Melansir dari beberapa sumber, selain harganya yang murah, ternyata pembelian pakaian bekas rentan terhadap penyakit infeksi kulit, pencernaan sampai infeksi saluran kemih. Hal ini lantaran, pakaian bekas impor mengandung banyak bakteri yang berbahaya bagi kesehatan. Seperti bakteri Staphylococcus aureus (S. aureus), bakteri Escherichia coli (E. coli), dan jamur (kapang atau khamir).

Ancaman infeksi kulit ini akan semakin bertambah jika kamu tidak mencucinya terlebih dahulu, di-desinfeksi, dan disetrika dengan benar sebelum digunakan. Bahkan beberapa sumber menyebutkan, mencuci dengan deterjen biasa tidak cukup untuk menghilangkan beberapa bakteri dan telur dari beberapa organisme parasit.

Karena itu membutuhkan perebusan pakaian terlebih dahulu lalu mencucinya dengan antiseptik untuk menghilangkan bakteri yang terkandung di dalamnya.

Ilustrasi Sampah Pakaian/Via: Shutterstock

Berdampak terhadap lingkungan

Selain berdampak pada kesehatan, pakaian impor bekas juga dapat berdampak kepada lingkungan. Seperti yang diketahui, impor pakaian bekas tidak semuanya memiliki kualitas yang masih bagus dan layak untuk dipakai. Karena itu, beberapa pakaian yang sudah tidak bisa digunakan ini akan menjadi sampah baru yang dapat meninggalkan jejak karbon dan menambah jumlah sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Untuk menghindari beberapa hal yang tidak diinginkan tersebut, saat ini sudah banyak lho brand-brand lokal yang bisa mencukupi kebutuhan pakaian atau produk yang kamu inginkan. Oppal gengs dapat beralih ke beberapa produk lokal yang saat ini sudah sangat beragam dan juga memiliki harga yang terjangkau. Kamu bisa mendapatkan produk yang baru, tidak berbahaya dan juga membantu mensukseskan usaha produk lokal.

Via: Shutterstock