Ubud Writers & Readers Festival 2022 Hadir Kembali Secara Luring dengan Tema Memayu Hayuning Bawana

Ubud Writers & Readers Festival 2022 kembali digelar dengan hadirkan lebih dari 200 pembicara dari 19 negara. termasuk penulis, budayawan, aktivis, jurnalis, pegiat sastra dan lainnya.

455
0

Setelah dua tahun diselenggarakan daring dan hybrid, Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) 2022 kini kembali digelar secara luring. Lebih dari 200 pembicara dari 19 negara, yang terdiri dari penulis, budayawan, aktivis, jurnalis, pegiat sastra dan tokoh penting lainnya akan hadir dalam perhelatan sastra dan seni tahunan terbesar di Asia Tenggara ini.

Digelar 27-30 Oktober 2022 di Ubud, Bali, UWRF kali ini mengusung tema Memayu Hayuning Bawana, yang mana sebuah filosofi Jawa Kuno bermakna ikhtiar dalam merawat, melindungi, serta memperindah segala sisi keutamaan semesta.

Ubud Writers & Readers Festival

“Kami sepenuhnya menyelenggarakan festival secara luring, serta diharapkan menjadi ruang pertemuan yang hangat, momen saling berbagi ide serta karya, hingga kesempatan mengenali pemikiran-pemikiran yang berbeda. Bergabunglah dalam festival tahun ini, dan temukan berbagai esensi dan gagasan mendalam akan kehidupan kita,” kata pendiri dan direktur Ubud Writers & Readers Festival, Janet DeNeefe.

Festival ini didukung oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, serta Lembaga Pengelola Dana Pendidikan melalui Program Pemanfaatan Hasil Kelola Dana Abadi Kebudayaan Tahun 2022.

Ubud Writers & Readers Festival

“Dana Abadi Kebudayaan ini salah satunya diberikan untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang menyebarluaskan kebudayaan dan menjadi tempat bertemunya para seniman. UWRF adalah salah satu kegiatan yang sudah sejak lama Kemendikbudristek ingin dukung,” ucap Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Kemendikbudristek, Restu Gunawan.

Selain itu, UWRF 2022 juga menghadirkan 60 lebih panel diskusi, 11 lokakarya, 30 peluncuran buku, 8 acara spesial, 10 pemutaran film, pameran seni, pertunjukan musik dan sastra, hingga belasan program anak-anak dan remaja selama 4 hari festival.

Ubud Writers & Readers Festival

Felix K. Nesi, sastrawan asal Nusa Tenggara Timur yang tahun ini baru selesai mengikuti program residensi di International Writing Program dari Universitas Iowa, juga akan mengisi tiga sesi di UWRF, salah satunya program Voices from the East. Program ini membicarakan ketimpangan wilayah dalam akses sastra di Indonesia.

“Saya sendiri contohnya, saya menjalani masa kanak-kanak di tahun 1990-an di mana susah mencari buku. Saya pikir sekarang sudah mulai terbantu dengan berbagai program dan kampanye, juga apa yang dimulai oleh UWRF yang sejak tahun 2000-an mengundang penulis-penulis dari timur. Saya pikir (ketimpangan) ini harus menjadi perhatian kita bersama ke depannya,” tutur Felix.

Tak hanya itu, UWRF juga akan menampilkan pemenang Puteri Indonesia 2022, Laksmi DeNeefe Suardana. Dirinya membawa misi berbeda di ajang kontes kecantikan, membuktikan bahwa sastra, literasi dan seni bisa bersanding, serta menjadi senjata yang tajam.

“Tahun ini menandai 19 tahun berjalannya UWRF. Saya telah mengikuti festival ini sejak awal, dan pengalaman ini memiliki dampak yang sangat besar bagi saya. Saya ingin memberikan kesempatan yang sama bagi anak-anak Indonesia. Saya berharap lebih banyak lagi anak muda yang mencari tahu tentang UWRF,” ungkap Laksmi.

Penyerahan Penghargaan dalam Press Call UWRF 2022, Kamis (6/10)

UWRF tahun ini juga memberikan penghargaan kehormatan Lifetime Achievement Award kepada penulis legenda Indonesia Putu Oka Sukanta, atas perjuangan dan kerja kerasnya semasa muda hingga kini. Ini juga sekaligus memaknai perjalanan kepenulisannya. Penghargaan diserahkan oleh Janet DeNeefe dalam press call di Jakarta, Kamis (6/10).

“Terima kasih kepada UWRF yang telah memberikan penghargaan kepada saya. Penghargaan ini memperteguh keteguhan saya untuk menulis dan bekerja bagi lapisan yang tersisih, lapisan yang marginal oleh kekuasaan,” ujar Putu Oka Susanta.

Selain di Ubud, UWRF juga membuka kesempatan seluas-luasnya untuk berjejaring dan memberikan pengalaman sastra di kota-kota lain di Indonesia, seperti Satellite Program di Pagar Alam, Solo, Yogyakarta, dan Surabaya, bersama penulis-penulis Amerika yang didukung oleh Kedutaan Besar Amerika, Jakarta.

Ubud Writers & Readers Festival

Menariknya, UWRF untuk pertama kalinya mendukung festival seni Rasasastra yang dihelat pada 8 Oktober-13 November di Semesta Gallery, Jakarta. Sedangkan di Perth, Australia, bekerja sama dengan WritingWA menghadirkan UWRF Perth yang digelar pada 21-23 Oktober.

Apakah kamu akan menghadiri Ubud Writers and Readers Festival tahun ini, gengs?

TIRA
WRITTEN BY

TIRA

Fashion and sport enthusiast!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *