Ini Cara Kreatif Tingkatkan Mental Health, Kamu Perlu Coba Deh

1016
0

Memiliki masalah kesehatan mental menjadi perjuangan tersendiri bagi penderitanya, terutama ketika orang-orang sekitar tidak sepenuhnya memahami penyakit mental. 

Isu kesehatan mental sekarang ini memang sudah banyak menjadi perbincangan, tetapi sayangnya masih tabu untuk sebagian orang. Selain itu, mencapai hasil healing untuk perubahan mental secara utuh bukanlah pekerjaan mudah.

Tak heran banyak pasien gangguan mental memutuskan untuk mengakhiri penyembuhan sebelum benar-benar selesai. 

Penyakit atau gangguan mental bukanlah kondisi yang memalukan, kamu tidak perlu menutupinya, apalagi menyalahkan diri sendiri. 

Kamu bahkan perlu mengakui memang mengalami gangguan kesejahteraan mental. Pengakuan pada kondisi sendiri,  percaya tidak percaya, memudahkan kita untuk mendapatkan pertolongan.

Sebuah studi Harvard menemukan satu cara yang terbilang unik untuk membantu proses penyembuhan pada pasien gangguan kesehatan mental. 

David Haosen Xiang dan Alisha Moon Yi menulis artikel pada tahun 2020 di Journal of Medical Humanities yang terinspirasi oleh pengalaman mereka saat memimpin lokakarya puisi.

Xiang dan Yi, masing-masing mahasiswa Harvard Medical School dan Harvard College, mengungkapkan adanya berbagai manfaat kesehatan dari membaca, menulis dan mendengarkan puisi nonfiksi. 

Cara-cara tersebut, kata Xiang dan Yi, terbukti bisa memerangi serangan stres dan depresi,  mengurangi rasa sakit, baik kronis maupun setelah operasi. 

Temuan studi yang cukup mengejutkan adalah puisi ternyata mampu meningkatkan mood, memori, dan performa kerja. 

Tak hanya Xiang dan Yi, studi lain juga membuktikan bahwa puisi mujarab dalam mengurangi rasa takut, sedih, marah, khawatir, dan kelelahan berlebihan. Sebab, studi yang diterbitkan oleh American Academy of Pediatrics pada tahun 2021 silam, menemukan bahwa sekelompok 44 anak yang dirawat di rumah sakit yang rutin membaca atau menulis puisi mengalami pengurangan rasa sakit dan ketakutan. 

Karya puisi yang direkomendasikan oleh peneliti adalah seni tulisan ciptaan Sekou Andrews. 

Tulisan Andrews, kata peniliti, memberikan dampaak positif pada pasien-pasien karena mampu mengurangi gejala gangguan pada mental. 

Peneliti juga menambahkan, puisi secara tidak langsung telah menyelamatkan banyak penderita gangguan kecemasan selama pandemi. 

Kenapa Harus Puisi?

Kemampuan puisi untuk memberikan kenyamanan suasana hati selama periode stres, trauma, dan kesedihan banyak berkaitan dengan pembingkaian kata-kata serta perspektif penulis. 

Sebagai perangkat kreatif, puisi memperlambat reaksi kita terhadap suatu pengalaman dan dapat mengubah persepsi dengan membantu kita menemukan sudut pandang baru. 

Selain itu, penelitian juga memaparkan bahwa puisi dapat menumbuhkan rasa empati pada penderita gangguan mental berusia cilik. 

“Sifat abstrak puisi dapat memudahkan untuk melihat lebih dekat pengalaman menyakitkan, yang mungkin terasa terlalu mengancam untuk didekati secara langsung dan literal,” tulis Linda Wasmer Andrews dalam sebuah artikel tentang praktik terapi puisi di Psychology Today. 

Kamu tidak perlu berhenti merawat diri sesuai dengan yang selama ini kamu jalani. Namun, cobalah menyediakan waktu untuk membaca puisi dan rasakan sendiri manfaatnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *