Jeans, Si Klasik yang Tak Lekang oleh Zaman

205
0

Soal fashion item yang tidak pernah salah, jeans adalah salah satunya. Berada di sela-sela tumpukan pakaian di lemari semua kalangan dan selalu luwes dipadupadankan untuk gaya formal maupun kasual. Berikut sekelumit perjalanan si biru melintasi masa. 

Saat dibekap pandemi selama dua tahun lamanya, dan kamu harus menghabiskan sebagian besar waktu di rumah, gaya berpakaian favorit kamu tidak lain adalah kaos oblong dan celana pendek. Namun kini, saat kantor mulai kembali memberlakukan WFO (Work From Home) dan kamu pun mulai sering bertemu dengan teman-teman di restoran atau kafe, yang satu ini kembali menjadi andalan untuk penampilanmu: Jeans

Selama hampir satu setengah abad, jeans terus berevolusi. Tidak tergerus waktu, fleksibel dalam merangkul tren, dan tetap menjadi salah satu yang berkategori must-have. Apapun gaya dan karakter kamu dalam berpakaian, jeans akan menyempurnakannya.

Kelahiran Jeans

Pada akhir 1800-an, para pekerja laki-laki umumnya mengenakan celana panjang berbahan denim yang disebut waist overall. Kemudian ada seorang penjahit bernama Jacob Davis yang bermitra dengan seorang pengusaha bernama Levi Strauss. Mereka berinovasi dengan menambahkan sejenis paku dari bahan metal pada bagian kantong dan button fly (resleting bentuk kancing) pada celana panjang denim. Dan pada 20 Mei 1873, blue jeans pertama yang kita kenal sekarang pun terlahir. 

Awal Popularitas

Pada era 1920 dan 1930, jeans menikmati popularitas di Amerika Serikat, dikenakan oleh para penambang, koboi, dan pekerja laki-laki lainnya yang membutuhkan pakaian yang kuat. Citra jeans sebagai pakaian untuk pekerja laki-laki berubah haluan menjadi sebuah pernyataan fashion oleh majalah Vogue yang menampilkan seorang model yang mengenakan jeans pada sampulnya.

Simbol Pemberontakan

Jeans sebagai simbol pemberontakan direpresentasikan oleh film-film Hollywood pada era 1950-an melalui ikon kultur pop seperti James Dean dan Marlon Brando. Para remaja pun melihat blue jeans sebagai sesuatu yang dapat membentuk identitas diri mereka yang cenderung menolak kemapanan. 

Spirit Kebebasan

Blue jeans menjadi pakaian kebesaran kaum hippie yang menggaungkan kebebasan dan perdamaian. Mulai dari bordiran, warna-warna cerah, stone washing, rhinestones, hingga emblem menyemarakkan tampilan jeans yang kala itu populer dengan model bell bottom dan low-rise hip hugger

Naik Kelas

Jeans naik kelas pada era 1980-an. Sebuah iklan Calvin Klein menampilkan Brooke Shields yang mengenakan jeans. Jeans pun mulai menyusup ke ranah fashion yang lebih prestisius. Designer jeans menjadi sebuah simbol status, dengan sejumlah brand premium seperti Calvin Klein, Jordache, dan Gloria Vanderbilt yang menjadi buruan para pencinta fashion. 

Lebih Kasual

Seiring dengan tren grunge yang mewarnai kancah musik dunia pada dekade 90-an, jeans pun lentur beradaptasi menjadi lebih kasual. Carpenter jeans dengan lebih banyak kantong serta mengenakan jeans dalam format atasan-bawahan adalah gaya berpakaian yang terlihat di mana-mana. 

Serba Bisa 

Pada awal 2000-an, model jeans yang menjadi favorit banyak orang adalah flare dan boot cut. Memasuki pertengahan 2000-an, dunia diramaikan oleh orang-orang yang mengenakan skinny jeans. Selain model skinny, selama beberapa tahun terakhir, model straight leg memiliki tempat tersendiri dalam tren, berkat pengaruh yang dihembuskan oleh para style blogger dan fashion blogger.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *