Museum Taman Prasasti, Makam Kuno Istri Gubernur Jendral Raffles hingga Soe Hok Gie

497
0

Museum Taman Prasasti merupakan sebuah museum cagar budaya yang menjadi peninggalan di masa kolonial Belanda. Melansir Museum.co.id yang dikutip dari Tempo, museum ini dulunya merupakan tempat pemakaman umum yang diberi nama Kebon Jahe Kober atau dalam istilah Belanda, Kerkhof Laan.

Lokasi museum yang dibangun tahun 1795 ini berada di Jalan Tanah Abang Nomor 1, Jakarta Pusat. area tersebut memiliki luas mencapai 5,5 hektare. Namun, karena pesatnya perkembangan kota, luas Museum Taman Prasasti ini kemudian menyusut menjadi 1,3 hektare.

Mengutip Kompas.com, pada tahun 1808, pemakaman ini kedatangan banyak sekali papan nisan pindahan dari Gereja Baru Belanda (Nieuw Hollandsche Kerk) dan Gereja Sion. Pemindahan itu dilakukan atas perintah Gubernur Jendral Daendels yang melarang penguburan jenazah di gereja di atas tanah pribadi.

Pada 9 Juli 1977, pemakaman ini dijadikan museum yang kemudian dibuka untuk umum dengan berbagai koleksi prasasti. Di pemakaman ini terdapat nisan dan juga makam berjumlah 1.372 yang terbuat dari batu alam, marmer serta perunggu.

Museum ini memiliki salah satu koleksi yang menjadi sorotan adalah nisan marmer berbentuk perempuan yang sedang menangis. Dikutip dari Kompas.com, konon kabarnya, patung perempuan yang tidak memiliki nama ini adalah seorang perempuan Belanda yang bunuh diri setelah suaminya terkena malaria. Padahal, mereka baru saja menikah.

Jenazah perempuan itu dibawa ke pemakaman lewat Kali Krukut dengan arak-arakan mencapai 500 meter.

Ada koleksi lainnya yang tak kalah menarik di Museum Prasati ini , yakni replica tembok Erberveld. Tembok ini dipindahkan dari rumah Erberveld yang jaraknya dua rumah dari Gereja Sion. Kemudian, sejak tahun 1985, rumah Erberveld berubah jadi ruang pamer mobil.

Selain itu, tembok dengan cat berwarna putih tersebut juga terdapat tulisan berbahasa Belanda dan Jawa yang bermakna. Mengutip Kompas.com, makna tulisan tersebut sebagai berikut.

โ€œSebagai kenang-kenangan yang menjijikan akan pengkhianat Pieter Erberveld yang dihukum. Tak seorangpun sekarang atau seterusnya akan diizinkan membangun atau menukang, memasang batu bata, atau menanam di tempat ini โ€“ Batavia 14 April 1722โ€.

Erberveld sendiri adalah tuan tanah dan kapten kavaleri Batavia. Berdasarkan laporan resmi VOC, Erberveld Bersama Raden Katadria pernah berencana membunuh semua penduduk Belanda di Batavia pada pesta malam tahun baru 1722.

Tidak hanya itu, banyak juga nama-nama tokoh lainnya yang dimakamkan di Museum Taman Prasasti ini. Di antaranya sebagai berikut.

1. JLA Brandes, seorang filolog yang dikenal dengan temuannya, yaitu manuskrip Kakawin Nagarakretagama di Puri Cakranegara Lombok tahun 1894, sekaligus tokoh penerjemah Serat Pararaton dan ulasannya. Beliau meninggal dunia pada 26 Juni 1905 di Batavia.

2. Olivia Marianne Raffles, istri Gubernur Jenderal Stamford Raffles yang dahulu mengusulkan untuk memanfaatkan lahan luas di Buitenzorg atau saat ini adalah Istana Bogor. Lalu, dibuatlah taman botani bergaya Inggris klasik yang menjadi cikal bakal Kebun Raya Bogor.

3. Miss Riboet, seorang aktris Indonesia tahun 1930-an yang dikenal juga dengan nama Miss Tjitjih.

Makam Soe Hok Gie

4. Soe Hok Gie, seorang aktivis pergerakan mahasiswa generasi 1960-an yang juga dikenal sangat idealis. Jasad Soe Hok Gie kemudian dipindahkan dan dikrematorium hingga akhirnya abunya ditabur di Gunung Pangrango.

5. Dokter H F Roll, pendiri sekolah Dokter Stovia (School of Opleiding van Indische Artsen) yang juga penggagas, pendiri, dan pemimpin pertama dari sekolah yang merupakan Sekolah Tinggi Dokter Indonesia.

Dikutip dari MuseumJakarta.com, Museum Taman Prasasti juga punya manfaat yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari bagi para pengunjung yang datang. Beberapa manfaat tersebut antara lain:

  • Bisa mengingat akan sebuah kematian, sehingga bisa menjalani hidup sebaik mungkin dan tidak lupa dengan sang pencipta.
  • Dapat mengerti dan memahami tentang sejarah dari museum ini, sehingga juga banyak mendapatkan pengetahuan dan wawasan.

Bagi kalian yang ingin berkunjung, Museum Taman Prasasti buka dari hari Selasa sampai dengan hari Minggu pukul 09.00-15.00. Sedangkan untuk hari Senin dan hari libur nasional, museum ini ditutup. Nah, untuk harga tiket masuknya sendiri adalah Rp 5.000 untuk orang dewasa, mahasiswa Rp 3.000, dan pelajar Rp 2.000.

Jadi kapan mampir ke Museum Taman Prasasti, banyak kisah kuno yang menunggu..

TIRA
WRITTEN BY

TIRA

Fashion and sport enthusiast!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *