Tingkatkan Pariwisata, Jakarta Hadirkan Instalasi Gabungan Unsur Seni dan Edukasi Bernama JSX

Jakarta kini memiliki Jakarta Street Experience, yang terletak di Taman Ismail Marzuki. JSX ini menampilkan instalasi interaktif dengan unsur edukasi dan seni.

184
0

Jakarta terus mempercantik diri dengan menghadirkan pengalaman baru untuk meningkatkan kualitas pariwisatanya lewat Jakarta Street Experience (JSX). Hadirnya JSX merupakan sebuah inisiasi dari Jakarta Experience Board (JXB) guna melengkapi fasilitas pariwisata urban dan meningkatkan kota Jakarta.

JSX sendiri diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Bapak Anies Baswedan, di Taman Ismail Marzuki (TIM), pada Senin, 26 September 2022. Pada peresmian tersebut, Pak Anies juga didampingi Direktur Utama JXB Novita Dewi.

Pak Anies mengharapkan dengan adanya JSX, orang-orang yang berkunjung ke Jakarta bisa merasakan pengalaman yang lebih seru dibanding sebelumnya. Dirinya juga menambahkan, sudah menjadi tanggung jawab pihaknya dalam memberikan fasilitas yang memadai bagi orang-orang yang datang ke Jakarta.

“Saya sering sampaikan tanggung jawab kita ini adalah bagaimana memberikan pengalaman atas setiap perjalanan. Apa yang dijalani menjadi pengalaman dan itu artinya ada suasana yang baru, ada informasi yang baru, ada keunikan-keunikan yang membuat perjalanan itu menjadi sebuah pengalaman,” kata Pak Anies.

Hadirnya JSX di kawasan TIM hingga Cikini juga diharapkan bisa membuat orang semakin senang berada di Jakarta.

Dirut JXB, Novita Dewi menyebutkan JSX adalah instalasi interaktif yang menggabungkan unsur edukasi, informasi, seni, dan teknologi pintar yang diharapkan bisa mendorong minat masyarakat untuk mengeksplorasi kota dengan berjalan kaki.

“JSX dapat ditemukan di berbagai lokasi pariwisata urban dengan pilot project-nya di kawasan Cikini. Di JSX, masyarakat dapat mengakses video sejarah kawasan di mana JSX berada, informasi tempat pariwisata pada radius 1 km, charging station, dan peta kawasan. JSX juga menghadirkan pengalaman unik melalui teknologi augmented reality,” kata Novita Dewi.

Teknologi augmented reality yang ada di JSX mampu memvisualisasikan benda 2D maupun 3D yang diproyeksikan ke dunia nyata, sehingga menarik bagi wisatawan, terutama anak-anak.

“Pada JSX ini, pengguna dapat melihat bagaimana balon udara, elang bondol, maupun kereta api yang seakan-akan keluar dari JSX menghampiri pengguna yang berada di dunia nyata. Momen ini dapat menjadi keseruan tersendiri, terutama bagi para anak muda dan konten kreator,” tutur Novita.

Fitur video sejarah kawasan juga disusun dengan detail, karena JSX ditujukan untuk menjadi fasilitas ruang publik. Oleh karena itu, informasi yang diberikan pun harus akurat.

Kerennya lagi, JSX juga mendukung promosi UMKM di sekitarnya dengan fitur penunjuk arah. Ini tentu memudahkan masyarakat untuk mengunjungi UMKM tersebut.

Sebagai sebuah media, JSX juga melibatkan partisipasi masyarakat. Mulai dari menggandeng Kitaoneus Asia yang melibatkan warga berkebutuhan khusus dalam menghias JSX lewat karyanya, seperti yang ada pada bidang J instalasi JSX.

Sementara itu, ada tiga karya yang ditampilkan di JSX, pertama adalah karya Anfield Wibowo yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Sekolah Luar Biasa.

Karya kedua merupakan hasil lukisan dari Raissa Alyaa Rizqi. Dalam karyanya, Raissa mengekspresikan warna-warni Jakarta yang dikemas dengan indah dalam sebuah karya.

Terakhir, adalah karya dari Clive Verrel, penyandang autisme yang membuat karya berjudul “Jakarta Kita”. Karya tersebut terinspirasi dari riuhnya Jakarta sebagai kota metropolitan.

Semoga dengan adanya JSX, Jakarta tak hanya terlihat makin indah, tapi juga banyak melibatkan partisipasi masyarakat minoritas dalam prosesnya, ya.

TIRA
WRITTEN BY

TIRA

Fashion and sport enthusiast!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *