Mengapa Kita Suka Film Horor?

382
0

“Ingin dihibur, tapi kok caranya dengan dibikin takut?” Terkesan aneh, tapi nyata adanya. Berikut adalah sejumlah alasan mengapa horor menjadi salah satu genre film yang paling diminati. 

Belum lama ini kita mendapati fakta yang mengagumkan, yaitu film KKN di Desa Penari telah berhasil menembus lebih dari 9 juta penonton. Menjadikannya tidak hanya sebagai film horor Indonesia paling sukses, tetapi juga film Indonesia terlaris sepanjang masa. 

Mencengangkan, tetapi juga tidak begitu mengherankan. Film horor selalu mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia. Sejak film horor Indonesia yang pertama, Doea Siloeman Oeler Poeti en Item (1934), film-film Suzzanna yang melegenda di era 80-an, Jelangkung (2001) yang fenomenal, Pengabdi Setan (2017) yang masuk dalam jajaran film Indonesia terlaris dengan lebih dari 4 juta penonton, hingga saat ini, film horor masih terus menjadi magnet yang membuat orang berbondong-bondong pergi ke bioskop.

Dunia supranatural memang telah melekat pada kultur dan keseharian di banyak daerah yang tersebar di seluruh penjuru tanah air. Dari sudut pandang ilmiah, inilah penjelasan mengapa kita rela membeli tiket bioskop untuk ditakut-takuti.

Rasa Takut Memicu Adrenalin

Psikolog klinis Krista Jordan, PhD, menyatakan, “Otak kita tidak selalu dapat membedakan sepenuhnya antara fantasi dan realitas.” Krista menjelaskan bahwa saat menonton film horor, “Otak seakan lupa bahwa yang kita lihat bukanlah bahaya yang sesungguhnya, kemudian memicu respons psikologis yang akan terjadi apabila kita benar-benar mengalaminya.” Hasilnya, tubuh kita bergelimang dengan adrenalin, endorfin, dan dopamin, yang seluruhnya menimbulkan ketegangan sekaligus kesenangan. 

Merasa Takut, Tetapi Juga Merasa Aman

“Kamu melihat hal-hal menakutkan dalam sebuah lingkungan yang terkendali, dan saya pikir itu adalah sesuatu yang dambakan,” ujar psikolog klinis Margot Levin, PhD. Walau ancaman dari apa yang ditonton bukanlah hal yang nyata, banyak orang merasa telah menggenggam pencapaian ketika selesai menonton film horor. “Kamu merasa, ‘Saya menghadapi sesuatu di luar zona nyaman saya, dan saya berhasil menaklukkannya,’” kata psikolog klinis Jeffrey Gardere, PhD. “Itu membuat kamu merasa percaya diri.”

Membantu Mempersiapkan Diri untuk Situasi Terburuk

Film horor memberikan gambaran mengenai bagaimana situasi terburuk dalam hidup bisa terjadi, yang membuat kamu merasa lebih siap untuk menghadapi bahaya yang nyata. “Ini adalah tentang belajar memprediksi dunia di sekitarmu,” ucap Coltan Scrivner, kandidat PhD di Department of Comparative Human Development, The University of Chicago. “Orang-orang yang menonton film horor belajar untuk menghadapi ketidakpastian, ketegangan, dan kecemasan.” Baru-baru ini Coltan turut memprakarsai sebuah studi yang menunjukkan bahwa penggemar horor lebih memiliki ketahanan mental dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Membantu Mengeksplorasi Sisi Gelap

Menurut psikolog klinis Erin Hadley, PhD, salah satu alasan kita menyukai film horor adalah karena bisa membantu mengeksplorasi sisi gelap atau hal tabu dalam diri kita. “Melalui film seperti Carrie, misalnya, banyak orang menempatkan diri dalam situasi yang terjadi pada Carrie, yaitu dirundung dan disiksa di sekolah maupun di rumah,” Erin menjelaskan. “Apakah kamu berada di sisi Carrie saat ia membantai teman-teman sekolahnya? Saya rasa iya bagi banyak orang.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *