Jangan Keliru, JOMO Ternyata Bisa Bangun Koneksi dengan Orang Terdekat

Istiliah JOMO ini merupakan kebalikan dari FOMO, alias Fear of Missing Out

162
0
JOMO

Pernahkah kamu merasa panik atau cemas ketika ketinggalan sesuatu yang lagi tren atau hits? Kalau iya, berarti kamu salah satu yang mengalami FOMO (Fear of Missing Out). Istilah FOMO ini belakangan memang ramai di kalangan anak muda.

Tapi, ternyata ada istilah lain yang memiliki makna berlawanan dari FOMO, gengs. Yup, istilah itu adalah JOMO alias Joy of Missing Out.

JOMO
Ilustrasi Joy of Missing Out/shutterstock

Well, banyak orang menganggap kedua istilah ini seperti dua sisi koin dari sikap terhubungnya manusia dengan internet dan tren.

FOMO juga sering diartikan sebagai keinginan seseorang untuk terus terhubung dengan internet supaya enggak ketinggalan tren. Sedangkan, JOMO justru dianggap sebagai the best way (cara terbaik) untuk mengatasi FOMO, yakni dengan meninggalkan internet dan cuek terhadap tren.

Makna lain dari JOMO adalah sebuah perasaan kepuasaan diri, di mana seseorang sudah merasa cukup dengan kehidupannya, sehingga mereka merasa bebas dan lebih fokus pada hal-hal yang mereka sukai.

Mereka yang JOMO cenderung lebih tenang dalam menjalani hidup tanpa takut ketinggalan sesuatu yang bisa bikin happy bersama teman-teman.

Nah, munculnya istilah JOMO ini diharapkan bisa melatih seseorang untuk dapat mengendalikan obsesi yang berlebihan, seperti membatasi penggunaan media sosial.

Salah satu contohnya, mereka bisa traveling keliling dunia tanpa mengunggah foto satu pun karena saking menikmati petualangannya. Well, hal seperti ini enggak mudah dilakukan, lho! Sebab, ada pressure dari media sosial yang ikut berperan.

Bagaimana cara menerapkan JOMO?

Satu hal yang perlu ditekankan dalam Joy of Missing Out adalah sisakan lebih banyak waktu, tenaga, dan emosi untuk benar-benar dipilih mana yang seharusnya jadi prioritas utama. Nah, berikut hal-hal yang bisa kamu lakukan untuk memulai menerapkan JOMO.

  • Buat rencana untuk melakukan sesuatu yang bisa menghubungkan kamu dengan orang-orang terdekat. Kamu bisa melakukannya dengan janji bertemu di coffee shop, jalan-jalan sore di taman bareng keluarga, atau melanjutkan hobimu yang belum terselesaikan. Kegiatan ini bakal membantu mengalihkan perhatianmu dari pikiran tentang kehidupan orang lain, gengs.
  • Turn off notification di tampilan home ponsel kamu, kecuali notifikasi yang berhubungan dengan pekerjaan atau hal-hal penting lainnya, salah satunya email.
  • Keluar dari akun media sosial, stop follow akun dari orang-orang yang bisa memicu perasaan negatif. Kamu perlu menetapkan batas harian seberapa lama kamu menghabiskan waktu di medsos. Kalau perlu kamu bisa menghapus aplikasinya untuk sementara waktu.
  • Kamu juga enggak selalu harus mengiyakan ajakan untuk pergi atau datang ke acara sosial bila memang bukan prioritasmu. Sisakan waktumu untuk relaxing di rumah dan lakukan kegiatan yang kamu senangi.

Tapi, kamu juga enggak perlu merasa harus untuk segera melakukan semua hal di atas, gengs. Jika meninggalkan media sosial untuk beberapa lama terlalu berat, kamu bisa memulai dengan menyisakan satu hari untuk off dari penggunaan berbagai aplikasi media sosial.

Ini juga yang bikin banyak orang salah kaprah terhadap istilah JOMO. Ingat gengs, dengan menerapkan JOMO bukan berarti juga kamu harus benar-benar menghilang dan enggak bersosialisasi dengan orang lain. No, that’s not true.

Joy of Missing Out malah membantu kamu untuk memulai membangun koneksi yang lebih deep dengan orang-orang di sekitarmu, seperti keluarga atau sahabat. Apalagi kalau kamu melakukannya dengan tepat, kamu bakal merasa lebih happy dalam menjalani hidup.

Bagaimana pendapat kamu gengs? Apakah kamu termasuk JOMO juga?

via GIPHY

TIRA
WRITTEN BY

TIRA

Fashion and sport enthusiast!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *