Ladies! Jangan Cuma Dipakai, Ini Sejarah Sepatu dari Masa ke Masa

402
0

Sepatu adalah aksesori fashion yang dapat menjadi penentu apakah penampilan seorang perempuan bisa membuat pandangan orang-orang di sekitarnya tertuju dan tertahan padanya. Mari menelusuri perjalanan sepatu perempuan dari masa ke masa.

Menurut Martin Lindstrom, seorang pakar branding yang menulis buku “Buyology: Truth and Lies About Why We Buy”, perempuan yang membeli sepatu menganggap bahwa tindakannya adalah sebuah aksi pembelian yang praktikal. Sesuatu yang dapat mereka kenakan berkali-kali dalam seminggu, dan inilah yang membuat mereka lebih lama mempertahankan perasaan menyenangkan itu. 

Sementara Suzanne Ferriss, PhD, editor “Footnotes” On Shoes” menyatakan bahwa sepatu adalah collector’s item, terlepas apakah perempuan menganggapnya seperti itu. Mengoleksi sepatu mencetuskan adrenaline rush seperti halnya kepuasan yang dirasakan seorang pengoleksi perangko ketika ia menemukan koleksi yang langka. 

Berikut adalah evolusi yang terjadi pada sepatu perempuan dan pengaruhnya bagi peradaban dunia. 

Sepatu Pertama (1550 SM)

Sepatu yang pertama kali dikenakan manusia mengedepankan fungsi dasarnya sebagai alas dan pelindung kaki. Terbuat dari kulit dan seakan merupakan prototipe sepatu moccasin di masa sekarang.

Era Romawi (50 SM)

Di dalam ruangan, para perempuan Romawi mengenakan sandal. Sementara ketika berada di luar rumah, mereka mengenakan Calcei, semacam boots yang menutup jari-jari dan pergelangan kaki dengan tali dari kulit. 

Era Renaisans (15-17 M)

Sepatu perempuan di era ini mulai memadukan aspek fungsional dan estetika. Sepatu dengan bagian yang membulat di daerah jari kaki (rounded toes) muncul di sekitar abad 15 dan high heels (saat itu disebut Chopines) mulai hadir pada abad 16 dan 17 meski masih menitikberatkan pada kepraktisan. 

Abad 18 & 19

Pada abad 18, seiring dengan serangkaian peperangan yang terjadi di masa pemerintahan Napoleon Bonaparte, banyak sepatu dibuat untuk tujuan militer. Memasuki abad 19, dengan industri revolusi yang menyertainya, para pembuat sepatu merancang produk yang tidak hanya praktis, tetapi juga atraktif. 

Awal Abad 20

Di masa kekuasaan Raja Edward VII di Inggris pada tahun 1901-1910, beragam gaya sepatu bermunculan, antara lain Oxford heels yang lebih rendah, fabric pumps, dan flats. Ada pula boots berenda yang dikenal dengan Edwardian Boots. 

Dekade 1920-1930

Cuban heels dan rounded toes menjadi sebuah standar bagi sepatu formal. Desain sepatu paling populer di dekade 1920an adalah T-strap yang meliputi tali di bagian depan sepatu yang kerap dihiasi oleh manik-manik dan elemen dekoratif lainnya. Kemudian pada era 1930an, desain Oxford dengan renda yang halus dan Spanish heels yang lebih tinggi mendulang popularitas.

Dekade 1940-1950

Slingback muncul pertama kali di masa ini, mengekspos tumit dan mencuatkan kesan seksi. Yang juga populer adalah slip-in heel pumps, menawarkan alternatif yang lebih kasual dibandingkan Oxford dan slingback. Dekade 1950an juga menjadi saksi lahirnya stiletto.

Dekade 1960-1970

Di tahun 60-an, sepatu dengan tumit tinggi disukai oleh para ibu, sementara anak remaja mereka lebih menyukai sepatu yang fungsional ketimbang fashionable. Pumps dan trainers menjadi favorit untuk dikenakan sehari-hari, sementara flat shoes dengan ujung runcing dan hak rendah dipilih untuk kegiatan di malam hari. Beralih ke era 1970-an, kultur pop disemarakkan tren musik disko dan kembalinya sepatu dengan hak super tinggi.

Dekade 1980-1990

Jelly shoes yang hadir pertama kali di dekade 1970-an dan terbuat dari plastik CPV murah, dikenakan oleh banyak perempuan muda. Kemudian memasuki tahun 90-an, boots keluaran Dr. Martens turut menyuarakan spirit anak-anak muda generasi X, selain sneakers ikonik seperti Converse. 

Abad 21

Di abad ini, bisa dibilang tidak ada perubahan dan pembaruan yang signifikan dalam hal sepatu. Secara umum, yang dialami sepatu di abad 21 lebih merupakan penyempurnaan dari berbagai macam desain sepatu yang sudah ada.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *