Mengenal 5 Tradisi Betawi yang Khas, Unik dan Masih Lestari

351
0

Betawi merupakan suku bangsa di Indonesia yang penduduk umumnya tinggal di Jakarta. Namun, ada juga masyarakat Betawi yang tinggal di beberapa daerah sekitar Jakarta, seperti Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Perlu diketahui, bahwa Betawi adalah keturunan dari orang-orang yang tinggal di Batavia sejak abad ke-17. Selain itu, Betawi memiliki beragam tradisi yang khas dan unik, serta memiliki kaitan erat dengan upacara adat dan sifat sehari-hari masyarakatnya.

Karena sudah ada sejak lama, sepertinya menarik untuk mengetahui tradisi Betawi yang bahkan sampai sekarang masih ada. Apa saja? Berikut selengkapnya.

1. Roti Buaya

Tradisi yang satu ini pasti sudah tidak asing lagi bagi banyak orang. Roti buaya ini merupakan tradisi yang identik dengan pernikahan adat Betawi. Tradisi roti buaya yang biasanya ada dalam seserahan ini melambangkan simbol kesetiaan.

Roti buaya yang berukuran besar berarti melambangkan pria, sedangkan roti yang lebih kecil menggambarkan mempelai perempuan. Selain itu, roti buaya ini juga merupakan simbol keberuntungan, kesetiaan, dan kemakmuran pasangan yang baru menikah.

Awalnya, roti buaya ini hanya dijadikan pajangan saja di rumah orangtua mempelai perempuan sebagai tanda, bahwa anak perempuannya sudah dilamar. Akan tetapi, masyarakat Betawi lebih memilih untuk memakannya supaya tidak mubazir.

2. Palang Pintu

Masih membahas seputar tradisi pernikahan adat Betawi. Selain roti buaya, palang pintu juga menjadi tradisi dari suku Betawi. Jika kamu pernah hadir saat prosesi pernikahan adat Betawi, palang pintu jadi salah satu yang tak boleh terlewat.

Di momen tersebut mempelai pria akan ditantang oleh perwakilan dari pihak mempelai perempuan untuk berpantun dan melakukan aksi bela diri. Palang pintu diwakili oleh dua perwakilan dari masing-masing mempelai atau bisa langsung dilakukan oleh mempelai pria untuk menghadapi kerabat dari pihak pengantin perempuan.

Kemudian dua orang tersebut akan berbalas pantun sambil melakukan gerakan silat.

Tradisi palang pintu ini sudah ada sejak zaman tokoh legendaris Betawi, Si Pitung. Palang pintu merupakan simbol menjaga keamanan suatu wilayah, di mana sebelum masuk ke daerah itu, seseorang harus melewati dulu penjaga yang dalam adat Betawi disebut jawara.

3. Nyorog

Tradisi Betawi yang masih lestari hingga sekarang adalah nyorog. Tradisi yang satu ini merupakan kegiatan membagikan makanan atau bingkisan kepada saudara. Umumnya, nyorog dilakukan oleh orang yang lebih muda kepada orang yang lebih tua.

Nyorog biasanya dilakukan menjelang bulan puasa tiba atau tepatnya satu minggu sebelum puasa. Tradisi nyorog juga ternyata memiliki tujuan, yang sebagai media masyarakat Betawi untuk bersilaturahmi kepada saudara-saudaranya.

4. Tanjidor

Tanjidor merupakan salah satu kesenian musik dari Betawi, dan biasanya dimainkan secara berkelompok atau grup yang diisi oleh 7 sampai 10 orang.

Selain itu, pertunjukkan tanjidor ini umumnya dipentaskan pada beberapa acara besar, seperti pernikahan, peringatan hari besar, dan arak-arakan ondel-ondel.

Alat musik tanjidor yang biasa dimainkan adalah trombon, klarinet, saksofon tenor, saksofon bass, piston, sambal, drum, dan tambur. Namun, untuk melihat tanjidor saat ini sepertinya hanya bisa ditemukan di beberapa acara pernikahan masyarakat Betawi.

5. Ondel-ondel

Ondel-ondel sudah ada sejak abad ke-16, dan dikenal sebagai ikon budaya Betawi sekaligus DKI Jakarta. Boneka raksasa ini biasanya diarak keliling kampung dan dipercaya juga sebagai pengusir roh jahat.

Namun, kini ondel-ondel lebih banyak ditampilkan sebagai kesenian untuk menghilangkan kesan sakralnya. Bahkan, beberapa menjadikan ondel-ondel sebagai mata pencaharian.

Itu dia lima tradisi Betawi yang khas dan unik serta masih lestari sampai sekarang. Meski tradisi di atas biasanya dilakukan oleh masyarakat Betawi, tapi kita sebagai warga negara Indonesia bisa ikut menjaga warisan budaya yang sudah ada. Salah satunya adalah dengan menikmati kesenian tersebut dan menyebarkannya lewat berbagai cara, termasuk di media sosial. Mari kita jaga tradisi dan budaya asli Indonesia bersama-sama.

TIRA
WRITTEN BY

TIRA

Fashion and sport enthusiast!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *