Peneliti Ungkap Pria yang Hobi Selingkuh Punya IQ Lebih Rendah

207
0

Sutakur (Suami Tak Bersyukur), Leleman (Lelaki Lemah Iman), Sugari (Suami Gak Tahu Diri), dan masih banyak lagi merupakan julukan atau label yang diberikan pada golong suami yang hobi selingkuh.

Hasil penelitian Dr Satoshi Kanazawa tampaknya akan menambah sebutan lain untuk para laki-laki yang sulit setia pada satu wanita. Sebab, hasil penelitian Dr Kanazawa menemukan suami-suami yang selingkuh dari istri memiliki IQ rendah.

Dr Kanazawa, seorang psikolog evolusioner dari London School of Economic and Political Science mengatakan bahwa semakin pintar seorang pria semakin kecil kemungkinan dia untuk selingkuh dari pasangan.

Berangkat dari teori sejarah evolusi bahwa pada dasarnya laki-laki memang tidak mudah menjalani hubungan monogami. Namun, dia justru menemukan fakta yang cukup mengejutkan.

Dr Kanazawa menjelaskan bagi pria dengan IQ tinggi hubungan eksklusif secara seksual adalah gaya hidup evolusioner yang beradab.

Menurut teorinya, orang-orang cerdas cenderung mengadopsi apa yang dalam istilah evolusioner merupakan praktik baru untuk menjadi manusia modern yang berkembang.

Oleh karena itu, terkait kesetiaan, pria yang tidak bisa beradaptasi dan menyerah pada godaan dengan berselingkuh berarti memilih kecerdasan yang rendah.

“Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pria yang cerdas cenderung menghargai eksklusivitas seksual daripada yang kurang cerdas,” jelas Dr Kanazawa.

Namun, hasil temuannya ini tidak terlihat pada kaum hawa. Perempuan, menurut penelitian, daya untuk bertahan serta setia pada satu pasangan, dulu dan sekarang, memang lebih kuat dibanding pria.

Kemampuan pria untuk setia menjalani hubungan monogami, berdasarkan hasil penelitian, menjadi acuan peradaban modern yang menandakan manusia lebih berkembang dan lebih cerdas.

Para peneliti menyimpulkan bahwa lelaki yang cerdas memahami benar bahwa untuk mendapatkan keturunan dan kepuasan seks tidak perlu dari banyak pasangan. Sebab, jumlah populasi wanita dan angka harapan hidup anak seiring waktu terus meningkat dibandingkan selama zaman prasejarah.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Social Psychology Quarterly ini mengklaim sebuah temuan baru lainnya bahwa orang yang cerdas rentan tidak percaya pada Tuhan dan jarang yang memiliki pandangan konservatif.

Menganalisis American National Longitudinal Study of Adolescent Health, ia menemukan orang dewasa muda yang menganggap diri mereka sangat liberal memiliki IQ rata-rata 106, sedangkan IQ mereka dengan pandangan konservatif hanya berada di angka 95.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *