Hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa menyebarkan kebaikan tidak hanya membantu orang lain merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri, tapi juga dapat meningkatkan kesehatan dan kebahagiaan si pemberi kebaikan.
Altruistik atau menempatkan kesejahteraan orang lain di atas kepentingan kita sendiri tanpa mengharapkan imbalan apa pun mampu merangsang pusat titik kebahagiaan pada otak manusia.
Rangsangan kimia tersebut akan membanjiri tubuh dengan hormon-hormon positif yang kaya manfaat untuk kesehatan. Berikut ini beberapa manfaat positif dari sikap murah hati pada tubuh:
Panjang Umur
A Place For Mom, perusahaan penyedia perawatan untuk kelompok lanjut usia yang berbasis di Seattle, memaparkan bahwa rasa ikhlas dan murah hati dalam menyalurkan bantuan terbukti meminimalkan stres dan efektif memperbaiki depresi.
Peneliti mengungkapkan bahwa menyebarkan kebaikan pada sesama mengurangi risiko gangguan kognitif sehingga si pemberi kebaikan terlindungi dari penyakit kronis dan panjang umur.
Perbuatan baik untuk orang lain, kata peneliti, berkontribusi menciptakan rasa kebersamaan dan rasa memiliki dalam diri manusia. Hal yang demikian membuat seseorang lebih sehat dan hidup lebih lama.
Tekanan Darah Lebih Stabil
Penelitian lain yang terpublikasi di Research Gate menyimpulkan bahwa murah hati dalam memberikan sumbangan pada orang lain terbukti meningkatkan kesehatan jantung dan menstabilkan tekanan darah.
Peneliti membagi 100 responden menjadi dua kelompok. Pada kelompok pertama, mereka diberikan uang dan diminta membelanjakannya untuk diri sendiri. Lalu, kelompok kedua, mereka diminta membelanjakannya untuk orang lain.
Terbukti, kelompok yang membelanjakan uang untuk orang lain merasa lebih tenang dan bahagia. Selain itu, tekanan darah mereka menjadi lebih stabil setelah masa penelitian berakhir dalam enam minggu.
Lebih Kuat terhadap Rasa Sakit
Kebiasaan bersedekah mampu mengurangi rasa sakit. Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa orang yang rutin menyumbangkan uang untuk membantu anak yatim ternyata tidak terlalu sensitif terhadap sengatan listrik dibandingkan mereka yang menolak memberi. Artinya, orang yang rajin sedekah lebih kuat menahan rasa sakit dibandingkan mereka yang kikir.
Bagaimana ini bisa terjadi? Studi tersebut menemukan bahwa bagian otak yang bereaksi terhadap rangsangan yang menyakitkan tampaknya langsung menjadi non aktif setelah otak merasakan kebahagiaan dan rasa lega setelah seseorang melakukan sedekah.
Lebih Bahagia
Para peneliti di tempat lain di Inggris menemukan bahwa bersikap baik dapat meningkatkan kebahagiaan hanya dalam tiga hari. Studi tersebut membagi responden dalam tiga kelompok.
Kelompok pertama harus melakukan tindakan kebaikan setiap hari, kelompok kedua mencoba aktivitas baru, dan kelompok ketiga tidak melakukan apa-apa.
Kelompok yang menyebarkan kebaikan dan melakukan hal-hal baru mengalami peningkatan kebahagiaan yang signifikan.
Peneliti kesehatan mental, Sonja Lyubomirsky dan Kennon Sheldon, menemukan bahwa orang yang melakukan kebaikan sepanjang minggu dengan cara yang berbeda-beda menunjukkan peningkatan kebahagiaan yang lebih besar daripada mereka yang melakukan aktivitas yang sama berulang kali.
Melihat berbagai manfaat yang bisa didapatkan di atas, apakah kamu sudah melakukan satu hal positif dan kebaikan hari ini?