Tertawa, Cara Paling Murah untuk Jaga Kesehatan Fisik dan Mental

Selain bikin awet muda, tertawa juga jadi cara termurah untuk menjaga kesehatan.

173
0
Manfaat Tertawa

Selain bikin awet muda, tertawa ternyata bisa menjadi cara yang gampang dan murah untuk menjaga kesehatan, lho! Psikolog di Departemen Psikiatri Harvard Medical School, Natalie Dattilo mengatakan, tertawa punya banyak manfaat.

Manfaat yang dimaksud misalnya membuat perasaan kita menjadi lebih baik, mendekatkan diri dengan orang lain, meringankan stres di tempat kerja, bahkan membantu para penderita depresi dalam menjaga kondisinya.

“Perawatan kesehatan itu mahal,” kata Natalie yang juga mantan direktur psikologi di Brigham and Women’s Hospital.

“Jika kita bisa menemukan alat yang sederhana seperti tertawa, yang sebagian besar gratis, tanpa efek samping dan tanpa kontraindikasi, itu akan sangat bagus,” tambahnya.

Secara psikologis, tertawa dapat meningkatkan suasana hati segera dan menurunkan stres, serta kecemasan.

Kalau secara fisik, tertawa bisa menurunkan kadar kortisol, hormon stres, sekaligus meningkatan neurotransmitter dopamine dan serotonin yang “membuat nyaman”.

Selain itu, tertawa juga meningkatkan endorfin, yang punya efek penghilang rasa sakit, yang mana juga telah dibuktikan dalam riset.

Tahun 2020, sekolompok peneliti Brasil dan Kanada melakukan analisis terhadap 21 studi tentang dampak badut rumah sakit pada lebih dari 1.600 anak dan remaja yang terkena berbagai gejala, termasuk kecemasan, nyeri, stres, kelelahan terkait kanker, dan tangisan.

Penelitian itu menemukan bahwa anak-anak yang terpapar dengan pelawak riang secara signifikan kurang cemas selama prosedur medis berikutnya, meski enggak lepas dari apakah orang tua hadir, dan apakah mengalami peningkatan kesejahteraan psikologis.

Meanwhile, pada tahun 2004, penelitian Harvard Medical School dan Rumah Sakit Umum Massachusetts berusaha melacak efek psikologis dan fisiologis dari tawa sekaligus dampak interpersonalnya.

Pada riset yang melacak konduktansi kulit dan keringat oleh psikiater dan pasien yang dirawat karena gangguan suasana hati seperti kecemasan dan depresi, ditemukan bahwa tertawa bersama dengan teman jauh lebih manjur dalam meningkatkan suasana hati.

Pada pasien yang tertawa tanpa didampingi teman, entah karena kegiatan yang mereka lakukan, terlihat peningkatan aktivitas sistem saraf yang mengontrol tekanan darah dan detak jantung.

Tetapi, saat dua orang pasien tertawa bersama, aktivitas sistem sarafnya bahkan bekerja jauh lebih tinggi.

Di sisi lain, Natalie menggunakan tawa sebagai obat bagi penderita depresi lewat pendekatan berbasis perilaku dan non-pengobatan.

“Kerangka kerja yang saya gunakan mencakup hal-hal seperti olahraga dan kualitas tidur yang alami, hubungan sosial, bersyukur, ini semua hal yang kami tahu berhasil,” ucap Natalie.

Ia juga menambahkan, tawa adalah salah satu alat utama yang ia gunakan untuk membantu orang mengaktifkan pusat kesenangan dan penghargaan di otak. Hal ini terbukti mampu membuat mereka memandang kehidupan dengan cara yang menyenangkan.

“Sayang, ebagai orang dewasa, kita enggak tertawa sebanyak dulu,” ujarnya.

Menurut Natalie, orang dewasa hanya bersenang-senang, bermain atau mengisi waktu luang ketika berusaha menghadiahi diri sendiri. Termasuk tertawa, yang hanya dilakukan saat pekerjaan atau tugas yang dilakukan selesai. Sayangnya, kesibukan manusia yang tinggi membuat pekerjaan seakan tak pernah selesai, yang membuat kita jadi jarang tertawa.

Maka dari itu, Natalie menyarankan kita untuk lebih banyak tertawa agar merasakan manfaatnya.

“Ketika kamu tidak secara rutin mengaktifkan pusat kesenangan/penghargaan di otak, mereka akan offline. Jadi, untuk merasa lebih baik, kita harus lebih banyak bersenang-senang. Dan tertawa adalah salah satu cara yang paling hemat biaya untuk melakukannya,” tuturnya.

Bagaimana menurut kamu gengs? Sudah berapa banyak kamu tertawa hari ini?

TIRA
WRITTEN BY

TIRA

Fashion and sport enthusiast!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *