Sejarah Pasar Johar Semarang, Dibangun oleh Insinyur Belanda dan Pernah Jadi yang Terbesar di Asia Tenggara

Pasar Johar merupakan pasar tradisional di kota Semarang yang punya sejarah panjang. Bahkan, Pasar Johar juga pernah menjadi pasar terbesar se-Asia Tenggara.

691
1

Pasar Johar merupakan pasar tradisional di kota Semarang yang punya sejarah panjang. Pasar ini juga telah berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi kota Semarang. Bahkan, Pasar Johar juga pernah menjadi pasar terbesar se-Asia Tenggara.

Keberadaan Pasar Johar dimulai sekitar tahun 1860. Kala itu, lokasi pasar terletak di sebelah timur Alun-Alun Kota Semarang yang dipagari deretan pohon Johar di tepi jalan. Selain itu, letak pasar juga kebetulan berdekatan dengan penjara, sehingga pada saat itu dijadikan sebagai tempat transit bagi orang yang sedang menjenguk kerabat di penjara.

Seiring berjalannya waktu, tepatnya pada 1931, gedung penjara yang ada di dekat Pasar Johar dialih fungsikan dalam rangka pendirian Pasar Sentral untuk menyatukan fungsi lima pasar yang sudah ada. Kelima pasar itu adalah Pasar Johar, Pasar Benteng, Pasar Jumatan, dan Pasar Pekojan.

Pasar Johar

Pada 1933, bangunan Pasar Johar Semarang dirancang oleh seorang insinyur asal Belanda yang bernama Ir. Thomas Karsten. Beliau menghadirkan keunikan arsitektur atap cendawan, membuat Pasar Johar menjadi pasar tercantik di Asia Tenggara. Namun, rancangan tersebut kemudian diubah dalam rangka peningkatan efisiensi ruang, tepatnya pada tahun 1936.

Bangunan Pasar Johar sendiri dibuat di atas Pasar Djohar Lama dan Pasar Pedamaran. Karena tanahnya kurang begitu luas, Pasar Johar akhirnya mengambil sebagian tanah alun-alun, penjara kabupaten, dan beberapa toko tua di sekitarnya.

Pasar Johar hingga saat ini masih menjadi pusat perekonomian dan keramaian di kota Semarang, dengan mata rantai perekonomian yang berpihak pada rakyat kecil. Pasar ini juga telah menjadi bagian dari dinamika sejarah kota Semarang dari dulu sampai sekarang.

Pasar Johar
Pasar Johar Semarang saat diresmikan Pak Jokowi usai direvitalisasi

Pasar yang merupakan salah satu bangunan cagar budaya dan jantung perekonomian masyarakat di kota Semarang tersebut sempat mengalami kerusakan akibat kebakaran pada tahun 2015. Pasar Johar pun direvitalisasi oleh Kementerian PUPR. Pada Januari 2022, revitalisasi pasar akhirnya selesai dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

“Saya harap pasar yang sudah bagus dan rapi ini akan menjadi pasar yang ramai, sehingga dapat mengembalikan kejayaan Pasar Johar yang lalu dan menjadi landmark Kota Semarang,” ujar Pak Jokowi, Kamis, 6 Januari 2022 lalu.

Kementerian PUPR melakukan revitalisasi Pasar Johar dengan prinsip-prinsip pelestarian bangunan gedung cagar budaya dengan melibatkan pemerintah daerah.

“Konsep revitalisasi pasar disesuaikan dengan fungsi kota sebagai kota tujuan wisata dengan keselarasan lingkungan, dan mempertahankan kearifan lokal mulai dari tahap perencanaan hingga pembangunan dengan melibatkan pemerintah daerah,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono.

Kios-kios yang ada di dalam Pasar Johar Baru Semarang dibuat dari kayu yang sudah dipernis berwarna coklat, sehingga menunjukkan kesan klasik.

Tiang-tiang penyangga atap bangunan yang semula terlihat lapuk, sekarang sudah direvitalisasi dengan sebagian tiang diekspos sesuai bentuk aslinya.

Kelengkapan lain di pasar ini yang ditambahkan antara lain genset, sistem drainase yang baik, alat pemadam kebakaran ringan (APAR), dan juga dilengkapi CCTV di setiap sudut bangunannya.

Kini Pasar Johar Semarang terdiri dari 126 kios, 542 los kering, dan 36 los basah yang bisa menampung sebanyak 704 pedagang.

TIRA
WRITTEN BY

TIRA

Fashion and sport enthusiast!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

One thought on “Sejarah Pasar Johar Semarang, Dibangun oleh Insinyur Belanda dan Pernah Jadi yang Terbesar di Asia Tenggara

  1. HAIII KAK SEMNGATT