Artifact, Media Sosial Baru Mirip TikTok yang Menampilkan Artikel

Dua orang pendiri Instagram, Kevin Systrom dan Mike Krieger, membuat aplikasi media sosial baru bernama Artifact.

171
0
Artifact

Dua orang pendiri Instagram, Kevin Systrom dan Mike Krieger, membuat aplikasi media sosial baru bernama Artifact. Dalam terobosan barunya ini, Artifact didesain untuk menyediakan feeds berisi artikel dan fakta.

Artifact akan berfokus kepada konten berita dari daftar penerbit yang sudah diaudit oleh para kurator yang berasal dari The New York Times dan The Washington Post, hingga blog-blog lain yang lebih kecil.

Pada aplikasi ini, Artifact digambarkan sebagai pembaca berita yang menggunakan pembelajaran mesin untuk mempersonalisasi pengalaman dari pengguananya.

Selain itu, media sosial ini juga memungkinkan pengguna untuk bisa berdiskusi tentang artikel yang mereka temui dengan temannya.

Ketika pengguna meng-klik suatu berita, feed akan otomatis menampilkan sebuah artikel, unggahan, dan peristiwa serupa yang mungkin menarik bagi dirinya.

Saat ini, aplikasi itu belum tersedia untuk umum, tetapi akan menawarkan daftar tunggu di mana pengguna yang tertarik bisa mendaftarkan diri.

Usai mendaftar, pengguna akan diberikan teks yang berisi tautan untuk mengunduh dan mengakses aplikasi.

Menurut berbagai sumber, salah satu fitur akan menampilkan feeds artikel yang diunggah oleh orang-orang yang dipilih pengguna untuk diikuti dan akan menyertakan komentar pada unggahan itu.

Fitur lainnya adalah kotak masuk, yaitu pesan langsung dimana pengguna dapat membicarakan kiriman pribadi dengan teman.

Aplikasi media sosial yang baru ini ternyata bukan upaya pertama Systrom dan Krieger untuk kembali ke dunia teknologi sejak mereka โ€œcabutโ€ dari Instagram. Pasangan ini pernah membuat situs web Rt.live pada 2020 untuk melacak penyebaran Covid-19 seperti yang ditawarkan Gizmodo.

via GIPHY

Lebih jauh, Systrom juga mengatakan bahwa dirinya dan Krieger sudah mendiskusikan hal ini bertahun-tahun lamanya, tetapi dia tidak yakin apakah sistem pembelajaran mesin dapat meningkatkan rekomendasi konten kepada pengguna.

Namun, ia mengatakan bahwa pengalamannya di Instagram banyak mengubah perspektifnya dan membuat ia percaya bahwa sebuah feeds yang akurat dan disesuaikan itu mungkin akan lebih menarik pengguna.

โ€œSelama bertahun-tahun, yang saya lihat adalah bahwa setiap kali kami menggunakan pembelajaran mesin untuk meningkatkan pengalaman konsumen, semuanya menjadi sangat baik dengan sangat cepat,โ€ kata Systrom.

Baca Juga: “Berapa Lama Waktu yang Pas Berselancar di Media Sosial?

Bocoran lain adalah Artifact nantinya akan menggunakan algoritmik dari TikTok tetapi hanya menerapkan bentuk aplikasi ke dalam bentuk teks saja.

Konsepnya menarik banget ya ,gengs. Jadi enggak sabar nunggu Artifact hadir di Indonesia.  

Rio
WRITTEN BY

Rio

Menulis seakan sudah menjadi kebiasaan untuk saya sejak kuliah. Skill ini terus berkembang sampai saat ini. Dimulai dari Liputan6.com sampai sekarang pekerjaan yang saya geluti seputar menulis artikel. Dan saat ini, Oppal Media adalah tempat saya untuk kembali belajar dan membuktikan yang terbaik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *