Berhasil Kembangkan Kelapa Sawit Jadi BBN Murni, Indonesia Bisa Jadi Negara Mandiri

Kini kelapa sawit banyak dikembangkan sebagai jawaban akan kebutuhan bahan bakar nabati (BBN), yang bisa juga dijadikan sebagai pengganti bahan bakar fosil.

173
0
Biodiesel, bahan bakar nabati

Minyak kelapa sawit adalah salah satu bahan baku di dunia yang bisa dikatakan multifungsi. Sawat bisa ditemui di pasta gigi, sampo, kue, hingga krimer kopi. Di sisi lain, sawit kini dipandang sebagai jenis tanaman yang tidak ramah lingkungan. Hal ini karena perkebunannya yang bisa menimbulkan kerusakan.

Kelapa sawit diketahui dapat menyerap sekitar 12 liter unsur hara dan air dalam tanah per hari. Hal itulah yang bisa mengakibatkan kerusakan pada tanah.

Selain itu, pembukaan dengan cara pembakaran, di mana tanah di Kalimantan Barat yang umumnya dipenuhi dengan tanah gambut dan banyak digunakan untuk perkebunan kelapa sawit, juga diketahui bisa merusak lingkungan. Sehingga akan melepaskan unsur karbon yang selama ratusan tahun terpendam, untuk kemudian menjadi lahan perkebunan kelapa sawit.

Kondisi tersebut akhirnya menyebabkan kelapa sawit Indonesia mengalami diskriminasi dari negara-negara Uni Eropa.

Namun, di balik kondisi tersebut ternyata ada sebuah fakta terhadap potensi yang dimiliki oleh sawit. Kini kelapa sawit banyak dikembangkan sebagai salah satu jawaban akan kebutuhan bahan bakar nabati (BBN), yang bisa juga dijadikan sebagai pengganti bahan bakar fosil.

Kelapa Sawit
Kelapa Sawit

Upaya mengubah sawit menjadi BBN ini sebenarnya sudah lama diinisiasi oleh Prof Subagjo dan para pakar Teknik Kimia di Institut Teknologi Bandung (ITB). Penelitiannya sendiri sudah dilakukan sejak lebih dari 35 tahun yang lalu. Saat itu, tim telah bekerja keras melalui sistem katalis untuk mengonversi minyak sawit menjadi BBN.

“Minyak sawit adalah hidrokarbon, yaitu seperti minyak bumi yang di ujungnya ada CO2, jika ujungnya diputus, maka langsung menjadi seperti minyak bumi, lalu karena saya belajar tentang katalis, maka saya diminta untuk mencari katalis yang cocok untuk riset tersebut,” kata Prf Subagjo.

Penelitian tentang Diesel Bio Hidro Karbon, atau diesel seperti minyak bumi tapi dari bahan hayati, pun dilakukan pada tahun 2009. Selain itu, Pertamina juga bekerja sama dengan ITB dengan memberikan bantuan untuk melakukan proses katalis dalam mengonversi sawit menjadi BBN. Ini juga dilakukan dalam bentuk pendirian Lab Teknik Reaksi Kimia dan Katalis (TRKK).

Keberhasilan tersebut akhirnya menemukan titik terang. Di tahun 2019, salah satu akademisi kimia di ITB (IGB Ngurah Makertiharta) yang turut berpartisipasi dalam upaya tersebut menjelaskan jika ia berhasil mengolah minyak sawit menjadi bensin.

Menariknya, bensin atau BBN yang dihasilkan dari teknologi katalis bersifat drop-in, artinya bisa dipakai dalam mesin secara langsung tanpa harus dicampur dengan BBM jenis fosil. Hal itu bisa saja terjadi, karena setelah melalui proses rangkaian pengujian, minyak sawit yang sudah diolah dengan katalis hasilnya sama persis dengan senyawa yang ada pada energi fosil.

Produk berupa energi yang dihasilkan dari BBN tersebut ke depannya akan diberi nama sesuai dengan jenisnya, yakni bensin menjadi bensin nabati, diesel menjadi diesel nabati, dan avtur menjadi avtur nabati.

Melihat fakta ini tentu membuat Eropa sedikit cemas. Pasalnya, mereka sudah terlanjur mendiskreditkan minyak kelapa sawit dari Indonesia untuk bisa masuk ke negara Uni Eropa sebagai komoditas ekspor dan impor karena pandangan deforestasi hutan.

Awalnya, negara-negara Eropa punya rencana untuk menghapuskan sawit sebagai material bahan bakar transportasi secara bertahap di tahun 2023. Namun, rencana tersebut mendapat penolakan dari negara penghasil kelapa sawit, salah satunya Indonesia.

Kemudian situasi berbalik saat ditemukannya potensi kemampuan minyak sawit menjadi BBN berkualitas tinggi siap pakai dan bisa menggantikan BBM.

“Mereka panik setelah kita bisa mengubah minyak sawit menjadi bahan bakar, dan CPO kita serap sendiri,” jelas IGB Ngurah Makertiharta.

Selain itu, Prof Subagjo juga mengungkapkan kalau kondisi ini akan membuat Indonesia menjadi negara yang mandiri ke depannya.

TIRA
WRITTEN BY

TIRA

Fashion and sport enthusiast!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *