BKKBN: Selain Usia, Tingkat Emosional dan Kedewasaan Jadi Pertimbangan Buat Menikah

Kampanye anjuran menikah di usia ideal ini bertujuan untuk menciptakan keluarga yang sehat dan mencegah terjadinya stunting.

189
0
Menikah

Beberapa waktu lalu linimasa media sosial diramaikan dengan topik seputar wejangan untuk enggak buru-buru menikah. Obrolan ini berawal dari sebuah cuitan yang menyebut bahwa banyak orang yang sudah menikah menyarankan orang lain untuk enggak cepat-cepat menikah. Tetapi, hal ini ternyata sejalan dengan anjuran BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana), gengs.

Banyak juga yang menganggap usia tertentu menjadi tolak ukur kematangan seseorang untuk berkeluarga. Well, pernikahan sebaiknya memang dilakukan kalau sudah matang dalam berbagai aspek, salah satunya usia.

Jadi, berapa usia idealnya seseorang untuk menikah?

Terkait hal ini, Kepala BKKBN Bapak Hasto Wardoyo mengatakan, BKKBN punya kebijakan untuk mensosialisasikan pernikahan lewat programnya yang sangat memperhatikan usia.

“Jadi, usia untuk perempuan itu usianya 21 tahun. Untuk laki-laki kita kampanye 25 tahun,” kata Pak Hasto saat wawancara dengan tim OPPAL via daring, Kamis 29 Desember 2022.

Pak Hasto juga menambahkan, bagi perempuan, ada saran batas atas untuk kehamilan, yaitu enggak lebih dari 35 tahun. Hal ini tentu berhubungan dengan kondisi kesehatan para perempuan untuk hamil dan melahirkan.

Selain usia, ada faktor lain juga yang menjadi pertimbangan untuk menikah, yakni tingkat kematangan emosional dan kedewasaan. Memang, usia enggak bisa jadi patokan utama tingkat kedewasaan seseorang. Meski begitu, mereka yang usianya terlalu muda, jelas belum dewasa untuk menikah.

By the way, sisi psikologis juga penting. Mengingat kasus perceraian meningkat sejak tahun 2015, kematangan emosional dan kedewasaan pun jadi pertimbangan untuk menikah.

Kepala BKKBN mengatakan, kedewasaan seseorang itu juga sangat menentukan kemampuan melakukan toleransi. Pasalnya, dalam kehidupan suami istri, secara personal kamu menghadirkan orang lain di dalam hati dan lingkunganmu. Jadi, kalau kamu tidak mengindahkan toleransi, kamu pasti akan terganggu dengan hal itu.

Nah, yang bisa menentukan seseorang untuk dapat memaklumi orang lain atau enggak adalah tingkat kedewasaan itu sendiri. Jika seseorang sudah memiliki tingkat kedewasaan yang matang, bisa menahan emosinya, bisa memaklumi orang lain, dalam hal ini pasangan hidupnya, maka inilah yang menentukan cinta yang sebenarnya.

Bicara soal cinta, Pak Hasto juga mendeskripsikan cinta sejati sebagai cinta yang penuh perjuangan untuk mentoleransi pasangannya.

Kampanye anjuran menikah di usia-usia ideal ini bertujuan untuk menciptakan keluarga yang sehat dan mencegah terjadinya stunting (masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi), serta menekan risiko kematian ibu atau bayi.

Kalau kita tarik ke belakang, pembahasan ini juga berhubungan dengan fenomena dengan istilah resesi seks yang terjadi di beberapa negara seperti di Tiongkok, Jepang, dan Singapura. Apakah anjuran usia ideal untuk menikah ini akan menyebabkan resesi seks di Tanah Air?

Menurut Pak Hasto, resesi seks enggak bakal terjadi di Indonesia, gengs. Karena, menurutnya resesi seks itu dapat diartikan sebagai hilangnya gairah seks, which is itu enggak bakal terjadi. Resesi yang lebih mungkin terjadi adalah keinginan untuk berkeluarga.

Untuk menambahkan, Indonesia enggak perlu khawatir soal kemungkinan terjadinya penurunan tingkat kelahiran, apalagi sampai menyebabkan minus growth. Sampai saat ini, masih ada local wisdom di Indonesia: yang menganggap bahwa pernikahan adalah hal yang penting dan sakral.

Indonesia juga dinilai memiliki filosofi prokreasi dalam hal pernikahan, yaitu suatu anggapan menikah sebagai ibadah. Sehingga ini juga menjadi salah satu alasan mengapa Indonesia tidak akan terkena resesi dalam hal seks atau berkeluarga.

Meski begitu, BKKBN juga mengimbau para anak muda agar tidak melulu fokus mengejar karier sampai lupa dengan yang namanya menikah. Fokus dalam berkarier sih boleh saja, tapi jangan lupa dengan kehidupan asmaramu, ya.

Bagaimana menurutmu, gengs? Menurutmu, apa saja pertimbangan seseorang sebelum menikah?

TIRA
WRITTEN BY

TIRA

Fashion and sport enthusiast!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *