Cacar Monyet Sudah Terdeteksi di Indonesia, Kenali Gejala hingga Cara Mencegahnya

239
0

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (RI) melaporkan kasus pertama cacar monyet atau monkeypox di Indonesia, Sabtu (20/8/2022). Pasien yang mengalami penyakit cacar monyet tersebut merupakan WNI pria berusia 27 tahun. Diketahui pasien sempat melakukan perjalanan ke luar negeri.

“Pasien ini kontak langsung pada orang tempat ia bepergian kemarin,” ucap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril, seperti dikutip CNBC Indonesia.

Pria asal Jakarta ini sempat mengalami gejala demam dan muncul ruam. Meski begitu, pasien kini sudah menjalani isoman di rumah dalam kondisi baik.

Jubir Kemenkes mengatakan, sudah ada 89 negara di berbagai belahan dunia yang sudah mengidentifikasi adanya cacar monyet.

Dengan adanya temuan kasus cacar monyet pertama ini, pemerintah telah memastikan untuk melakukan berbagai persiapan untuk melakukan pengadaan vaksinasi untuk penderita cacar monyet. Setidaknya, 10 ribu vaksin akan disiapkan.

Masyarakat juga diimbau untuk tetap tenang dan senantiasa menerapkan protokol kesehatan, serta menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Sebab, cacar monyet adalah penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya selama pasien tidak mengalami infeksi tambahan atau disertai komorbid.

Di samping itu, Ketua Umum PB IDI, Dr M. Adib Khumaidi mengatakan, bahwa PB IDI terus berkoordinasi dengan Kemenkes dan Dinas Kesehatan setempat, serta IDI Wilayah dan IDI Cabang mengenai kewaspadaan penyakit cacar monyet di Indonesia, seperti dikutip Kompas.com.

Apa Itu Cacar Monyet?

Mengutip Alodokter, cacar monyet merupakan infeksi virus yang ditandai dengan bintil bernanah di kulit. Cacar monyet pertama kali muncul di negara Republik Demokratik Kongo pada tahun 1970.

Monkeypox memiliki gejala yang sama dengan cacar air, yaitu bintil berair. Seiring perkembangannya, bintil berair berubah menjadi bernanah dan menimbulkan benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan akibat pembengkakan kelenjar getah bening.

Cacar monyet dapat menular dari orang ke orang, dengan sumber utamanya adalah hewan pengerat dan primata, seperti tikus, monyet, atau tupai yang terinfeksi. Namun, sempat beredar informasi, cacar monyet terkonsentrasi pada kelompok pria yang melakukan hubungan seks dengan sesama pria atau bergonta-ganti pasangan seksual.

Gejala Cacar Monyet

Gejala cacar monyet secara garis besar terbagi menjadi dua, yakni pada periode masa invasi selama 0-5 hari dan masa erupsi 1-3 hari, seperti dikutip Kompas.com.

1. Gejala cacar monyet masa invasi

  • Demam tinggi
  • Sakit kepala berat
  • Kelenjar getah bening bengkak
  • Nyeri otot
  • Lemas

2. Gejala cacar monyet masa erupsi

Muncul ruam-ruam pada kulit, terutama di area wajah, kaki, telapak tangan, alat kelamin, serta selaput lendir mata. Usai empat hari, ruam itu akan berkembang menjadi bintik-bintik berisi cairan dan nanah.

Sekitar pada hari kesembilan, kemudian ruam akan mongering dan keropeng. Penderita monkeypox bisa merasakan ruam selama tiga minggu.

Cara Mencegah Cacar Monyet

Penyakit ini pada dasarnya merupakan virus yang ditularkan melalui kontak erat dengan penderita. Maka dari itu, pencegahannya dapat dilakukan dengan menghindari kontak dengan pasien yang terkena virus cacar monyet, baik itu pada manusia maupun hewan.

Hindari juga kontak dengan apa saja yang bersentuhan langsung dengan penderita cacar monyet. Karena, virus tersebut bisa ditularkan melalui benda-benda yang ada di sekitar pasien.

Mengutip Kompas.com, Epidemiolog asal Griffith University Australia Dicky Budiman menjelaskan beberapa cara mencegah penularan cacar monyet, di antaranya sebagai berikut:

1. Menjaga protokol kesehatan 5 M

Menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas yang selama ini sudah dilakukan bisa mencegah penularan virus cacar monyet.

2. Hindari kontak dengan pasien

Menghindari atau meminimalisir kontak dengan penderita virus cacar monyet, termasuk benda-benda yang ada di sekitarnya, seperti tempat tidur, atau yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit.

3. Tidak berbagi barang-barang pribadi

Cara yang satu ini bisa dilakukan dengan memisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain yang mungkin berisiko terinfeksi.

Pasian yang terkonfirmasi cacar monyet akan diminta untuk isolasi mandiri selama tiga minggu untuk menghindari penularan melalui kontak fisik.

4. Menghindari kontak dengan hewan liar

Perlu diketahui, virus cacar monyet tidak hanya dapat menular dari manusia ke manusia saja, tapi juga bisa dari hewan ke manusia. Penularan dari hewan ke manusia yang dimaksud bisa melalui gigitan atau cakaran hewan.

Oleh sebab itu, hindari hewan-hewan liar yang berpotensi terinfeksi virus cacar monyet, seperti tupai, tikus, dan monyet.

5. Memasak daging dengan benar dan matang

Hal ini penting untuk dilakukan, seperti yang dikatakan oleh Kemenkes, bahwa masyarakat diimbau untuk mengonsumsi daging yang dimasak dengan cara yang benar dan matang.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Terkena Cacar Monyet?

Seseorang jika merasakan gejala seperti cacar air, yaitu muncul bintil berair, terutama isi bintil berubah menjadi nanah, ada kontak dengan monyet atau tupai, telah bepergian ke negara dengan banyaknya kasus cacar monyet yang terjadi, segera periksakan diri ke dokter.

Pada tahap awal pemeriksaan, dokter akan memeriksa gejala dan jenis ruam yang muncul. Namun, kemunculan ruam saja belum tentu menandakan cacar monyet. Maka dari itu, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk melihat keberadaan virus di dalam tubuh melalui tes darah, tes usap tenggorokan, dan biopsi kulit, dengan mengambil sampel jaringan kulit untuk diperiksa dengan mikroskop.

Hingga sampai saat ini belum ditembukan obat untuk mengatasi cacar monyet. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, penyakit ini umumnya hanya menimbulkan gejala ringan dan bisa sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu 2-4 minggu. Penyebaran monkeypox ini juga dapat dicegah dengan vaksin cacar (smallpox).

Jubir Kemenkes Dr. Syahril juga mengungkapkan, bahwa cacar monyet bukan penyakit yang lebih parah dari Covid-19. Untuk itu, masyarakat diminta tetap tenang dalam menyikapi penyakit cacar monyet ini dan selalu menerapkan protokol kesehatan, serta perilaku hidup bersih dan juga sehat.

Sebagai informasi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), telah menetapkan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global, pada Sabtu (23/7/2022).

TIRA
WRITTEN BY

TIRA

Fashion and sport enthusiast!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *