Catat, Jenis Perilaku yang Termasuk Pelecehan Seksual di Kantor

269
0

Kasus pelecehan seksual yang terjadi di kantor kepada karyawan wanita sedang ramai dibicarakan. Dalam persoalan ini, korban biasanya tidak berani angkat suara dengan alasan takut kehilangan pekerjaan atau bahkan merasa malu diungkap.

Sebenarnya apa perilaku rekan kerja yang termasuk pelecehan seksual? Bagaimana cara pencegahan agar tidak memakan lebih banyak korban?

Berdasarkan paparan yang dituangkan oleh International Labour Organization (ILO), perilaku pelecehan seksual merupakan tindakan memaksa atau guyonan dari seseorang yang eksplisit terkait seks kepada korban.

Tindakan tersebut membuat korban merasa tersinggung, dipermalukan, dan merasa terintimidasi.

Berikut pemaparan ILO mengenai perilaku yang masuk dalam kategori pelecehan seksual:

  • Sentuhan, pelukan, atau ciuman yang tidak diinginkan
  • Tatapan atau lirikan yang menimbulkan rasa tidak nyaman
  • Komentar atau lelucon sugestif
  • Permintaan berhubungan seks yang dilakukan terus menerus
  • Ajakan berkencan yang tidak diinginkan
  • Pertanyaan seputar kehidupan pribadi atau tubuh seseorang.
  • Keakraban yang tidak perlu, seperti sengaja mendekatkan tubuh pada seseorang agar bersentuhan
  • Hinaan atau ejekan yang bersifat seksual
  • Membuat atau meletakkan gambar, poster, screen saver yang eksplisit secara seksual lewat email, media sosial, pesan singkat, dan sebagainya.
  • Komentar tidak pantas di situs jejaring sosial.
  • Perilaku yang merupakan pelanggaran menurut hukum pidana, seperti penyerangan fisik tidak senonoh, paparan serangan seksual, menguntit, atau berkomunikasi dengan bahasa atau niatan cabul.

Ciptakan Lingkungan Kerja yang Aman untuk Karyawan

Menurut laporan Global Talent Trends 2019 yang digagas oleh LinkedIn, sebanyak 75% Sumber Daya Manusia (SDM) profesional mengklaim bahwa mereka telah menyaksikan perubahan sikap dan perilaku karyawan terkait dengan pelecehan seksual.

Sekarang ini semakin banyak karyawan yang berani untuk melaporkan tindakan atau perilaku pelecehan yang terjadi saat mereka sedang bekerja. Namun, tentu saja jumlah korban yang menangis dalam diam masih terbilang tinggi.

Tak hanya karyawan, perusahaan juga harus proaktif dalam melakukan pencegahan terkait keamanan serta perlindungan bagi karyawan selama berada di lingkungan kantor.

Pelatihan pada Seluruh Karyawan

Pelatihan yang tepat merupakan faktor kunci dalam memerangi pelecehan seksual di tempat kerja. Perusahaan wajib memberikan sesi pelatihan pencegahan pelecehan seksual setiap tahun.

Pelatihan pencegahan pelecehan seksual harus menjadi program wajib setiap perusahaan dan mendapatkan pengawasan dari Kementerian Tenaga Kerja.

Sesi pelatihan fokus untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan pelecehan seksual, menjelaskan prosedur pelaporan, dan mendorong semua orang untuk berbicara dengan staf SDM secara terbuka tentang masalah apa pun.

Jadikan Proses Pelaporan Insiden Lebih Mudah

Ciptakan sistem pelaporan yang memudahkan karyawan agar mereka merasa aman dan merasa terlindungi.

Korban mungkin sering merasa malu dan takut berbicara langsung dengan staf SDM. Oleh karena itu berikanlah alternatif lain untuk korban melaporkan kejadian, bisa dengan surat elektronik, pesan singkat dengan jaminan anonim, dan kuesioner.

Pastikan Semua Orang Merasa Terlindungi

Semua karyawan harus merasa sama-sama dihargai dan dilindungi, tanpa memandang jenis kelamin, ras, posisi dalam hierarki perusahaan, atau orientasi seksual mereka.

Seringkali tidak cukup hanya mengklaim bahwa kebijakan Anda berlaku untuk semua. Menyertakan ras, identitas seksual, dan jenis kelamin yang berbeda dalam pedoman Anda dan membuat mereka merasa terlihat dan terwakili sangat penting.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *