Cerita di Balik Burung Garuda Jadi Lambang Negara Indonesia

Kisah Burung Garuda yang menyelamatkan ibunya menjadi salah satu alasannya.

535
0
Ilustrasi Garuda Pancasila

Burung Garuda menjadi simbol negara Indonesia yang ternyata memiliki kisah panjang dibaliknya. Dalam UUD 1945 pasal 36 ayat A disebutkan bahwa lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.

Penggagas awal desain dari lambang garuda ini adalah Sultan Hamid II, Menteri Zonder Porto Folio pada masa pemerintahan Republik Indonesia Serikat (RIS). Tokoh kemerdekaan lain seperti Ki Hajar Dewantara dan M. Yamin juga terlibat dalam penentuan lambang negara ini.

Perjalanan Burung Garuda menjadi Lambang Negara

Dilihat dari Museum Nasional Indonesia, lambang negara ini banyak terinspirasi dari arca Garuda Wisnu yang ditemukan di Trawas, Jawa Timur. Burung Garuda merupakan kendaraan dari Dewa Wisnu dalam agama Hindu. Garuda juga digambarkan bertubuh emas, berwajah putih, dan bersayap merah.

Paruh dan sayap Garuda digambarkan mirip dengan burung elang, tetapi tubuhnya seperti manusia. Ukuran Burung Garuda sangat besar hingga bisa menutupi matahari. Masyarakat Indonesia sejatinya sudah mengenal Burung Garuda sebagai kendaraan Dewa Wisnu sejak abad ke-5.

Burung Garuda Dewa Wisnu

Kerajaan Hindu pada waktu itu adalah Kerajaan Tarumanagara yang diketahui memiliki raja bernama Purnawarman, penganut agama Hindu aliran Wisnu. Hal ini menjadi bukti bahwa simbol Garuda sudah dikenal orang Nusantara sejak masa itu.

Dalam cerita Hindu, Garuda memiliki kisah dimana ia berhasil membebaskan ibunya dari cengkraman perbudakan. Simbol ini kemudian menjadi simbol yang cukup popular di dalam negeri pada saat itu.

Lantas, kapan lambang Burung Garuda dinobatkan sebagai lambang Negara Indonesia? Cerita ini dimulai pada tanggal 10 Januari 1950 pemerintah RIS membentuk sebuah panitia teknis bernama “Panitia Lambang Negara” di bawah komando Menteri Zender Porto Folio Sultan Hamid II.

Sultan Hamid II

M. Yamin didaulat menjadi ketua panitia dengan Ki Hajar Dewantara, M.A. Pellupessy, M. Natsir, dan R.M. Ng. Purbatjaraka menjadi anggotanya. Panitia tersebut lalu berhasil menghasilkan dua buah rancangan lambang negara yang masing-masing karya Sultan Hamid II dan M. Yamin.

Sultan Hamid II memberikan lambang negara dengan bentuk Burung Garuda sambil memegang pedang perisai melambangkan lima sila Pancasila. Sedang M. Yamin memberikan usulan lambang negara degan tema matahari terbit. Usulan ini, M. Yamin kemudian tidak dipilih karena dirasa mirip dengan lambang Negara Jepang.

Usulan dari Sultan Hamid II ini kemudian dipilih oleh pemerintah untuk menjadi lambang negara dengan penyempurnaan ditambahkan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” di depan. Kisah mitologi Burung Garuda yang menyelamatkan ibunya menjadi salah satu alasan mengapa Garuda menjadi lambang Negara Indonesia.

Indonesia dirasa memiliki kesamaan nasib dengan Garuda untuk membebaskan rakyatnya dari penjajahan dan penindasan. Sultan Hamid II sebagai pencetus lambang negara ini berharap Indonesia yang baru terbentuk bisa menjadi negara yang besar dan kuat sebagaimana Burung Garuda.

Rio
WRITTEN BY

Rio

Menulis seakan sudah menjadi kebiasaan untuk saya sejak kuliah. Skill ini terus berkembang sampai saat ini. Dimulai dari Liputan6.com sampai sekarang pekerjaan yang saya geluti seputar menulis artikel. Dan saat ini, Oppal Media adalah tempat saya untuk kembali belajar dan membuktikan yang terbaik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *