Peringatan Hari Sumpah Pemuda selalu diperingati tanggal 28 Oktober setiap tahunnya. Hari ini merupakan momen penting dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia. Tahun ini, Sumpah Pemuda diperingati untuk yang ke-94 kali.
Sumpah Pemuda merupakan ikrar yang dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya bangsa Indonesia. Hari bersejarah ini diperingati pasca-pelaksanaan Kongres Pemuda II pada tanggal 27-28 Oktober 1928 di Jakarta.
Sesungguhnya, ada beberapa tokoh penting yang berada di balik lahirnya Hari Sumpah Pemuda. Masing-masing tokoh ini memiliki peranan yang tidak terlepas dari lahirnya Sumpah Pemuda. Lantas, siapa saja mereka? Informasi selengkapnya kami jelaskan di bawah ini.
Prof. Mr. Soenario Sastrowardoyo
Prof. Mr. Soenari Sastrowardoyo merupakan penasihat panitia dalam merumuskan Sumpah Pemuda dan pembicaranya.
Johannes Leimena
Leimena atau yang biasa dikenal dengan J. Leimena adalah anggota kongres pemuda II. Beliau lahir di Ambon, Maluku, pada tahun 1905, yang merupakan aktivis mahasiswa dan ketua dari organisasi pemuda Jong Ambon.
Soegondo Djojopoespito
Soegondo merupakan pria kelahiran tahun 1905 yang juga tokoh penting yang memimpin jalannya kongres pemuda II di Jakarta sampai menghasilkan ikrar Sumpah Pemuda.
Djoko Marsaid
Djoko Marsaid adalah aktivis pemuda yang menjadi ketua Jong Java. Saat Kongres Pemuda II, Djoko Marsaid bertindak sebagai Wakil Ketua Kongres Pemuda II.
Muhammad Yamin
M. Yamin adalah pria yang lahir di Minangkabau pada tahun 1903. Beliau terkenal sebagai penyair puisi gaya modern di Indonesia. M. Yamin memberikan usulan dan mendorong agar Bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan dalam ikrar Sumpah Pemuda.
Amir Syarifuddin Harahap
Amir merupakan wakil ketua dari Jong Batak Bond dan aktivis yang anti Jepang, bahkan beliau pernah diancam untuk dihukum mati. Amir memberikan kontribusi ide-ide brilian saat terjadinya perumusan Sumpah Pemuda.
W.R Supratman
Siapa sangka bahwa Wage Rudolf Supratman adalah sosok di balik ikrar Sumpah Pemuda yang sangat fenomenal. Pada penutupan kongres pemuda II, W.R Supratman menunjukkan sebuah lagu instrumental tanpa teks dengan alat musik biola yang menjadi lagu kebangsaan Indonesia, yaitu Indonesia Raya.
Baca Juga: “Alasan Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Negara yang Berkembang Pesat di Dunia“
S. Mangoensarkoro
Pria dengan nama lengkap Sarmidi Mangoensarkoro ini merupakan salah satu tokoh penting Sumpah Pemuda. Pada saat kongres berlangsung, Sarmidi merupakan seorang aktivis pendidikan. Bahkan, di tahun 1949 sampai 1950, Sarmidi dipercaya menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia berkat konsentrasinya di dunia pendidikan.
Bangga dengan Oppal yang bisa kasih pengetahuan kepada generasi muda tentang sejarah Bangsa Indonesia