Kisah di Balik Terbentuknya Polisi Wanita (Polwan) di Indonesia

380
0

Setiap tanggal 1 September merupakan hari yang bersejarah bagi Polisi Wanita (Polwan) di Indonesia. Pasalnya, setiap tanggal ini diperingati sebagai HUT Polwan Republik Indonesia yang awalnya bermula dari Bukittinggi, Sumatera Barat.

Histori terbentuknya Polwan di Indonesia sendiri berawal di tahun 1948, di mana ketika awal tahun terdapat beberapa kesulitan dalam melakukan pemeriksaan korban, tersangka ataupun saksi perempuan, terutama dalam pemeriksaan fisik untuk menangani sebuah kasus. Hal tersebut membuat Polri seringkali meminta bantuan kepada para istri polisi atau pegawai sipil perempuan untuk melaksanakan tugas fisik.

Latar belakang tersebut yang kemudian membuat organisasi wanita dan organisasi wanita Islam di Bukittinggi untuk mengajukan usulan kepada pemerintah agar perempuan diikut sertakan dalam pendidikan kepolisian untuk mengatasi masalah tersebut.

Akhirnya, Cabang Djawatan Kepolisian Negara yang kini kita kenal dengan nama Polda yang berada di Bukittinggi, memberikan kesempatan untuk mendidik perempuan pilihan untuk menjadi polisi wanita.

Pada tanggal 1 September 1948 resmi ditetapkan enam pelajar perempuan dengan nama Mariana Saanin, Nelly Pauna, Rosmalina Loekman, Dahniar Sukotjo, Djasmainar, dan Rosnalia Taher, yang mulai mengikuti pendidikan kepolisian bersama 44 pelajar laki-laki di SPN Bukittinggi, Sumatera Barat.

Pada tanggal 1 Mei 1951, keenam calon Polwan tersebut berhasil menyelesaikan pendidikannya dan mulai bertugas di Djawatan Kepolisian Negara dan Komisariat Polisi Jakarta Raya.

Di awal tugasnya, mereka diberikan mandat untuk menyelesaikan tugas yang berhubungan dengan perempuan, anak-anak, dan masalah-masalah sosial seperti mengusut, memberantas dan mencegah kejahatan yang dilakukan oleh atau terhadap perempuan dan anak-anak.

Sejarah Polwan di dalam negeri terus berkembang ke arah yang positif dan pada akhirnya di tahun 1986, Kapolri pada saat itu Bapak Jenderal Polisi Drs. Mochammad Sanoesi mengesahkan lambang polisi wanita dengan Surat Keputusan No. Pol,:Skep/480/XI/1986.

Tujuh tahun berselang tepatnya di tanggal 27 April 1993 dibangun monumen Polwan di Bukittinggi, Sumatera Barat, dan diresmikan langsung oleh Kapolri saat itu Jenderal Polisi Drs. Banoeroesman Astrosemitro.

Pada tahun 2002, perempuan mendapat kesempatan untuk mengikuti pendidikan untuk menjadi calon perwira Polwan di Akademi Kepolisian (Akpol). Dan sampai sekarang sudah banyak Polwan yang menduduki berbagai macam posisi strategis dan setara dengan polisi laki-laki.

Semoga ke depannya, Polwan bisa terus menjadi yang terbaik dan membanggakan bangsa. Selamat HUT Polwan yang ke-74. Esti Bhakti Warapsari!

Rio
WRITTEN BY

Rio

Menulis seakan sudah menjadi kebiasaan untuk saya sejak kuliah. Skill ini terus berkembang sampai saat ini. Dimulai dari Liputan6.com sampai sekarang pekerjaan yang saya geluti seputar menulis artikel. Dan saat ini, Oppal Media adalah tempat saya untuk kembali belajar dan membuktikan yang terbaik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *